Pembagian BPNT untuk Warga Miskin di Angke Dipungut Rp7.000

Minggu, 01 April 2018 - 19:25 WIB
Pembagian BPNT untuk...
Pembagian BPNT untuk Warga Miskin di Angke Dipungut Rp7.000
A A A
JAKARTA - Lemahnya informasi dalam pemberian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk masyarakat, dimanfaatkan sebagaian oknum. Para oknum ini memungut uang Rp7.000 untuk sekali pengambilan uang.

Padahal sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan pemberian BPNT tidak dipungut biaya. Pemberian bantuan berupa beras dan telur ini diberikan langsung pemerintah pusat melalui Kemensos melalui sejumlah bank dan distribusikan kepada warga.

“Setiap pengambilan barang kami diminta Rp7.000,” kata Yasmin (54) seorang warga di kawasan Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (1/4/2018). Yasmin menuturkan, sebelum pembagian uang, tiga hari sebelumnya diminta untuk mendaftar diri.

Kartu debit di gesek sebagai langkah awal. Barulah lima hari setelahnya dia mengambil 7 kilogram beras dan setengah kilogram telur di tempat itu. “Nah disitu saya diminta membawa uang Rp7.000. Rp5.000 untuk biaya plastik, dan Rp2.000 untuk zakat,” kata Yasmin.

Hal sama juga diungkapkan Reni (42), yang mengaku dimintai uang pengambilan BPNT. Dia diminta membayar Rp7.000 sebagai syarat untuk pengambilan sepaket 7 kilogram beras dan 10 butir telur. Padahal antara Yasmin dan Reni merupakan warga satu RW yang sama.

Pungutan sebesar Rp7.000 ini bukanlah kali pertama, sebelumnya banyak warga juga dipungut sebesar Rp10.000 untuk bulan Januari, dan Rp8.000 untuk bulan Februari. Selama itu pula pungutan selalu beralasan untuk Zakat dan plastik.

Lurah Angke, Dirhamsyah mengatakan, telah meminta anak buahnya dilapangan untuk bekerja maksimal dan tidak meminta pungutan apapun alasananya. “Ini info lama. Ternyata masih ada juga,” ucap Dirhamsyah ketika dikonfirmasi.

Berbanding terbalik di Kelurahan Angke, penyaluran BNPT di Kelurahan Pekojaan jauh lebih tertib. Keluhan akan pungutan tidak terjadi, termasuk jumlah barang yang diterima. “Di sini kami terima 9 kilogram beras dan 1 kg telur,” ucap Jaja (37) warga Pekojaan.

Lurah Pekojaan, Tri Prasetyo mengakui pemberian BNPT selama ini dilakukan secara terbuka. Nilai barang sebesar Rp110.000 diawasi langsung oleh pihaknya terhadap 623 orang warga.

“Kami tidak merapel di tempat lain. Karena gudang barang di sini sempit, jadi setiap bulan saya bagikan,” katanya. Tri mengaku akan menindak tegas bila nantinya ada pihaknya maupun orang yang bermain. Dia tak segan segan memecat dan melaporkan hal ini ke polisi.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1022 seconds (0.1#10.140)