Ruas Tol Bogor Ring Road II B Segera Dioperasikan

Selasa, 03 April 2018 - 23:50 WIB
Ruas Tol Bogor Ring Road II B Segera Dioperasikan
Ruas Tol Bogor Ring Road II B Segera Dioperasikan
A A A
BOGOR - Pembangunan dua proyek infrastruktur jalan bebas hambatan atau tol di wilayah Bogor yakni tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Bogor Ring Road (BORR) telah menunjukan progres yang signifikan.

Seperti Tol Bocimi seksi I (Ciawi-Cigombong) salah satu bagian megaproyek solusi kemacetan yang sempat mangkrak selama 25 tahun itu saat ini konstruksinya sudah 77,5%. Bahkan, pemerintah menargetkan jalan tersebut dapat digunakan saat arus mudik Lebaran 2018 ini.

Pimpinan Proyek Tol Bocimi PT Trans Jabar Tol, Joko Susilo mengatakan, progres pembangunan fisik tol Bocimi Seksi I per tanggal 25 Maret sudah mencapai 77,5%. "Kami masih optimistis pekerjaan bakal selesai tepat waktu sehingga bisa difungsikan sebagai jalur mudik Lebaran," kata Joko pada Selasa (3/4/2018).

Namun demikian, Joko tak menampik target awal jalan tol tersebut seharusnya rampung pada pertengahan Maret lalu. Karena kendala cuaca yang tidak mendukung, proyek tol kembali molor. "Kami sudah beberapa kali mencoba alternatif lain untuk mempercepat pekerjaan. Namun memang cuacanya yang tidak bagus. Contohnya ketika harus memasang beberapa perangkat, turun hujan deras. Sehingga air tidak bisa surut dengan cepat," paparnya.

Sekadar diketahui pembangunan Tol Bocimi terbagi empat seksi. Untuk seksi dua (Cigombong-Cibadak) yang melewati perbatasan Bogor-Sukabumi, sudah masuk tahapan pembebasan tanah mencapai 98%. Sementara seksi tiga (Cibadak-Sukabumi Barat) dan empat (Sukabumi Barat-Sukabumi Timur) masih dalam tahap musyawarah untuk ganti untung bukan ganti rugi kepada masyarakat.

Sementara itu, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku pemilik tol BORR Seksi IIB (Kedungbadak-Simpang Yasmin) mengklaim seluruh pekerjaan fisik rampung 100%. "Untuk pembangunan Jalan tol seksi IIB ini telah selesai, dan sudah siap dioperasikan, tinggal diresmikan," kata Direktur Utama PT MSJ Hendro Atmojo.

Selain menunggu sertifikasi kelaikan jalan dan pembenahan di bawah jalan layang, pihaknya juga tengah mengevaluasi rencana usulan tarif yang baru. "Sebab, bila mengacu pada Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) semestinya nanti ada kenaikan tarif Rp4.000 pasca Seksi IIB beroperasi. Tapi kalau belum atau harus dievaluasi lagi terkait penghitungan tarifnya," ujarnya.

Saat ini tarif yang berlaku untuk dua seksi yang telah dioperasikan, yaitu Seksi I ruas Sentul Selatan-Kedung Halang (3,85 km) dan IIA ruas Kedung Halang-Kedung Badak (1,95 km), sebesar Rp6.000 untuk kendaraan Golongan I.

Pihaknya menjamin, evaluasi tarif tetap sesuai perhitungan investasi yang dibenamkan saat jalan tol ini dibangun. Ini bertujuan untuk menghindari penurunan Internal Rate of Return (IRR) investor yang menanamkan modal.

"Rata-rata kita kemarin hitung sekitar 45 tahun konsesi awal. Mungkin kalau kita nanti diturunkan dengan Rp1.000 atau golongannya berubah, kita dapat perpanjangan konsesi 5-10 tahun, jadi 50-55 tahun," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4398 seconds (0.1#10.140)