Asian Games, Rekayasa Lalin Disiapkan
A
A
A
JAKARTA - Berbagai rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Kemayoran hingga Senayan disiapkan untuk menyukseskan pergelaran Asian Games Agustus 2018.
Rekayasa tersebut mulai perluasan sistem ganjil-genap hingga buka tutup jalan tol dalam kota. Rekayasa lalin memudahkan perjalanan atlet tanpa kemacetan dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju lokasi venue di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
“Kami terus berupaya waktu tempuh Kemayoran-GBK sekitar 30 menit dengan laju kecepatan di atas 35 kilometer per jam. Saat ini laju baru sekitar 27-30 kilometer per jam,” ujar Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
Dishub juga sudah memasang marka/rambu sekitar 78%. “Kami masih evaluasi rencana-rencana tersebut,” ucapnya. Untuk perluasan ganjil-genap, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, hanya bersifat sementara selama Asian Games berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September.
Kebijakan pembatasan kendaraan tersebut bukan lagi tiga jam melainkan seharian. “Pemilik pelat nomor genap tanggal ganjil mohon istirahat dulu,” ujarnya.
Nanti ada ruas-ruas jalan utama baru yang akan diberlakukan ganjil-genap. Jalur arteri itu, yakni Rasuna Said, MT Haryono, S Parman, DI Panjaitan, serta Gatot Subroto.
Kawasan lainnya, yakni Benyamin Sueb, Kemayoran, dan Jalan Arteri Pondok Indah. BPTJ juga akan menerapkan buka tutup di tol dalam kota ketika perjalanan atlet menuju tempat pertandingan dan seusai pertandingan. Artinya, jalan tol dalam kota hanya buka tutup ketika rombongan atlet melintas.
Bambang belum bisa menyebutkan ruas-ruas jalan tol mana yang bakal terkena aturan buka tutup. Hanya saja, BPTJ telah menetapkan tiap-tiap ruas tol, apakah akan ditutup penuh atau buka tutup. Diharapkan melalui buka tutup tol dalam kota dan perluasan ganjil genap, lalu lintas lebih lancar.
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono menilai rekayasa lalin sudah matang dan akan diujicobakan bersamaan dengan prapertandingan. Hal tersebut masih menunggu kesiapan venue yang memasuki tahap finishing, kecuali lapangan bisbol.
“Lapangan bisbol baru turun instruksinya awal tahun ini, tapi kita kejar. Insya Allah juga akan tepat waktu. Kita harapkan bisbol se lesai pada Juni,” ungkapnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta Pemprov DKI terus menyosialisasikan Asian Games berikut rekayasa lalu lintasnya.
Sebab, rekayasa ini sangat rawan menimbulkan kemacetan apalagi ada jalur khusus dan sistem buka tutup jalan tol dalam kota. Politikus PDIP itu berharap rekayasa lalu lintas segera di putuskan dan langsung diuji coba sambil melakukan evaluasi. “Sosialisasi dibarengi uji coba bisa dilakukan. Jangan sampai minim sosialisasi,” ucapnya. (Bima Setiyadi)
Rekayasa tersebut mulai perluasan sistem ganjil-genap hingga buka tutup jalan tol dalam kota. Rekayasa lalin memudahkan perjalanan atlet tanpa kemacetan dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju lokasi venue di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
“Kami terus berupaya waktu tempuh Kemayoran-GBK sekitar 30 menit dengan laju kecepatan di atas 35 kilometer per jam. Saat ini laju baru sekitar 27-30 kilometer per jam,” ujar Kepala Bidang Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Priyanto di Balai Kota DKI Jakarta kemarin.
Dishub juga sudah memasang marka/rambu sekitar 78%. “Kami masih evaluasi rencana-rencana tersebut,” ucapnya. Untuk perluasan ganjil-genap, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, hanya bersifat sementara selama Asian Games berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September.
Kebijakan pembatasan kendaraan tersebut bukan lagi tiga jam melainkan seharian. “Pemilik pelat nomor genap tanggal ganjil mohon istirahat dulu,” ujarnya.
Nanti ada ruas-ruas jalan utama baru yang akan diberlakukan ganjil-genap. Jalur arteri itu, yakni Rasuna Said, MT Haryono, S Parman, DI Panjaitan, serta Gatot Subroto.
Kawasan lainnya, yakni Benyamin Sueb, Kemayoran, dan Jalan Arteri Pondok Indah. BPTJ juga akan menerapkan buka tutup di tol dalam kota ketika perjalanan atlet menuju tempat pertandingan dan seusai pertandingan. Artinya, jalan tol dalam kota hanya buka tutup ketika rombongan atlet melintas.
Bambang belum bisa menyebutkan ruas-ruas jalan tol mana yang bakal terkena aturan buka tutup. Hanya saja, BPTJ telah menetapkan tiap-tiap ruas tol, apakah akan ditutup penuh atau buka tutup. Diharapkan melalui buka tutup tol dalam kota dan perluasan ganjil genap, lalu lintas lebih lancar.
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono menilai rekayasa lalin sudah matang dan akan diujicobakan bersamaan dengan prapertandingan. Hal tersebut masih menunggu kesiapan venue yang memasuki tahap finishing, kecuali lapangan bisbol.
“Lapangan bisbol baru turun instruksinya awal tahun ini, tapi kita kejar. Insya Allah juga akan tepat waktu. Kita harapkan bisbol se lesai pada Juni,” ungkapnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike meminta Pemprov DKI terus menyosialisasikan Asian Games berikut rekayasa lalu lintasnya.
Sebab, rekayasa ini sangat rawan menimbulkan kemacetan apalagi ada jalur khusus dan sistem buka tutup jalan tol dalam kota. Politikus PDIP itu berharap rekayasa lalu lintas segera di putuskan dan langsung diuji coba sambil melakukan evaluasi. “Sosialisasi dibarengi uji coba bisa dilakukan. Jangan sampai minim sosialisasi,” ucapnya. (Bima Setiyadi)
(nfl)