Buka Pintu untuk Pendatang Baru, DKI Syaratkan Punya Keahlian
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mempersilakan siapa pun yang ingin datang dan mencari kehidupan di Jakarta. Namun, dia mengingatkan agar para pendatang sebaiknya membekali diri dengan keterampilan atau keahlian.
Menurut Sandi, keahlian atau keterampilan diperlukan agar pendatang atau kaum urban bisa bertahan di Ibu Kota. Tanpa bekal keahlian yang cukup dikhawatirkan mereka bisa tersingkir saat mengadu nasib.
”Jakarta milik semua orang, Jakarta yang inklusif. Tapi yang ingin ke Jakarta kita imbau membawa bekal pelatihan agar mereka memiliki keahlian dan keterampilan tertentu,” kata Sandi arena Jakarta Fair Kemayoran, Jakarta Timur, Minggu (17/6/2018).
Menurut politikus Partai Gerindra ini, keahlian atau keterampilan merupakan bekal agar para kaum urban bisa bersaing. Apalagi selama ini sudah banyak warga yang gagal mengadu nasib dan tersingkir bahkan terpaksa tinggal di Jakarta tanpa mendapatkan pekerjaan.
Sebaliknya, mereka yang memiliki keahlian tak perlu khawatir karena Jakarta menawarkan banyak peluang usaha, mulai sektor retail hingga UMKM. ”Jadi ke sini harus bawa punya keahlian. Jangan sampai malah menjadi beban buat Jakarta yang terus bertumbuh dan berkembang,” kata dia.
Sandi sebelumnya sudah menggelar rapat dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan DKI Jakarta untuk menghadapi fenomena pendatang pascalebaran. Umumnya, mereka yang datang ke Ibu Kota dan tidak berbekal keahlian akan hidup dalam garis kemiskinan.
Menurut Sandi, meski dilakukan upaya pengentasan, tetapi selalu saja muncul penduduk miskin baru. Dia mengatakan, pemprov segera merapatkan bagaimana ke depan penataan penduduk baru lebih terkoordinasi.
“Tentunya kita akan memastikan penataan kependudukan ke depan, itu imbauan kami. Kalau ingin ke Jakarta lengkapi dengan bekal-bekal ilmu, pengetahuan, dan skill. Sebab, kalau tidak dia tidak akan bisa bersaing di DKI Jakarta,” tutur Sandi.
Menurut Sandi, keahlian atau keterampilan diperlukan agar pendatang atau kaum urban bisa bertahan di Ibu Kota. Tanpa bekal keahlian yang cukup dikhawatirkan mereka bisa tersingkir saat mengadu nasib.
”Jakarta milik semua orang, Jakarta yang inklusif. Tapi yang ingin ke Jakarta kita imbau membawa bekal pelatihan agar mereka memiliki keahlian dan keterampilan tertentu,” kata Sandi arena Jakarta Fair Kemayoran, Jakarta Timur, Minggu (17/6/2018).
Menurut politikus Partai Gerindra ini, keahlian atau keterampilan merupakan bekal agar para kaum urban bisa bersaing. Apalagi selama ini sudah banyak warga yang gagal mengadu nasib dan tersingkir bahkan terpaksa tinggal di Jakarta tanpa mendapatkan pekerjaan.
Sebaliknya, mereka yang memiliki keahlian tak perlu khawatir karena Jakarta menawarkan banyak peluang usaha, mulai sektor retail hingga UMKM. ”Jadi ke sini harus bawa punya keahlian. Jangan sampai malah menjadi beban buat Jakarta yang terus bertumbuh dan berkembang,” kata dia.
Sandi sebelumnya sudah menggelar rapat dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan DKI Jakarta untuk menghadapi fenomena pendatang pascalebaran. Umumnya, mereka yang datang ke Ibu Kota dan tidak berbekal keahlian akan hidup dalam garis kemiskinan.
Menurut Sandi, meski dilakukan upaya pengentasan, tetapi selalu saja muncul penduduk miskin baru. Dia mengatakan, pemprov segera merapatkan bagaimana ke depan penataan penduduk baru lebih terkoordinasi.
“Tentunya kita akan memastikan penataan kependudukan ke depan, itu imbauan kami. Kalau ingin ke Jakarta lengkapi dengan bekal-bekal ilmu, pengetahuan, dan skill. Sebab, kalau tidak dia tidak akan bisa bersaing di DKI Jakarta,” tutur Sandi.
(ysw)