Tawuran di Johar Baru, Tiga Remaja Bersenjata Tajam Dicokok
A
A
A
JAKARTA - Tawuran antar warga kembali terjadi di Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/6/2018) sekitar pukul 02.50 WIB dinihari. Polisi pun menangkap tiga remaja yang terlibat tawuran itu.
"Iya benar tadi malam ada tawuran antarwarga. Tapi hanya berlangsung 15 menit dan dapat dibubarkan oleh anggota Polres Jakarta Pusat dan Polsek Johar Baru," ungkap Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu pada wartawan, Kamis (7/6/2018).
Menurut Roma, usai tawuran petugas meringkus tiga warga yang diduga terlibat tawuran, yakni DS (23), NN (23) dan DH (22).
Dia menerangkan, polisi juga berhasil menyita tiga senjata tajam jenis celurit dan pedagang bergagang kayu.
Kini, ketiga pemuda itu ditahan dan dijerat Undang Undang Darurat No 12/1951 terkait kepemilikan senjata tajam. "Sebabnya (tawuran) hanya iseng saja. Sudah lama adem (tak ada tawuran), baru sekali ini saya selama enam bulan jadi Kapolres," tuturnya.
Dia memaparkan, untuk mengantisipasi tawuran susulan, polisi membangun delapan pos pengamanan di sejumlah titik di kawasan Johar Baru selama Ramadhan ini pengamanan itu juga melibatkan TNI untuk melakukan patroli di sekitar permukiman warga Johar Baru yang rawan terjadi tawuran.
Roma menambahkan, dengan adanya pos pengamanan dan patroli rutin itu, aksi tawuran antarwarga yang terjadi dini hari ini bisa langsung dibubarkan aparat. "Setiap malam kita siaga dan ada delapan pospam (pos pengamanan), antisipasi tawuran di Johar selama bulan puasa. Kita bersinergi dengan TNI dan masyarakat, makanya (bentrok antarpemuda) cepat diredam dan ada yang ditangkap, wujud sinergitas dan kesiagaan kami semua di Johar Baru," ucapnya.
"Iya benar tadi malam ada tawuran antarwarga. Tapi hanya berlangsung 15 menit dan dapat dibubarkan oleh anggota Polres Jakarta Pusat dan Polsek Johar Baru," ungkap Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu pada wartawan, Kamis (7/6/2018).
Menurut Roma, usai tawuran petugas meringkus tiga warga yang diduga terlibat tawuran, yakni DS (23), NN (23) dan DH (22).
Dia menerangkan, polisi juga berhasil menyita tiga senjata tajam jenis celurit dan pedagang bergagang kayu.
Kini, ketiga pemuda itu ditahan dan dijerat Undang Undang Darurat No 12/1951 terkait kepemilikan senjata tajam. "Sebabnya (tawuran) hanya iseng saja. Sudah lama adem (tak ada tawuran), baru sekali ini saya selama enam bulan jadi Kapolres," tuturnya.
Dia memaparkan, untuk mengantisipasi tawuran susulan, polisi membangun delapan pos pengamanan di sejumlah titik di kawasan Johar Baru selama Ramadhan ini pengamanan itu juga melibatkan TNI untuk melakukan patroli di sekitar permukiman warga Johar Baru yang rawan terjadi tawuran.
Roma menambahkan, dengan adanya pos pengamanan dan patroli rutin itu, aksi tawuran antarwarga yang terjadi dini hari ini bisa langsung dibubarkan aparat. "Setiap malam kita siaga dan ada delapan pospam (pos pengamanan), antisipasi tawuran di Johar selama bulan puasa. Kita bersinergi dengan TNI dan masyarakat, makanya (bentrok antarpemuda) cepat diredam dan ada yang ditangkap, wujud sinergitas dan kesiagaan kami semua di Johar Baru," ucapnya.
(whb)