Ginseng Maut Racikan Kios RS Juga Renggut Nyawa 4 Warga Depok
A
A
A
DEPOK - Hingga kini polisi masih memeriksa pemilik kios jamu berinisial RS yang diduga meracik ginseng untuk miras oplosan dan menewaskan sejumlah orang. Selain di Jagakarsa, ternyata korban ginseng maut racikan RS juga merenggut nyawa warga Depok.
Empat warga Depok yang tewas adalah, Achmad Mujofar warga Jalan Sadaran RT03 RW05 Kelurahan Pondok Cina, Andri warga Jalan Pancoran RT02 RW04 Kelurahan Pondok Cina, Ani warga Jalan Kapuk RT04 RW01 Kelurahan Pondok Cina, dan Imron warga Jalan Kober RT02 RW05 Kelurhan Pondok Cina.
Selain ada yang tewas, belasan warga Depok lainnya juga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Mereka yang dirawat, yakni Nana Tulus, Ambon, Roni, Abdul Rohman, Yuddi Bilda, Agustia, M Fajrul, Aditya Sanjaya, Iwan, Raja Walid, Rizky Irawan, Brahma, Putra, dan Ajidin.
Salah satu korban bernama Imron dimakamkan di TPU dekat rumahnya di Jalan Kober RT02 RW05 Kelurhan Pondok Cina, Kecamatan Beji. Jarak antara rumahnya dan TPU hanya sekitar 500 meter. Suasana duka pun terlihat di rumah Imron.
Informasi yang didapat, sebelum tewas korban sempat mengenggak minumas keras bersama teman-temannya. Miras oplosan itu dibeli dari sebuah toko berkedok warung jamu yang ada di Jalan Akses UI, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Imron meregang nyawa pada Selasa (3/4) dinihari.
Mujailani, paman korban mengatakan, keluarga tidak ada yang mengetahui kalau keponakannya meregang nyawa setelah menenggak minuman keras. “Nggak tau, kita keluarga aja nggak tau, tiba tiba tadi malem temen-temennya pada dateng bilang katanya Imron dirawat,” katanya, Selasa (3/4/2018).
Imron pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawanya tak tertolong lantaran sudah kritis di ruang ICU. “Dapat kabar sekitar pukul 03.00 WIB sudah meninggal,” tukasnya. (Baca: Pesta Miras Oplosan di Jagakarsa, 3 Warga Tewas )
Dia awalnya tidak tahu kalau ponakanya itu tewas karena miras oplosan. Dia baru tahu setelah mendapat kabar dari polisi. Dirinya juga tidak mengetahui minuman apa yang ditenggak keponakan dan teman temannya tersebut.
“Temennya nggak ada yang cerita, katanya tiba-tiba kayak gitu, kita nggak tahu dia minum apa, yang jelas kata orang-orang ini oplosan. Oploasan apa? Gak tau saya,” ungkapnya.
Dia juga mendapat informasi kalau ponakannya itu membeli di warung yang memang dikenal menjual miras. Lokasinya warung tak jauh dari fly over Universitas Indonesia.
“Kalau toko itu memang semua orang sudah pada tau, bahkan di wilayah sini juga lumayan banyak yang jadi korban karena beli disitu,” lanjutnya.
Saat ini lokasi warung sudah ditutup dan diberi garis polisi. Pemilik warung juga sudah diamankan polisi. Kasusnya sendiri ditangani Kepolisian Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, empat warga Depok yang tewas meninggal tidak dalam waktu yang bersamaan. Namun mereka diduga tewas karena miras oplosan yang dibeli di Jagakarsa.
"Korban meninggal diduga akibat meminum minuman keras ginseng itu," ujarnya kepada wartawan, Selasa (3/3/2018).
Menurutnya, saat ini belasan korban masih menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat meminum miras oplosan tersebut. Adapun miras itu dibeli di sebuah toko kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik RS.
"Pemilik warung dan barang bukti sudah diamankan Polres Jakasel guna penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Empat warga Depok yang tewas adalah, Achmad Mujofar warga Jalan Sadaran RT03 RW05 Kelurahan Pondok Cina, Andri warga Jalan Pancoran RT02 RW04 Kelurahan Pondok Cina, Ani warga Jalan Kapuk RT04 RW01 Kelurahan Pondok Cina, dan Imron warga Jalan Kober RT02 RW05 Kelurhan Pondok Cina.
Selain ada yang tewas, belasan warga Depok lainnya juga harus mendapat perawatan di rumah sakit. Mereka yang dirawat, yakni Nana Tulus, Ambon, Roni, Abdul Rohman, Yuddi Bilda, Agustia, M Fajrul, Aditya Sanjaya, Iwan, Raja Walid, Rizky Irawan, Brahma, Putra, dan Ajidin.
Salah satu korban bernama Imron dimakamkan di TPU dekat rumahnya di Jalan Kober RT02 RW05 Kelurhan Pondok Cina, Kecamatan Beji. Jarak antara rumahnya dan TPU hanya sekitar 500 meter. Suasana duka pun terlihat di rumah Imron.
Informasi yang didapat, sebelum tewas korban sempat mengenggak minumas keras bersama teman-temannya. Miras oplosan itu dibeli dari sebuah toko berkedok warung jamu yang ada di Jalan Akses UI, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Imron meregang nyawa pada Selasa (3/4) dinihari.
Mujailani, paman korban mengatakan, keluarga tidak ada yang mengetahui kalau keponakannya meregang nyawa setelah menenggak minuman keras. “Nggak tau, kita keluarga aja nggak tau, tiba tiba tadi malem temen-temennya pada dateng bilang katanya Imron dirawat,” katanya, Selasa (3/4/2018).
Imron pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawanya tak tertolong lantaran sudah kritis di ruang ICU. “Dapat kabar sekitar pukul 03.00 WIB sudah meninggal,” tukasnya. (Baca: Pesta Miras Oplosan di Jagakarsa, 3 Warga Tewas )
Dia awalnya tidak tahu kalau ponakanya itu tewas karena miras oplosan. Dia baru tahu setelah mendapat kabar dari polisi. Dirinya juga tidak mengetahui minuman apa yang ditenggak keponakan dan teman temannya tersebut.
“Temennya nggak ada yang cerita, katanya tiba-tiba kayak gitu, kita nggak tahu dia minum apa, yang jelas kata orang-orang ini oplosan. Oploasan apa? Gak tau saya,” ungkapnya.
Dia juga mendapat informasi kalau ponakannya itu membeli di warung yang memang dikenal menjual miras. Lokasinya warung tak jauh dari fly over Universitas Indonesia.
“Kalau toko itu memang semua orang sudah pada tau, bahkan di wilayah sini juga lumayan banyak yang jadi korban karena beli disitu,” lanjutnya.
Saat ini lokasi warung sudah ditutup dan diberi garis polisi. Pemilik warung juga sudah diamankan polisi. Kasusnya sendiri ditangani Kepolisian Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, empat warga Depok yang tewas meninggal tidak dalam waktu yang bersamaan. Namun mereka diduga tewas karena miras oplosan yang dibeli di Jagakarsa.
"Korban meninggal diduga akibat meminum minuman keras ginseng itu," ujarnya kepada wartawan, Selasa (3/3/2018).
Menurutnya, saat ini belasan korban masih menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat meminum miras oplosan tersebut. Adapun miras itu dibeli di sebuah toko kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik RS.
"Pemilik warung dan barang bukti sudah diamankan Polres Jakasel guna penyelidikan lebih lanjut," katanya.
(ysw)