Ratusan Keluarga Korban Tanjakan Emen Geruduk Kantor Lurah Pisangan
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Ratusan keluarga korban dalam kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Kampung Dauwan, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, hari ini mendatangi Kantor Kelurahan Pisangan, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Korban yang banyak berasal dari warga Legoso, Kelurahan Pisangan, Ciputat, ini menuntut pihak penyelenggara (EO) dan PO Bus Premium Passion, untuk melakukan permintaan maaf dan memberikan pertanggungjawaban kepada para korban yang telah meninggal dunia.
Dengan mengatasnamakan diri Forum Silaturahmi Keluarga Korban Tanjakan Emen (FSKK), mereka berkumpul di kantor Kelurahan Pisangan, dengan membawa bendera kuning sebagai simbol duka mendalam kepada para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.( Baca: 26 Korban Tewas Tanjakan Emen Dimakamkan Dalam 10 Lubang Kubur )
"Kami ke sini untuk meminta bantuan kepada pemerintah setempat dalam memediasi pertemuan antara keluarga korban dengan pihak EO dan PO Bus Premium Passion," kata juru bicara FSKK Aang Junaidi, kepada SINDOnews di Kelurahan Pisangan, Selasa (3/4/2018).
Hingga saat ini, lanjut Aang yang juga keluarga korban meninggal, masih belum ada permohonan maaf dan tanggung jawab dari pihak EO dan PO Bus. Padahal, peristiwa kecelakaan maut yang menyebabkan korban meninggal itu akibat kelalaian pihak bus.
"Kami juga ingin menanyakan permintaan maaf dan tanggung jawab pihak EO dan PO Bus yang sampai hari ini belum pernah menyampaikan permintaan maaf dan tanggung jawabnya kepada keluarga korban meninggal dan korban luka-luka," ucapnya.
Dengan mengatasnamakan diri Forum Silaturahmi Keluarga Korban Tanjakan Emen (FSKK), mereka berkumpul di kantor Kelurahan Pisangan, dengan membawa bendera kuning sebagai simbol duka mendalam kepada para keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.( Baca: 26 Korban Tewas Tanjakan Emen Dimakamkan Dalam 10 Lubang Kubur )
"Kami ke sini untuk meminta bantuan kepada pemerintah setempat dalam memediasi pertemuan antara keluarga korban dengan pihak EO dan PO Bus Premium Passion," kata juru bicara FSKK Aang Junaidi, kepada SINDOnews di Kelurahan Pisangan, Selasa (3/4/2018).
Hingga saat ini, lanjut Aang yang juga keluarga korban meninggal, masih belum ada permohonan maaf dan tanggung jawab dari pihak EO dan PO Bus. Padahal, peristiwa kecelakaan maut yang menyebabkan korban meninggal itu akibat kelalaian pihak bus.
"Kami juga ingin menanyakan permintaan maaf dan tanggung jawab pihak EO dan PO Bus yang sampai hari ini belum pernah menyampaikan permintaan maaf dan tanggung jawabnya kepada keluarga korban meninggal dan korban luka-luka," ucapnya.
(whb)