Sekolah Ramadhan Grind Perindo Jilid 3 Diikuti Ratusan Remaja
A
A
A
TANGERANG - Garda Rajawali Perindo (Grind) menggelar sekolah Ramadhan jilid 3 di SD Muhammadiyah 3, Jalan Raden Fatah, No 100, RT 01/10, Parung Serab, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Minggu (10/6/2018).
Berbeda dengan sekolah Ramadhan biasa, sekolah Ramadhan Grind, tidak hanya memberikan materi agama, tetapi juga materi jurnalistik, kepemimpinan, dan kewirausahaan.
Ketua Umum Grind Perindo, Kuntum Khairu Basa, mengatakan, sekolah Ramadhan Grind ini bertujuan untuk lebih membumikan Partai Perindo di tengah masyarakat, khususnya kepada para pemilih pemula.
"Sekolah Ramadhan Grind jilid 3 ini awalnya dilakukan di Jawa Tengah, di Dapil 3. Tetapi karena waktunya mendesak, akhirnya kami adakan di sini," kata caleg DPR Dapil 3 Jateng ini.
Sekolah Ramadan Grind pertama kali diadakan di Parung Panjang, Bogor. Kedua, di kampus UIN Syarif Hidyatullah, Ciputat, dan ketiga di SD Muhammadiyah 3, Ciledug, Kota Tangsel.
"Sesuai dengan tujuan Perindo, ada tema keagamaan yang di isi oleh ustaz dari Gontor. Kemudian juga materi kewirausahaan untuk anak muda, dan management kepemimpinan," ungkapnya.
Pihaknya juga memberikan materi tentang motivasi, yang berisi tentang kisah hidup sejumlah tokoh nasional. Materi ini dimaksudkan agar para peserta bisa lebih semangat menghadapi tantangan hidup.
"Kami juga ada materi jurnalistik dari korlip RCTI yang saat ini menjadi produser di RTV, tentang bagaimana kehidupan dan menjadi jurnalis yang baik, sehingga bisa memotivasi peserta," tandasnya.
Idealnya materi yang diberi kepada siswa agar dapat dimengerti membutuhkan warga 1-5 tahun. Tetapi di tangan para ahli di sekolah Ramadhan Grind ini, cukup dilakukan selama 5 jam.
"Memang idealnya kalau pesantren di sekolah itu bisa sebulan. Tetapi dengan materi yang kita sortir, sekolah dalam waktu 5 jam saja tidak kalah dalam lima tahun, sehingga lebih efektif," jelasnya.
Sasaran dari sekolah Ramadhan Grind ini adalah para remaja dan pemilih pemula. Sebanyak 100 orang lebih remaja di Ciledug dan siswa SMK Muhammadiyah 2 mengikuti sekolah ini.
Roni, salah seorang peserta sekolah Ramadhan Grind mengatakan sangat senang bisa mengikuti materi yang diberikan para pembicara dalam sekolah Ramadhan Grind ini yang dinilai lugas.
"Saya sangat tertarik dengan materi soal jurnalistik yang diberikan oleh Umar Bahanan. Bahasanya sangat lugas dan mudah diikuti. Saya menjadi sangat tertarik menjadi jurnalis," ungkap Roni.
Sekretaris Wilayah Grind Perindo Banten Musa Al Asari menambahkan, setelah mengikuti sekolah Grind, para siswa juga dibimbing untuk mengikuti minat dan bakatnya, sehingga berkelanjutan.
"Kami ini Garda Rajawali Perindo. Tugas kami mensiarkan Perindo di semua lini, agar Perindo bisa dicintai semua elemen masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian kecil dari aktivitas kami," jelasnya.
Para peserta sekolah Ramadan Grind jilid 2 dan 3, sudah banyak yang direkrut menjadi jurnalis di MNC TV. Sehingga, secara langsung kegiatan sekolah Grind membuka peluang kerja.
