Donasi untuk Bocah yang Sahur Makan Nasi Garam Capai Rp36 Juta

Senin, 28 Mei 2018 - 20:25 WIB
Donasi untuk Bocah yang...
Donasi untuk Bocah yang Sahur Makan Nasi Garam Capai Rp36 Juta
A A A
TANGERANG - Alif Hidayat bocah 5 tahun ini sempat menjadi perbincangan di sosial media beberapa hari terakhir. Cerita Alif ramai diperbincangkan setelah salah seorang netizien memfoto dan mengupload cerita Alif yang hanya sahur dengan nasi dan garam, serta berbuka puasa air putih.

Cerita bermula saat salah seorang netizen mengupload percakapan dengan Alif yang ditemui di KRL bersama neneknya. Dalam percakapan tersebut Alif mengaku sedang berpuasa walau setengah hari.

Alif sahur hanya dengan nasi putih dan garam serta berbuka puasa dengan air putih. Setelah perbincangan tersebut diunggah, netizen pun ramai membicarakan Alif.

Tak hanya itu netizen pun membantu mengumpulkan donasi untuk Alif Hidayat. Melalui laman campaign di kitabisa.com, jumlah donasi yang terkumpul untuk Alif sudah mencapai Rp36,66 juta, hingga Senin (28/5/2018).

Angka ini sudah lewat dari target yang dipatok sebesar Rp20 juta. Dan masa donasi ini juga masih akan berlangsung selama 11 hari ke depan.
Donasi untuk Bocah yang Sahur Makan Nasi Garam Capai Rp36 Juta

Alif dan neneknya tinggal di di Kampung Cacing, Gang Perjuangan, Kecamatan Karawaci, Tangerang, Banten. Alif hanya tinggal berdua dengan sang nenek, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan beberapa tahun silam.

Denis (23) Salah seorang tetangga Alif mengatakan, untuk menghidupi cucunya, sang nenek bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Pluit, Jakarta Utara. Setiap kali sang nenek bekerja, Alif turut serta menemani perjalanan satu-satunya orang yang menyayanginya.

"Ikut terus kok, karena dirumah hanya mereka berdua. Kalau ditinggal malah bahaya," kata Denis. Kondisi rumah alif dan neneknya cukup memprihatinkan, untuk sampai ke rumah Alif, harus melewati tanah pemakaman warga etnis Thionghoa.

Rumah susun yang lebih tepat disebut gubug kayu tersebut berukuran 3x4 meter. Berdinding triplek kayu, bangunan tersebut ternyata berdiri tidak jauh dari bibir sungai Cisadane.

Yang tak disangka, sederet rumah warga Kampung Cacing yang bersebelahan dengan rumah Alif juga dalam kondisi serupa. Dihadapkan dengan potret kemiskinan yang mendera separuh warga Kampung Cacing.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0877 seconds (0.1#10.140)