Eksekusi Penutupan Alexis, Petugas Keamanan Intimidasi Wartawan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menutup Hotel Alexis, Kamis (22/3/2018). Namun eksekusi gagal dilakukan setelah puluhan preman dan security berjaga dilokasi.
Di saat anggota Satpol PP, TNI, dan Polisi bersiaga untuk melakukan eksekusi penutupan, sejumlah petugas keamanan Alexis malah melakukan intimidasi terhadap seorang wartawan media online bernama Adi Wijaya.
Adi menceritakan, ia dan dua temannya awalnya ingin bertemu pihak Humas Hotel Alexis untuk mengkonfirmasi rencana penutupan tempat hiburan malam tersebut. Mereka kemudian
petugas keamanan Alexis ke sebuah ruangan.
Namun bukannya membawa ke pihak Humas, Adi malah digiring ke pos satpam disisi belakang gedung Alexis. Di sana sejumlah petugas keamanan Alexis telah menunggu. Ia lalu diminta duduk paksa diantara para petugas keamanan itu.
Meski tidak ada unsur kekerasan, namun petugas keamanan itu sesekali menggebrak tangan ke meja. Mereka sembari menunjuk-nunjuk dan mendesak Adi agar mengakui dirinya bukan wartawan. (Baca juga: Surat Edaran Satpol PP Tersebar Luas, Alexis Gagal Dieksekusi)
"Pemimpin sekuritinya nanya beragam, ya lebih ke arah intimidasi ke saya. Dia nanya, sayanya darimana dan ada info apa. Terus, saya jawab sejujur-jujurnya, eh dia enggak percaya, malah dianggap saya itu anggota yang jadi pura-pura wartawan,” ucap Adi.
Saat itu dirinya sempat dilarang memegang handphone dan keluar pos. Beruntung nasib Adi membaik setelah dua rekannya mengadu ke wartawan lain.
Mereka kemudian berbondong-bondong ke lokasi dan menarik Adi keluar dari pos keamanan. Tanpa banyak bicara, petugas keamanan Alexis akhirnya merelekan Adi keluar.
Di saat anggota Satpol PP, TNI, dan Polisi bersiaga untuk melakukan eksekusi penutupan, sejumlah petugas keamanan Alexis malah melakukan intimidasi terhadap seorang wartawan media online bernama Adi Wijaya.
Adi menceritakan, ia dan dua temannya awalnya ingin bertemu pihak Humas Hotel Alexis untuk mengkonfirmasi rencana penutupan tempat hiburan malam tersebut. Mereka kemudian
petugas keamanan Alexis ke sebuah ruangan.
Namun bukannya membawa ke pihak Humas, Adi malah digiring ke pos satpam disisi belakang gedung Alexis. Di sana sejumlah petugas keamanan Alexis telah menunggu. Ia lalu diminta duduk paksa diantara para petugas keamanan itu.
Meski tidak ada unsur kekerasan, namun petugas keamanan itu sesekali menggebrak tangan ke meja. Mereka sembari menunjuk-nunjuk dan mendesak Adi agar mengakui dirinya bukan wartawan. (Baca juga: Surat Edaran Satpol PP Tersebar Luas, Alexis Gagal Dieksekusi)
"Pemimpin sekuritinya nanya beragam, ya lebih ke arah intimidasi ke saya. Dia nanya, sayanya darimana dan ada info apa. Terus, saya jawab sejujur-jujurnya, eh dia enggak percaya, malah dianggap saya itu anggota yang jadi pura-pura wartawan,” ucap Adi.
Saat itu dirinya sempat dilarang memegang handphone dan keluar pos. Beruntung nasib Adi membaik setelah dua rekannya mengadu ke wartawan lain.
Mereka kemudian berbondong-bondong ke lokasi dan menarik Adi keluar dari pos keamanan. Tanpa banyak bicara, petugas keamanan Alexis akhirnya merelekan Adi keluar.
(thm)