Antisipasi Aksi Terorisme, DKI Bakal Perbanyak CCTV
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperbanyak pemasangan kamera Closed Circuit Television (CCTV) guna mengantisipasi adanya aksi teror. Saat ini sedikitnya sudah terdapat 7.070 unit CCTV yang tersebar dan terpantau dari Jakarta Smart City.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengutuk aksi teror yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Meskipun DKI Jakarta menjadi siaga I, dia meminta masyarakat jangan panik, menyatukan suara dan kembali mengirimkan pesan kepada para teroris, bahwa masyarakat tidak takut akan teror. Dirinya pun mengimbau agar netizen tidak menyebarluaskan foto maupun video korban yang justru memicu kepanikan masyarakat.
"Atas nama warga Jakarta bahwa kita tidak takut teror. Tujuan terorisme itu adalah menebar ketakutan kepada kita dan mengharapkan kita untuk menyebar foto-foto tersebut. Saya imbau jangan sharing foto-foto tersebut, kita katakan kita tidak takut," kata Sandiaga melalui pesan elektroniknya yang diterima, kemarin.
Sandi menjelaskan, langkah peningkatan antisipasi aksi teror di Jakarta melalui siaga I memang harus dilakukan. Apalagi sebentar lagi akan ada pagelaran Asian Games 2018. Dia pun akan segera berkordinasi dengan Kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait upaya pencegahan aksi teror. Dirinya pun akan memperketat pengawasan lewat pemasangan kamera CCTV di setiap sudut ibu kota.
Mantan Pengusaha itu optimis dengan teknologi digital berupa CCTV, pihak Kepolisian, pihak inteligen dan BNPT dapat mengantisipasinya.
"Saya sangat prihatin-bela sungkawa, apalagi kejadian di Surabaya ini, saya ingin sampaikan kepada masyarakat untuk menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kewaspadaannya, mari kita dukung kinerja Kepolisian dan semua aparat untuk bisa mengantisipasi," pungkasnya.
Kepala Seksie Humas Dinas Komunikasi dan Informasi Statistik (Diskominfotik), Menta Bangun menyebut sedikitnya ada 7070 CCTV yang tersebar diseluruh wilayah Jakarta dan tengah terkoneksi dengan Jakarta Smart City (JSC). Namun, dia belum mengetahui berapa yang akan dipasang kembali untuk memperketat pengawasan antisipasi teror.
"7.070 itu gabungan dengan operator fiber optik. Kami akan tanya dahulu Unit pengelola JSC perihal pengadaan CCTV tahun ini," ungkapnya.s
Sementara itu, Ketua Dewan pengurus Nasional (DPN), Pergerakan Indonesia, Sereida Tambunan mengutuk pelaku teror yang telah mengakibatkan jatuhnya korban tidak berdosa. Apapun motif yang melatarinya, perbuatan teroris adalah perbuatan yang keji, tidak berperikemanusiaan serta tidak dapat dibenarkan atas nama keyakinan dan kepentingan apapun.
DPN Pergerakan Indonesia, kata Sereida pun mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk segera mengungkap, menangkap serta menghukum seberat-beratnya dalang dan jaringan pelaku bom, agar tercipta rasa aman dan menjamin perlindungan serta keselamatan bagi warga negara dari segala bentuk aksi teror dan kekerasan.
"Turut berduka cita yang mendalam bagi para korban terorisme, semoga diampuni segala khilaf dan dosanya, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan bagi korban yang mengalami luka semoga segera diberi kesehatan seperti semula," ujarnya.
