Gelar Buka Puasa Bersama, RS IMC Bintaro Santuni Anak Yatim
A
A
A
JAKARTA - Rumah Sakit (RS) Ichsan Medical Center (IMC) Bintaro menggelar acara buka puasa bersama 100 anak yatim. Acara buka puasa dan santunan itu dilakukan di gedung baru IMC yang sudah 60% nyaris rampung. Selain itu juga dihadiri 250 karyawan RS IMC Bintaro.
"Hari ini, kami mengundang 100 anak yatim untuk menerima santunan. Kegiatan semacam ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan RS IMC Bintaro," kata Pemilik RS IMC Bintaro Ani Yuliani di sela acara buka puasa, gedung baru RS IMC Bintaro, Senin 4 Juni 2018.
Ani menjelaskan, pada kesempatan ini pihak RS IMC Bintaro sekaligus meminta didoakan agar pembangunan gedung RS IMC Bntaro lancer dan bisa selesai sesuai target yang sudah ditetapkan. Yakni selesai pada tahun 2019.
Menurut Ani, ground breaking gedung baru sudah dilakukan September 2016. Selanjutnya, 3 bulan kemudian bangunan ini mulai dibangun.
"Insya Allah awal 2019 selesai bangunan. 7 lantai 8 lapis," kata Ani.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis RS IMC Bintaro, dr Vebry Haryati Lubis mengatakan, para peserta acara puasa bersama dan santunan anak yatim ini, pihak RS sengaja mengundang anak yatim yang tinggal di sekitar rumah sakit. Tujuannya adalah saling berbagi dan mengajak warga sekitar agar mengenal dan lebih akrab dengan RS IMC Bintaro.
Vebry juga menjelaskan, RS IMC Bintaro melayani pasian BPJS dan juga non BPJS (umum). Saat ini kriteria RS IMC Bintaro adalah RS tipe C. Komposisinya sekitar 60% adalah pasien BPJS dan sisanya adalah pasien umum.
"Kami juga terima rujukan dari puskesmas. Hampir semua dokter spesialisasi kami ada," kata Vebry.
Menurut Vebry, keunggulan layanan RS IMC Bintaro penekanannya adalah pendekatan kuratif dan preventif. Yakni RS ini memiliki general check up dan hemodialisa. Layanan ibu dan anak. Ada layanan geriatri untuk lansia.
"Kami berusaha mengubah paradigma, bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati," ujar Vebry.
RS IMC Bintaro juga menerima pasien BPJS penyakit kronis dan berulang. Layanan ini dipisahkan antara BPJS dan non BPJS.
Selain itu bagian RS ini yakni, di bagian Geriatri disediakan kolam renang untuk exercise. Cedera OR san nyeri sendi juga dimaksudkan untuk mengelola penyakit sindrom metabolik.
"Geriatri Concerned kami. Di RS ini juga sudah ada klub lansia. Mereka berkumpul sekali seitiap minggunya," pungkas Vebry.
"Hari ini, kami mengundang 100 anak yatim untuk menerima santunan. Kegiatan semacam ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan RS IMC Bintaro," kata Pemilik RS IMC Bintaro Ani Yuliani di sela acara buka puasa, gedung baru RS IMC Bintaro, Senin 4 Juni 2018.
Ani menjelaskan, pada kesempatan ini pihak RS IMC Bintaro sekaligus meminta didoakan agar pembangunan gedung RS IMC Bntaro lancer dan bisa selesai sesuai target yang sudah ditetapkan. Yakni selesai pada tahun 2019.
Menurut Ani, ground breaking gedung baru sudah dilakukan September 2016. Selanjutnya, 3 bulan kemudian bangunan ini mulai dibangun.
"Insya Allah awal 2019 selesai bangunan. 7 lantai 8 lapis," kata Ani.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis RS IMC Bintaro, dr Vebry Haryati Lubis mengatakan, para peserta acara puasa bersama dan santunan anak yatim ini, pihak RS sengaja mengundang anak yatim yang tinggal di sekitar rumah sakit. Tujuannya adalah saling berbagi dan mengajak warga sekitar agar mengenal dan lebih akrab dengan RS IMC Bintaro.
Vebry juga menjelaskan, RS IMC Bintaro melayani pasian BPJS dan juga non BPJS (umum). Saat ini kriteria RS IMC Bintaro adalah RS tipe C. Komposisinya sekitar 60% adalah pasien BPJS dan sisanya adalah pasien umum.
"Kami juga terima rujukan dari puskesmas. Hampir semua dokter spesialisasi kami ada," kata Vebry.
Menurut Vebry, keunggulan layanan RS IMC Bintaro penekanannya adalah pendekatan kuratif dan preventif. Yakni RS ini memiliki general check up dan hemodialisa. Layanan ibu dan anak. Ada layanan geriatri untuk lansia.
"Kami berusaha mengubah paradigma, bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati," ujar Vebry.
RS IMC Bintaro juga menerima pasien BPJS penyakit kronis dan berulang. Layanan ini dipisahkan antara BPJS dan non BPJS.
Selain itu bagian RS ini yakni, di bagian Geriatri disediakan kolam renang untuk exercise. Cedera OR san nyeri sendi juga dimaksudkan untuk mengelola penyakit sindrom metabolik.
"Geriatri Concerned kami. Di RS ini juga sudah ada klub lansia. Mereka berkumpul sekali seitiap minggunya," pungkas Vebry.
(mhd)