H-6 Lebaran, Terminal Kampung Rambutan Kembali Diserbu Pemudik
A
A
A
Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur kembali diserbu ribuan pemudik di H-6 atau Sabtu (9/6/2018). Tercatat pada shift satu, jumlah penumpang sudah mencapai angka 3.000 seperti hari biasanya.
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emiral August Dwinanto mengatakan, pada H-6 di shift satu Terminal Kampung Rambutan sudah dibanjiri penumpang dengan jumlah satu hari biasa, yakni 3.000 orang. Di H-8, ada 6.225 penumpang, jumlahnya semakin meningkat di H-7 sebanyak 8.884 orang.
"Jadi selama dua harian lalu sudah ada 15.109 pemudik sejak dua hari yang lalu. Dan penumpang terus meningkat dari H-8 ke H-7, H-6 ini juga kemungkinan terus meningkat dibanding hari biasa yang hanya mencapai 3.000 orang per hari," tuturnya di Jakarta.
Dia menerangkan, sebagaimana tahun sebelumnya, lonjakan penumpang biasanya terjadi secara bertahap, dari hari ke hari, bukan dalam waktu satu hari saja. Pihaknya juga sudah melakukan persiapan untuk mendukung kelancaran pemudik, seperti kelaikan bus.
Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta Andri Yansah sempat mengunjungi Terminal Kampung Rambutan untuk mengecek arus mudik yang berlangsung di terminal tersebut. Saat itu, dia menemukan adanya penumpukan penumpang di salah satu armada bus PO. Budiman.
Dia melihat adanya kesalahan yang dilakukan perusahaan bus itu. Kondisi bus sudah terisi penuh penumpang, padahal angkutan masal itu baru saja tiba dari Tasikmalaya dan ternyata mereka itu bukan penumpang yang akan pergi mudik.
Dia lalu melarang penumpang tujuan jarak dekat, seperti Tasikmalaya, Garut, dan Sumedang, Bogor dan Bandung melakukan pembelian tiket dengan cara diwakilkan karena membuat penumpang lainnya terbengkalai. Dia meminta pengelola terminal mengawasi armada bus yang hendak mengangkut pemudik sehingga tak akan lagi terjadi kejadian serupa.
"Saya perintahkan untuk tak ada booking-bookingan. Siapa duluan datang, dia berangkat, supaya yang lain tidak terlalu lama menunggu," tuturnya.
Apabila ada bus yang nekat mengangkut penumpang, padahal kapasitasnya sudah tak mencukupi, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada perusahaan bus tersebut. Salah satunya pemberhetian operasi armada dalam mengangkut penumpang.
Dalam momentum mudik ini, keselamatan penumpang merupakan yang utama. Untuk menunjang hal itu, pihaknya juga membutuhkan peran serta masyarakat untuk memberikan informasi kepada petugas Dishub bila menemukan armada yang nakal.
"Makanya saya minta apabila masyarakat menemukan tarif di luar tarifnya segera laporkan kepada kami. Pak menteri mengintruksikan akan kita cabut izin operasinya," katanya.
Kepala Terminal Kampung Rambutan, Emiral August Dwinanto mengatakan, pada H-6 di shift satu Terminal Kampung Rambutan sudah dibanjiri penumpang dengan jumlah satu hari biasa, yakni 3.000 orang. Di H-8, ada 6.225 penumpang, jumlahnya semakin meningkat di H-7 sebanyak 8.884 orang.
"Jadi selama dua harian lalu sudah ada 15.109 pemudik sejak dua hari yang lalu. Dan penumpang terus meningkat dari H-8 ke H-7, H-6 ini juga kemungkinan terus meningkat dibanding hari biasa yang hanya mencapai 3.000 orang per hari," tuturnya di Jakarta.
Dia menerangkan, sebagaimana tahun sebelumnya, lonjakan penumpang biasanya terjadi secara bertahap, dari hari ke hari, bukan dalam waktu satu hari saja. Pihaknya juga sudah melakukan persiapan untuk mendukung kelancaran pemudik, seperti kelaikan bus.
Sementara itu, Kadishub DKI Jakarta Andri Yansah sempat mengunjungi Terminal Kampung Rambutan untuk mengecek arus mudik yang berlangsung di terminal tersebut. Saat itu, dia menemukan adanya penumpukan penumpang di salah satu armada bus PO. Budiman.
Dia melihat adanya kesalahan yang dilakukan perusahaan bus itu. Kondisi bus sudah terisi penuh penumpang, padahal angkutan masal itu baru saja tiba dari Tasikmalaya dan ternyata mereka itu bukan penumpang yang akan pergi mudik.
Dia lalu melarang penumpang tujuan jarak dekat, seperti Tasikmalaya, Garut, dan Sumedang, Bogor dan Bandung melakukan pembelian tiket dengan cara diwakilkan karena membuat penumpang lainnya terbengkalai. Dia meminta pengelola terminal mengawasi armada bus yang hendak mengangkut pemudik sehingga tak akan lagi terjadi kejadian serupa.
"Saya perintahkan untuk tak ada booking-bookingan. Siapa duluan datang, dia berangkat, supaya yang lain tidak terlalu lama menunggu," tuturnya.
Apabila ada bus yang nekat mengangkut penumpang, padahal kapasitasnya sudah tak mencukupi, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada perusahaan bus tersebut. Salah satunya pemberhetian operasi armada dalam mengangkut penumpang.
Dalam momentum mudik ini, keselamatan penumpang merupakan yang utama. Untuk menunjang hal itu, pihaknya juga membutuhkan peran serta masyarakat untuk memberikan informasi kepada petugas Dishub bila menemukan armada yang nakal.
"Makanya saya minta apabila masyarakat menemukan tarif di luar tarifnya segera laporkan kepada kami. Pak menteri mengintruksikan akan kita cabut izin operasinya," katanya.
(mhd)