UNBK di Tangerang Semrawut, Komputer Siswa Mendadak Mati
A
A
A
TANGERANG - Hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tangerang, semrawut. Pasalnya masih ditemukan komputer yang rusak, saat ujian tengah berlangsung.
Seperti terlihat di SMK Miftahul Jannah, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Muhammad, salah seorang siswa SMK Miftahul Jannah, peserta UNBK mengaku, kerusakan terjadi sebanyak empat kali, saat ujian mata pelajaran pertama.
"Tadi saat mengisi lembar jawaban tiba-tiba saja kopmuter saya dan beberapa teman mati," kata Muhammad kepada SINDOnews di ruang lab 2, SMK Miftahul Jannah, Cikupa, Senin (2/4/2018).
Muhammad menuturkan, setelah itu komputer sempat menyala kembali, dan saat para siswa mulai mengisi jawaban, komputer tiba-tiba mendadak mati kembali. "Mati pertama itu pas kita isi data, kemudian nyala lagi, lalu saat mulai isi jawaban mati, dan seperti itu terus sebanyak empat kali sampai pukul 09.00 WIB," ungkap Muhammad khawatir.
Meski demikian, Muhammad mengaku bersyukur, karena jawaban yang dikerjakannya tidak hilang ketika komputer tersebut mati. Sehingga, bisa dilanjutkan lagi.
"Tadi sempat panik saat komputernya mati, karena takut jawaban yang sudah kita isi akan hilang. Kalau begitu kita kehabisan waktu lebih banyak lagi, seperti menunggu perbaikan," sambungnya.
Ketua Yayasan Miftahul Jannah Teddy mengatakan, sudah mempersiapkan sejumlah antisipasi akan kendala yang akan timbul pada pelaksanaan UNBK perdana itu. "Ya, betul. Tadi sempat mati. Tetapi sudah teratasi. Kendala terjadi sejak dimulainya ujian, hingga pukul 09.00 WIB, di ruang lab 2 komputer dengan peserta 40 siswa. Kerusakan terjadi pada 12 komputer," jelasnya.
Setelah dilakukan perbaikan, ujian kembali lancar pukul 09.15 WIB. Para siswa pun, yang seharusnya menyelesaikan ujian pukul 10.00 WIB menjadi 10.15. WIB. "Untuk peserta ujian ada sebanyak 370 orang yang dibagi tiga sesi dengan penggunaan lima ruang kelas. Sebagai antisipasi, kami menyediakan 30 unit komputer cadangan dan genset," sambung Teddy lagi.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Ardius menjelaskan, ada sebanyak 79.199 siswa SMK yang mengikuti UNBK dari 648 SMK di Banten yang mengikuti UNBK, mulai Senin 2 April hingga 5 April 2018.
"Ada kenaikan jumlah SMK yang mengikuti UNBK di Banten, hingga 100%," paparnya. Dari jumlah tersebut, dari Kabupaten Tangerang ada sebanyak 169 sekolah, dengan jumlah murid 21.291 serta Kota Tangerang dengan jumlah 127 SMK.
Seperti terlihat di SMK Miftahul Jannah, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Muhammad, salah seorang siswa SMK Miftahul Jannah, peserta UNBK mengaku, kerusakan terjadi sebanyak empat kali, saat ujian mata pelajaran pertama.
"Tadi saat mengisi lembar jawaban tiba-tiba saja kopmuter saya dan beberapa teman mati," kata Muhammad kepada SINDOnews di ruang lab 2, SMK Miftahul Jannah, Cikupa, Senin (2/4/2018).
Muhammad menuturkan, setelah itu komputer sempat menyala kembali, dan saat para siswa mulai mengisi jawaban, komputer tiba-tiba mendadak mati kembali. "Mati pertama itu pas kita isi data, kemudian nyala lagi, lalu saat mulai isi jawaban mati, dan seperti itu terus sebanyak empat kali sampai pukul 09.00 WIB," ungkap Muhammad khawatir.
Meski demikian, Muhammad mengaku bersyukur, karena jawaban yang dikerjakannya tidak hilang ketika komputer tersebut mati. Sehingga, bisa dilanjutkan lagi.
"Tadi sempat panik saat komputernya mati, karena takut jawaban yang sudah kita isi akan hilang. Kalau begitu kita kehabisan waktu lebih banyak lagi, seperti menunggu perbaikan," sambungnya.
Ketua Yayasan Miftahul Jannah Teddy mengatakan, sudah mempersiapkan sejumlah antisipasi akan kendala yang akan timbul pada pelaksanaan UNBK perdana itu. "Ya, betul. Tadi sempat mati. Tetapi sudah teratasi. Kendala terjadi sejak dimulainya ujian, hingga pukul 09.00 WIB, di ruang lab 2 komputer dengan peserta 40 siswa. Kerusakan terjadi pada 12 komputer," jelasnya.
Setelah dilakukan perbaikan, ujian kembali lancar pukul 09.15 WIB. Para siswa pun, yang seharusnya menyelesaikan ujian pukul 10.00 WIB menjadi 10.15. WIB. "Untuk peserta ujian ada sebanyak 370 orang yang dibagi tiga sesi dengan penggunaan lima ruang kelas. Sebagai antisipasi, kami menyediakan 30 unit komputer cadangan dan genset," sambung Teddy lagi.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Ardius menjelaskan, ada sebanyak 79.199 siswa SMK yang mengikuti UNBK dari 648 SMK di Banten yang mengikuti UNBK, mulai Senin 2 April hingga 5 April 2018.
"Ada kenaikan jumlah SMK yang mengikuti UNBK di Banten, hingga 100%," paparnya. Dari jumlah tersebut, dari Kabupaten Tangerang ada sebanyak 169 sekolah, dengan jumlah murid 21.291 serta Kota Tangerang dengan jumlah 127 SMK.
(whb)