UNBK di SMKN 6 Jakarta, Mendikbud Kaget Tidak Ada Pengawas di Kelas
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memantau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6, Jalan Profesor Joko Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018) pagi.
Di sana Mendikbud melihat ruang kelas para siswa yang sedang melaksanakan ujian didampingi Kepala SMKN 6, Aziza. Tapi Muhadjir hanya bisa melihat peserta ujian dari pintu luar kelas alias tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Hal ini sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) penyelenggaraan UN. "Enggak boleh masuk donk, kan lagi ujian. Ya, Menteri juga enggak boleh lah masuk," ujar Muhadjir.
Namun saat mengintip dari pintu, Muhadjir sempat kaget karena tidak ada pengawas manusia di dalam kelas untuk menjaga atau mengawasi siswa yang melaksanakan UNBK. "Ibu, kenapa tidak ada pengawas di dalam untuk memperhatikan siswa," ujar Muhadzir kepada Kepala SMKN 6, Aziza. (Baca: Pantau UNBK Dua SMK di Jakarta, Mendikbud Dilarang Masuk Kelas)
Aziza pun menjelaskan kepada Mendikbud bahwa pelaksanaan UNBK di sekolahnya sudah memanfaatkan teknologi. Meski tidak diawasi di dalam kelas, para siswa tetap terpantau melalui kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang disediakan di setiap sudut kelas. "Kami pantau siswa kok Pak, dari CCTV semua terlihat apa yang dilakukan siswa di dalam kelas," sebut Aziza.
Selanjutnya Aziza mengajak Mendikbud untuk melihat CCTV di salah satu ruangan sekolah dalam memperhatikan siswa yang melaksanakan ujian. "Ini ruangannya Pak. Semua terpantau Pak," jawab Aziza.
Meski demikian, Muhadjir berpendapat pengawas ujian harus tetap ada di dalam kelas untuk mengontrol para siswa. Lalu dijawab kembali oleh Aziza. "Pengawasnya tetap ada Pak. Untuk mengontrol siswa absen dan apabila ada yang izin ke toilet," sebut Aziza. (Baca juga: 1,7 Juta Pelajar dari 2.161 Sekolah di Jakarta Siap Gelar UNBK)
Di sana Mendikbud melihat ruang kelas para siswa yang sedang melaksanakan ujian didampingi Kepala SMKN 6, Aziza. Tapi Muhadjir hanya bisa melihat peserta ujian dari pintu luar kelas alias tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Hal ini sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) penyelenggaraan UN. "Enggak boleh masuk donk, kan lagi ujian. Ya, Menteri juga enggak boleh lah masuk," ujar Muhadjir.
Namun saat mengintip dari pintu, Muhadjir sempat kaget karena tidak ada pengawas manusia di dalam kelas untuk menjaga atau mengawasi siswa yang melaksanakan UNBK. "Ibu, kenapa tidak ada pengawas di dalam untuk memperhatikan siswa," ujar Muhadzir kepada Kepala SMKN 6, Aziza. (Baca: Pantau UNBK Dua SMK di Jakarta, Mendikbud Dilarang Masuk Kelas)
Aziza pun menjelaskan kepada Mendikbud bahwa pelaksanaan UNBK di sekolahnya sudah memanfaatkan teknologi. Meski tidak diawasi di dalam kelas, para siswa tetap terpantau melalui kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang disediakan di setiap sudut kelas. "Kami pantau siswa kok Pak, dari CCTV semua terlihat apa yang dilakukan siswa di dalam kelas," sebut Aziza.
Selanjutnya Aziza mengajak Mendikbud untuk melihat CCTV di salah satu ruangan sekolah dalam memperhatikan siswa yang melaksanakan ujian. "Ini ruangannya Pak. Semua terpantau Pak," jawab Aziza.
Meski demikian, Muhadjir berpendapat pengawas ujian harus tetap ada di dalam kelas untuk mengontrol para siswa. Lalu dijawab kembali oleh Aziza. "Pengawasnya tetap ada Pak. Untuk mengontrol siswa absen dan apabila ada yang izin ke toilet," sebut Aziza. (Baca juga: 1,7 Juta Pelajar dari 2.161 Sekolah di Jakarta Siap Gelar UNBK)
(thm)