Masyarakat Diimbau Antisipasi Kejahatan Jelang Lebaran
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat diminta untuk waspada menjelang Lebaran. Pasalnya, para pelaku kejahatan akan mulai beraksi. Mengantisipasi hal itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terutama saat mengambil uang dalam jumlah yang sangat besar.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kejahatan yang terjadi menjelang Lebaran seperti ini lebih banyak kejahatan jalanan. Selain itu, perampokan nasabah bank juga menjadi perhatian khusus. Untuk itu, pihaknya menyarankan masyarakat yang hendak mengambil atau menyetor uang untuk meminta pengawalan petugas kepolisian.
Selain itu, para pelaku kejahatan juga banyak mengincar pemudik. Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, ada 54 titik rawan kriminalitas saat bulan Ramadhan. Sementara yang menjadi fokus pengamanan Polda Metro Jaya ada 13 lokasi, Polres Jakarta Pusat 10, Polres Jakarta Utara tiga, Polres Jakarta Timur tiga, Polres Jakarta Barat enam, dan Polres Jakarta Selatan tiga.
Kemudian Polresta Bekasi Kota satu lokasi, Polres Depok satu, Polres Bandara Soekarno-Hatta satu, Polres Pelabuhan Tanjung Priok tiga, Polres Kabupaten Bekasi tiga, Polresta Tangerang Kota tiga dan Polres Kabupaten Tangerang tiga lokasi. Untuk kawasan rawan seperti perempatan Coca-cola, Jakarta Pusat, Taman Sari, Tambora, kolong jembatan Grogol Jakarta Barat, Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur, Stasiun Senen, Jakarta Pusat, dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurutnya, beberapa kejahatan tersebut seperti kejahatan jalanan, pencurian kendaraan bermotor serta pencurian rumah kosong bila mendekati pada Hari Raya Idul Fitri. Untuk Direskrimum telah menyiapkan personel yang melakukan pemantauan lokasi-lokasi tersebut.
"Kami menempatkan seluruh personel untuk melakukan pemantauan di titik tersebut," ujarnya.
Selain itu, lokasi keramaian juga menjadi fokus penempatan personel serse. Upaya ini diharapkan dapat meredam kejahatan yang selama ini terjadi selama ramadan, sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Untuk itu, pihaknya juga meminta masyarakat meningkatkan pengamananan internal seperti siskamling dan lainnya. Menurutnya, walaupun ada peningkatan patroli tetap saja dukungan masyarakat lebih penting.
Pada bulan Ramadhan ini, biasanya para pelaku memanfaatkan waktu sahur dan Salat Tarawih untuk beraksi. Salah satunya aksi perampasan motor. Bahkan, pelaku perampasan tidak segan-segan untuk melukai korbannya. Untuk itu, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat mewaspadai aksi kejahatan di bulan puasa.
"Biasanya kesempatan ini dimanfaatkan oleh para penjahat, pasalnya aktivitas masyarakat untuk keluar rumah lebih sering," tuturnya.
Selain itu, target utama lainnya yang menjadi sasaran adalah rumah kosong yang biasanya ditinggal pemiliknya saat Salat Tarawih. Namun, seminggu menjelang Lebaran, target biasanya bergeser kepada para pemudik di stasiun dan terminal. Dia meminta masyarakat waspada dengan maraknya aksi kejahatan.
"Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal, selain itu jika berpergian pastikan rumah sudah dikunci dan terus dijaga oleh petugas keamanan setempat," tukasnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, kejahatan yang terjadi menjelang Lebaran seperti ini lebih banyak kejahatan jalanan. Selain itu, perampokan nasabah bank juga menjadi perhatian khusus. Untuk itu, pihaknya menyarankan masyarakat yang hendak mengambil atau menyetor uang untuk meminta pengawalan petugas kepolisian.
Selain itu, para pelaku kejahatan juga banyak mengincar pemudik. Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, ada 54 titik rawan kriminalitas saat bulan Ramadhan. Sementara yang menjadi fokus pengamanan Polda Metro Jaya ada 13 lokasi, Polres Jakarta Pusat 10, Polres Jakarta Utara tiga, Polres Jakarta Timur tiga, Polres Jakarta Barat enam, dan Polres Jakarta Selatan tiga.
Kemudian Polresta Bekasi Kota satu lokasi, Polres Depok satu, Polres Bandara Soekarno-Hatta satu, Polres Pelabuhan Tanjung Priok tiga, Polres Kabupaten Bekasi tiga, Polresta Tangerang Kota tiga dan Polres Kabupaten Tangerang tiga lokasi. Untuk kawasan rawan seperti perempatan Coca-cola, Jakarta Pusat, Taman Sari, Tambora, kolong jembatan Grogol Jakarta Barat, Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur, Stasiun Senen, Jakarta Pusat, dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurutnya, beberapa kejahatan tersebut seperti kejahatan jalanan, pencurian kendaraan bermotor serta pencurian rumah kosong bila mendekati pada Hari Raya Idul Fitri. Untuk Direskrimum telah menyiapkan personel yang melakukan pemantauan lokasi-lokasi tersebut.
"Kami menempatkan seluruh personel untuk melakukan pemantauan di titik tersebut," ujarnya.
Selain itu, lokasi keramaian juga menjadi fokus penempatan personel serse. Upaya ini diharapkan dapat meredam kejahatan yang selama ini terjadi selama ramadan, sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Untuk itu, pihaknya juga meminta masyarakat meningkatkan pengamananan internal seperti siskamling dan lainnya. Menurutnya, walaupun ada peningkatan patroli tetap saja dukungan masyarakat lebih penting.
Pada bulan Ramadhan ini, biasanya para pelaku memanfaatkan waktu sahur dan Salat Tarawih untuk beraksi. Salah satunya aksi perampasan motor. Bahkan, pelaku perampasan tidak segan-segan untuk melukai korbannya. Untuk itu, pihaknya tetap mengimbau agar masyarakat mewaspadai aksi kejahatan di bulan puasa.
"Biasanya kesempatan ini dimanfaatkan oleh para penjahat, pasalnya aktivitas masyarakat untuk keluar rumah lebih sering," tuturnya.
Selain itu, target utama lainnya yang menjadi sasaran adalah rumah kosong yang biasanya ditinggal pemiliknya saat Salat Tarawih. Namun, seminggu menjelang Lebaran, target biasanya bergeser kepada para pemudik di stasiun dan terminal. Dia meminta masyarakat waspada dengan maraknya aksi kejahatan.
"Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal, selain itu jika berpergian pastikan rumah sudah dikunci dan terus dijaga oleh petugas keamanan setempat," tukasnya.
(mhd)