Jelang UNBK, Belasan Laptop SMP Muhammadiyah Digondol Maling
A
A
A
JAKARTA - Lemahnya penjagaan saat malam hari, membuat sebuah sekolah di SMP Muhammadiyah 14, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, dibobol orang tak dikenal, Senin (23/4/2018) pagi. Kejadian itu membuat 14 laptop raib.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 14, Abdul Hamid menceritakan kejadian itu pertama kali diketahui sekitar pukul 06.30 WIB saat pengawas memulai persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Tadi pagi sebelum ujian, operator ngecek tempat komputer. Enggak lama petugasnya balik lagi dan bilang kalau laptopnya hilang semua," ungkap Abdul, saat ditemui di lokasi.
Menurut Abdul, ruang komputer tempat penyimpanan laptop berada di lantai satu dan tidak jauh dari pintu gerbang. Ditambah lagi ada Sukirno, penjaga yang juga sehari-harinya tinggal di lingkungan sekolah.
"Padahal jam 1 pagi itu masih ada laptopnya, jadi mungkin setelah itu kejadiannya. Memang kayak ada tapak kaki gitu tapi pintu gerbang juga masih dalam keadaan terkunci," tuturnya.
Abdul menjelaskan, belasan laptop yang dicuri itu 12 di antaranya milik siswa, mereka menaruh di sekolah supaya tak berat saat ke sekolah.
Selain laptop, pencuri mengambil kabel pengisi daya. Beruntung dalam kasus itu server utama dan cadangan tidak dicuri, sehingga 24 siswa SMP Muhammadiyah 14 dapat melanjutkan UNBK yang dibagi dalam dua sesi yakni masing-masing pukul 07.30-09.30 WIB dan 10.00-12.00 WIB.
Meski demikian, Abdul menegaskan pencurian yang terjadi tak mengganggu proses belajar mengajar. Usai kejadian, dirinya langsung berkoordinasi dengan sudin. Dan melakukan UNBK di SMA 13 Jakarta Utara.
"Akhirnya jam 7.15 kita gotong laptop ke ruangan, jam 7.30 kita langsung pasang. Untungnya sudah ada (settingan) jadi bisa langsung terkoneksi. Siswa juga tidak terganggu meski ada masalah ini, sepengamatan saya tidak ada masalah," katanya.
Hasil olah TKP, dugaan kuat pelaku masuk dari lantai dua karena belum diteralis. Pelaku juga tambah leluasa karena tidak ada kamera CCTV. Sementara untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak sekolah menambah pengaman seperti gembok dan penjagaan.
Sementara itu, Kapolsek Koja, Kompol Agung Wibowo menyebutkan pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terhadap kasus tersebut. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan perihal kejadian itu.
"Saat ini masih kita dalami kasus pencurian tersebut, kita juga mendapatkan laporan adanya kehilangan di beberapa titik. Namun semua itu masih harus diverifikasi kebenarannya," kata Agung.
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 14, Abdul Hamid menceritakan kejadian itu pertama kali diketahui sekitar pukul 06.30 WIB saat pengawas memulai persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Tadi pagi sebelum ujian, operator ngecek tempat komputer. Enggak lama petugasnya balik lagi dan bilang kalau laptopnya hilang semua," ungkap Abdul, saat ditemui di lokasi.
Menurut Abdul, ruang komputer tempat penyimpanan laptop berada di lantai satu dan tidak jauh dari pintu gerbang. Ditambah lagi ada Sukirno, penjaga yang juga sehari-harinya tinggal di lingkungan sekolah.
"Padahal jam 1 pagi itu masih ada laptopnya, jadi mungkin setelah itu kejadiannya. Memang kayak ada tapak kaki gitu tapi pintu gerbang juga masih dalam keadaan terkunci," tuturnya.
Abdul menjelaskan, belasan laptop yang dicuri itu 12 di antaranya milik siswa, mereka menaruh di sekolah supaya tak berat saat ke sekolah.
Selain laptop, pencuri mengambil kabel pengisi daya. Beruntung dalam kasus itu server utama dan cadangan tidak dicuri, sehingga 24 siswa SMP Muhammadiyah 14 dapat melanjutkan UNBK yang dibagi dalam dua sesi yakni masing-masing pukul 07.30-09.30 WIB dan 10.00-12.00 WIB.
Meski demikian, Abdul menegaskan pencurian yang terjadi tak mengganggu proses belajar mengajar. Usai kejadian, dirinya langsung berkoordinasi dengan sudin. Dan melakukan UNBK di SMA 13 Jakarta Utara.
"Akhirnya jam 7.15 kita gotong laptop ke ruangan, jam 7.30 kita langsung pasang. Untungnya sudah ada (settingan) jadi bisa langsung terkoneksi. Siswa juga tidak terganggu meski ada masalah ini, sepengamatan saya tidak ada masalah," katanya.
Hasil olah TKP, dugaan kuat pelaku masuk dari lantai dua karena belum diteralis. Pelaku juga tambah leluasa karena tidak ada kamera CCTV. Sementara untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak sekolah menambah pengaman seperti gembok dan penjagaan.
Sementara itu, Kapolsek Koja, Kompol Agung Wibowo menyebutkan pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terhadap kasus tersebut. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan perihal kejadian itu.
"Saat ini masih kita dalami kasus pencurian tersebut, kita juga mendapatkan laporan adanya kehilangan di beberapa titik. Namun semua itu masih harus diverifikasi kebenarannya," kata Agung.
(mhd)