"Kami membuka peluang sebesar-besarnya kepada para peserta, baik yang ingin berbakti di kepartaian dan bidang jurnalistik, MNC Grup sangat terbuka. Tidak sedikit yang diterima," tukasnya.
Berbeda dengan sekolah Ramadhan biasa, sekolah Ramadhan Grind, tidak hanya memberikan materi agama, tetapi juga materi jurnalistik, kepemimpinan, dan kewirausahaan.
Ketua Umum Grind Perindo, Kuntum Khairu Basa, mengatakan, sekolah Ramadhan Grind ini bertujuan untuk lebih membumikan Partai Perindo di tengah masyarakat, khususnya kepada para pemilih pemula.
"Sekolah Ramadhan Grind jilid 3 ini awalnya dilakukan di Jawa Tengah, di Dapil 3. Tetapi karena waktunya mendesak, akhirnya kami adakan di sini," kata caleg DPR Dapil 3 Jateng ini.
Sekolah Ramadan Grind pertama kali diadakan di Parung Panjang, Bogor. Kedua, di kampus UIN Syarif Hidyatullah, Ciputat, dan ketiga di SD Muhammadiyah 3, Ciledug, Kota Tangsel.
"Sesuai dengan tujuan Perindo, ada tema keagamaan yang di isi oleh ustaz dari Gontor. Kemudian juga materi kewirausahaan untuk anak muda, dan management kepemimpinan," ungkapnya.
Pihaknya juga memberikan materi tentang motivasi, yang berisi tentang kisah hidup sejumlah tokoh nasional. Materi ini dimaksudkan agar para peserta bisa lebih semangat menghadapi tantangan hidup.
"Kami juga ada materi jurnalistik dari korlip RCTI yang saat ini menjadi produser di RTV, tentang bagaimana kehidupan dan menjadi jurnalis yang baik, sehingga bisa memotivasi peserta," tandasnya.
Idealnya materi yang diberi kepada siswa agar dapat dimengerti membutuhkan warga 1-5 tahun. Tetapi di tangan para ahli di sekolah Ramadhan Grind ini, cukup dilakukan selama 5 jam.
"Memang idealnya kalau pesantren di sekolah itu bisa sebulan. Tetapi dengan materi yang kita sortir, sekolah dalam waktu 5 jam saja tidak kalah dalam lima tahun, sehingga lebih efektif," jelasnya.
Sasaran dari sekolah Ramadhan Grind ini adalah para remaja dan pemilih pemula. Sebanyak 100 orang lebih remaja di Ciledug dan siswa SMK Muhammadiyah 2 mengikuti sekolah ini.
Roni, salah seorang peserta sekolah Ramadhan Grind mengatakan sangat senang bisa mengikuti materi yang diberikan para pembicara dalam sekolah Ramadhan Grind ini yang dinilai lugas.
"Saya sangat tertarik dengan materi soal jurnalistik yang diberikan oleh Umar Bahanan. Bahasanya sangat lugas dan mudah diikuti. Saya menjadi sangat tertarik menjadi jurnalis," ungkap Roni.
Sekretaris Wilayah Grind Perindo Banten Musa Al Asari menambahkan, setelah mengikuti sekolah Grind, para siswa juga dibimbing untuk mengikuti minat dan bakatnya, sehingga berkelanjutan.
"Kami ini Garda Rajawali Perindo. Tugas kami mensiarkan Perindo di semua lini, agar Perindo bisa dicintai semua elemen masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian kecil dari aktivitas kami," jelasnya.
Para peserta sekolah Ramadan Grind jilid 2 dan 3, sudah banyak yang direkrut menjadi jurnalis di MNC TV. Sehingga, secara langsung kegiatan sekolah Grind membuka peluang kerja.
"Kami membuka peluang sebesar-besarnya kepada para peserta, baik yang ingin berbakti di kepartaian dan bidang jurnalistik, MNC Grup sangat terbuka. Tidak sedikit yang diterima," tukasnya.
(thm)