Arus Balik, Ruang Tunggu Terminal dan Stasiun Dipenuhi Penjemput
A
A
A
JAKARTA - Pada H+4 Idul Fitri, sejumlah pemudik mulai berdatangan kembali ke Jakarta. Stasiun dan Terminal mulai penuh sesak di datangi pemudik dan penjemput.
Pantauan Koran SINDO, sejak Senin (18/6/2018) pagi pemudik berdatangan dari bus dan kereta, memenuhi peron peron stasiun dan ruang tunggu terminal hingga lobi stasiun. Mereka berdasakan dengan pemudik lainnya.
Seperti di stasiun gambir, dua peron di lantai tiga stasiun tak henti di penuhi penumpang. Mereka yang turun bercampur dengan sejumlah pemudik yang ingin naik kereta.
Kondisi ini terjadi tak hanya di lantai tiga stasiun. Di lantai dua, pemudik kemudian tampak memenuhi tangga tangga mengakses ke lantai tiga dan satu. Disana pemudik tampak berjubel memenuhi ruas ruas tangga.
Melalui speaker aktif, petugas keamanan dan pegawai kereta tak henti henti mengingatkan untuk menjaga keselamatan barang bawaan. Ada pula yang di ingiatkan untuk menjaga anak anak.
Di lantai dasar, meskipun pemudik mulai berkurang, namun masyarakat masih penuh. Mereka menunggu kedatangan keluarganya yang baru kembali dari kampung. Ada pula yang menunggu di parkir kendaraan sembari menghisap rokok. Parkir kendaraan kian penuh.
“Kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini jauh lebih baik. Penuh memang, tapi teratur, tidak penuh sesak,” ucap Rahmat (47) pemudik asal Jogja, Selasa (19/6/2018).
Rahmat sendiri ke Jakarta menggunakan kereta Gajayana Lebaran, ia datang ke Gambir setelah melalui 8 jam dari stasiun Tugu Yogyakarta bersama enam anggota keluarganya.
Pria yang bekerja sebagai pegawai Bank ini mengakui keberadaan kereta lebaran cukup membantu. Akses tiket melalui sistem online membuatnya tak perlu mengantri saat membeli tiket ke Jogja maupun ke Jakarta.
Lain halnya dengan Bila (30) wanita asal Tegal ini. Ia memilih mudik ke Jakarta ke kampung suaminya. Mudik ini merupakan kali ke dua di tiga tahun pernikahannya.
“Nah sekarang kami pulang,” ucap pemilik toko besi di kawasan pemalang ini. Bila, pulang ke tegal bersama dengan dua anaknya, suami, serta ibunda menggunakan ka Tegal Bahari.
Pemandangan sama juga terlihat di Terminal Kalideres, sejumlah pemudik yang baru tiba dari kampung halamannya terus berdatangan ke Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Ruang tunggu, parkiran, hingga park n ride di sisi utara sudah penuh sesak memenuhi seisi terminal.
Beberapa petugas tampak mengatur sejumlah bus yang hilir mudik masuk ke terminal. Antrean bus tampak di luar terminal yang masuk. Pengecekan rem cek juga membuat lalu lintas agak panjang lantaran kendaraan yang keluar.
Hingga siang, kemacetan tampak terlihat di beberapa titik terminal. Antrean mengular terlihat di park n ride, lokasi parkir yang di penuhi penjemput.
“Katanya sudah mau keluar Rawa Buaya. Tapi hampir sejam belum sampai juga,” kata Rasya (36) penjemput di terminal Kalideres.
Selain Rasya, ada pula Kemal (47) yang datang menjemput istri dan anaknya. Keluarga kecil ini sebelumnya pulang, namun Kemal lebih dahulu pulang karena kantornya memilih masuk dahulu di hari senin kemarin. “Nah hari ini saya masuk malam, makanya saya jemput keluarga dulu,” ucap Kemal.
Pantauan Koran SINDO, sejak Senin (18/6/2018) pagi pemudik berdatangan dari bus dan kereta, memenuhi peron peron stasiun dan ruang tunggu terminal hingga lobi stasiun. Mereka berdasakan dengan pemudik lainnya.
Seperti di stasiun gambir, dua peron di lantai tiga stasiun tak henti di penuhi penumpang. Mereka yang turun bercampur dengan sejumlah pemudik yang ingin naik kereta.
Kondisi ini terjadi tak hanya di lantai tiga stasiun. Di lantai dua, pemudik kemudian tampak memenuhi tangga tangga mengakses ke lantai tiga dan satu. Disana pemudik tampak berjubel memenuhi ruas ruas tangga.
Melalui speaker aktif, petugas keamanan dan pegawai kereta tak henti henti mengingatkan untuk menjaga keselamatan barang bawaan. Ada pula yang di ingiatkan untuk menjaga anak anak.
Di lantai dasar, meskipun pemudik mulai berkurang, namun masyarakat masih penuh. Mereka menunggu kedatangan keluarganya yang baru kembali dari kampung. Ada pula yang menunggu di parkir kendaraan sembari menghisap rokok. Parkir kendaraan kian penuh.
“Kalau dibandingkan tahun lalu, tahun ini jauh lebih baik. Penuh memang, tapi teratur, tidak penuh sesak,” ucap Rahmat (47) pemudik asal Jogja, Selasa (19/6/2018).
Rahmat sendiri ke Jakarta menggunakan kereta Gajayana Lebaran, ia datang ke Gambir setelah melalui 8 jam dari stasiun Tugu Yogyakarta bersama enam anggota keluarganya.
Pria yang bekerja sebagai pegawai Bank ini mengakui keberadaan kereta lebaran cukup membantu. Akses tiket melalui sistem online membuatnya tak perlu mengantri saat membeli tiket ke Jogja maupun ke Jakarta.
Lain halnya dengan Bila (30) wanita asal Tegal ini. Ia memilih mudik ke Jakarta ke kampung suaminya. Mudik ini merupakan kali ke dua di tiga tahun pernikahannya.
“Nah sekarang kami pulang,” ucap pemilik toko besi di kawasan pemalang ini. Bila, pulang ke tegal bersama dengan dua anaknya, suami, serta ibunda menggunakan ka Tegal Bahari.
Pemandangan sama juga terlihat di Terminal Kalideres, sejumlah pemudik yang baru tiba dari kampung halamannya terus berdatangan ke Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Ruang tunggu, parkiran, hingga park n ride di sisi utara sudah penuh sesak memenuhi seisi terminal.
Beberapa petugas tampak mengatur sejumlah bus yang hilir mudik masuk ke terminal. Antrean bus tampak di luar terminal yang masuk. Pengecekan rem cek juga membuat lalu lintas agak panjang lantaran kendaraan yang keluar.
Hingga siang, kemacetan tampak terlihat di beberapa titik terminal. Antrean mengular terlihat di park n ride, lokasi parkir yang di penuhi penjemput.
“Katanya sudah mau keluar Rawa Buaya. Tapi hampir sejam belum sampai juga,” kata Rasya (36) penjemput di terminal Kalideres.
Selain Rasya, ada pula Kemal (47) yang datang menjemput istri dan anaknya. Keluarga kecil ini sebelumnya pulang, namun Kemal lebih dahulu pulang karena kantornya memilih masuk dahulu di hari senin kemarin. “Nah hari ini saya masuk malam, makanya saya jemput keluarga dulu,” ucap Kemal.
(ysw)