Sereida mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga keutuhan bangsa dengan tidak memberikan ruang sedikitpun terhadap aksi terorisme. Dia menghimbau kepada semua pihak tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan untuk menjaga keharmonisan dan menjunjung nilai nilai luhur bangsa, dengan senantiasa mengedepankan kepentingan besar bangsa Indonesia di atas kepentingan pribadi dan kelompok, serta turut memperkuat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
"Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan berkah dan melindungi masyarakat dan bangsa Indonesia dari segala tindakan yang tidak terpuji," harapnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengutuk aksi teror yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Meskipun DKI Jakarta menjadi siaga I, dia meminta masyarakat jangan panik, menyatukan suara dan kembali mengirimkan pesan kepada para teroris, bahwa masyarakat tidak takut akan teror. Dirinya pun mengimbau agar netizen tidak menyebarluaskan foto maupun video korban yang justru memicu kepanikan masyarakat.
"Atas nama warga Jakarta bahwa kita tidak takut teror. Tujuan terorisme itu adalah menebar ketakutan kepada kita dan mengharapkan kita untuk menyebar foto-foto tersebut. Saya imbau jangan sharing foto-foto tersebut, kita katakan kita tidak takut," kata Sandiaga melalui pesan elektroniknya yang diterima, kemarin.
Sandi menjelaskan, langkah peningkatan antisipasi aksi teror di Jakarta melalui siaga I memang harus dilakukan. Apalagi sebentar lagi akan ada pagelaran Asian Games 2018. Dia pun akan segera berkordinasi dengan Kepolisian dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait upaya pencegahan aksi teror. Dirinya pun akan memperketat pengawasan lewat pemasangan kamera CCTV di setiap sudut ibu kota.
Mantan Pengusaha itu optimis dengan teknologi digital berupa CCTV, pihak Kepolisian, pihak inteligen dan BNPT dapat mengantisipasinya.
"Saya sangat prihatin-bela sungkawa, apalagi kejadian di Surabaya ini, saya ingin sampaikan kepada masyarakat untuk menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kewaspadaannya, mari kita dukung kinerja Kepolisian dan semua aparat untuk bisa mengantisipasi," pungkasnya.
Kepala Seksie Humas Dinas Komunikasi dan Informasi Statistik (Diskominfotik), Menta Bangun menyebut sedikitnya ada 7070 CCTV yang tersebar diseluruh wilayah Jakarta dan tengah terkoneksi dengan Jakarta Smart City (JSC). Namun, dia belum mengetahui berapa yang akan dipasang kembali untuk memperketat pengawasan antisipasi teror.
"7.070 itu gabungan dengan operator fiber optik. Kami akan tanya dahulu Unit pengelola JSC perihal pengadaan CCTV tahun ini," ungkapnya.s
Sementara itu, Ketua Dewan pengurus Nasional (DPN), Pergerakan Indonesia, Sereida Tambunan mengutuk pelaku teror yang telah mengakibatkan jatuhnya korban tidak berdosa. Apapun motif yang melatarinya, perbuatan teroris adalah perbuatan yang keji, tidak berperikemanusiaan serta tidak dapat dibenarkan atas nama keyakinan dan kepentingan apapun.
DPN Pergerakan Indonesia, kata Sereida pun mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk segera mengungkap, menangkap serta menghukum seberat-beratnya dalang dan jaringan pelaku bom, agar tercipta rasa aman dan menjamin perlindungan serta keselamatan bagi warga negara dari segala bentuk aksi teror dan kekerasan.
"Turut berduka cita yang mendalam bagi para korban terorisme, semoga diampuni segala khilaf dan dosanya, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan. Dan bagi korban yang mengalami luka semoga segera diberi kesehatan seperti semula," ujarnya.
Sereida mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga keutuhan bangsa dengan tidak memberikan ruang sedikitpun terhadap aksi terorisme. Dia menghimbau kepada semua pihak tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan untuk menjaga keharmonisan dan menjunjung nilai nilai luhur bangsa, dengan senantiasa mengedepankan kepentingan besar bangsa Indonesia di atas kepentingan pribadi dan kelompok, serta turut memperkuat persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
"Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan berkah dan melindungi masyarakat dan bangsa Indonesia dari segala tindakan yang tidak terpuji," harapnya.
(mhd)