DKI Pastikan Ribuan Bus Mudik Lebaran 2018 Aman
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gelar apel siaga pengendalian arus mudik dan balik angkutan Idul Fitri 1439 H di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, kemarin. Sebanyak 2.955 bus angkutan mudik dipastikan membawa warga Jakarta pulang ke kampung halaman dan kembali ke ibu kota dengan selamat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kegiatan apel siaga pengendalian arus mudik dan balik angkutan ini merupakan tanda bahwa semua dalam posisi siap untuk mengendalikan arus mudik dan arus balik.
Mantan menteri penididikan ini meminta jajarannya melakukan koordinasi dengan baik agar arus mudik dan arus balik dapat berjalan lancar, terutama Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang mendapat tugas untuk melakukan pengecekan baik armada maupun kondisi kesehatan para pengemudi dan pemudik.
"Kepada pimpinan (SKPD terkait), saya meminta agar koordinasi dilakukan dengan konstan dan baik. Semua harus bekerja dengan profesional, bertindak dengan menjunjung tinggi adab dan sopan santun. Serta memberi pelayanan yang terbaik," kata Anies di lokasi, kemarin.
Anies menjelaskan, sebanyak 2.955 bus angkutan mudik yang disiapkan harus di pastikan layak jalan, pengemudi sehat, fit, dan rem dalam kondisi kondisi baik dan aman sehingga semua bisa kembali ke tujuan dengan lancar dan tanpa ada masalah. Pastikan 3A benar-benar diterapkan. Aman saat berangkat, aman sampai tujuan, dan aman kembali ke Jakarta.
Untuk mengantisipasi kedatangan para pendatang ke Ibu Kota, lanjut Anies, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta akan melakukan beberapa kegiatan, antara lain Pendataan Arus Mudik Balik Idul Fitri 2018 untuk mengetahui prediksi jumlah Pendatang Baru Pasca Idul Fitri dan juga dalam rangka pengendalian mobilitas penduduk dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan melalui Giat Operasi Bina Kependudukan (BIDUK) sebanyak 2 (dua) kali secara serentak, pada 10 Juli dan 17 Juli 2018, di pemukiman padat, rumah kos, maupun rusun/apartemen di wilayah DKI Jakarta.
"Semua perangkatdaerah terkait harus saling berkordinasi memastikan sarana dan prasarana serta posko-posko pada saat mudik dan balik lebaran siap dimanfaatkan oleh warga," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 148 Tahun 2018, terdapat sembilan terminal yang ditetapkan sebagai terminal pelaksana angkutan lebaran, di antaranya empat terminal utama meliputi Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Tanjung Priok; dan lima terminal bantuan meliputi Terminal Pinang Ranti, Terminal Lebak Bulus, Terminal Grogol, Terminal Muara Angke, dan Terminal Rawamangun.
Pelabuhan yang dioperasikan, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Muara Angke/Kali Adem. Untuk stasiun, tersedia tiga stasiun kereta api utama, yakni Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen; dan empat stasiun kereta api bantuan meliputi Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Jatinegara. Sedangkan untuk bandar udara, antara lain Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
"Semua persiapan telah rampung. Setelah apel bersama akan dilanjutkan dengan ramp check kendaraan, tes kesehatan dan urine, selanjutnya persiapan keberangkatan yang perkiraan puncak arus mudik jatuh pada H-8 tanggal 7 Juni, berturut-turut sampai lebaran dan puncak arus balik pada H+7 tanggal 23 Juni," ungkapnya.
Berdasarkan hasil ramp check sementara bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sejak 15 Mei sampai 4 Juni lalu, sedikitnya sudah mencakup 1.598 dan siap digunakan untuk angkutan mudik.
"Kami juga mengantisipasi apabila ada lonjakan penumpang, salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan angkutan Mudik Gratis dari Instansi Pemerintah dan Perusahaan Swasta. Rencananya, Mudik Gratis ini akan diberangkatkan dari Taman Impian Jaya Ancol sebanyak 2.863 bus BUMN dan dari Taman Mini Indonesia Indah sebanyak 242 bus Swasta," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPTJ, Bambang Tri menegaskan, rampcheck itu bukan hanya dilakukan pada saat mudik, tetapi hampi setiap hari dilakukan. Menurutnya, jelang lebaran ini hanyalah sebagai bentuk antisipasi dan menjamin keselamatan pemudik seutuhnya.
"Bus yang dipakai untuk mudik gratis itu sudah kena rampcheck semua," tegasnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kegiatan apel siaga pengendalian arus mudik dan balik angkutan ini merupakan tanda bahwa semua dalam posisi siap untuk mengendalikan arus mudik dan arus balik.
Mantan menteri penididikan ini meminta jajarannya melakukan koordinasi dengan baik agar arus mudik dan arus balik dapat berjalan lancar, terutama Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang mendapat tugas untuk melakukan pengecekan baik armada maupun kondisi kesehatan para pengemudi dan pemudik.
"Kepada pimpinan (SKPD terkait), saya meminta agar koordinasi dilakukan dengan konstan dan baik. Semua harus bekerja dengan profesional, bertindak dengan menjunjung tinggi adab dan sopan santun. Serta memberi pelayanan yang terbaik," kata Anies di lokasi, kemarin.
Anies menjelaskan, sebanyak 2.955 bus angkutan mudik yang disiapkan harus di pastikan layak jalan, pengemudi sehat, fit, dan rem dalam kondisi kondisi baik dan aman sehingga semua bisa kembali ke tujuan dengan lancar dan tanpa ada masalah. Pastikan 3A benar-benar diterapkan. Aman saat berangkat, aman sampai tujuan, dan aman kembali ke Jakarta.
Untuk mengantisipasi kedatangan para pendatang ke Ibu Kota, lanjut Anies, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta akan melakukan beberapa kegiatan, antara lain Pendataan Arus Mudik Balik Idul Fitri 2018 untuk mengetahui prediksi jumlah Pendatang Baru Pasca Idul Fitri dan juga dalam rangka pengendalian mobilitas penduduk dan mewujudkan tertib administrasi kependudukan melalui Giat Operasi Bina Kependudukan (BIDUK) sebanyak 2 (dua) kali secara serentak, pada 10 Juli dan 17 Juli 2018, di pemukiman padat, rumah kos, maupun rusun/apartemen di wilayah DKI Jakarta.
"Semua perangkatdaerah terkait harus saling berkordinasi memastikan sarana dan prasarana serta posko-posko pada saat mudik dan balik lebaran siap dimanfaatkan oleh warga," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 148 Tahun 2018, terdapat sembilan terminal yang ditetapkan sebagai terminal pelaksana angkutan lebaran, di antaranya empat terminal utama meliputi Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Tanjung Priok; dan lima terminal bantuan meliputi Terminal Pinang Ranti, Terminal Lebak Bulus, Terminal Grogol, Terminal Muara Angke, dan Terminal Rawamangun.
Pelabuhan yang dioperasikan, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Muara Angke/Kali Adem. Untuk stasiun, tersedia tiga stasiun kereta api utama, yakni Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen; dan empat stasiun kereta api bantuan meliputi Stasiun Tanjung Priok, Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Jatinegara. Sedangkan untuk bandar udara, antara lain Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dan Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
"Semua persiapan telah rampung. Setelah apel bersama akan dilanjutkan dengan ramp check kendaraan, tes kesehatan dan urine, selanjutnya persiapan keberangkatan yang perkiraan puncak arus mudik jatuh pada H-8 tanggal 7 Juni, berturut-turut sampai lebaran dan puncak arus balik pada H+7 tanggal 23 Juni," ungkapnya.
Berdasarkan hasil ramp check sementara bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sejak 15 Mei sampai 4 Juni lalu, sedikitnya sudah mencakup 1.598 dan siap digunakan untuk angkutan mudik.
"Kami juga mengantisipasi apabila ada lonjakan penumpang, salah satu upaya yang dilakukan adalah menyediakan angkutan Mudik Gratis dari Instansi Pemerintah dan Perusahaan Swasta. Rencananya, Mudik Gratis ini akan diberangkatkan dari Taman Impian Jaya Ancol sebanyak 2.863 bus BUMN dan dari Taman Mini Indonesia Indah sebanyak 242 bus Swasta," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPTJ, Bambang Tri menegaskan, rampcheck itu bukan hanya dilakukan pada saat mudik, tetapi hampi setiap hari dilakukan. Menurutnya, jelang lebaran ini hanyalah sebagai bentuk antisipasi dan menjamin keselamatan pemudik seutuhnya.
"Bus yang dipakai untuk mudik gratis itu sudah kena rampcheck semua," tegasnya.
(mhd)