Polisi Minta Bantuan BPOM Ungkap Kasus Makanan Kedaluwarsa
A
A
A
JAKARTA - Selain di Tambora, Jakbar, polisi juga menggerebek sebuah gudang di Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Dua gudang itu memiliki fungsi berbeda, ada yang sebagai penyimpanan makanan kedaluwarsa, ada yang sebagai lokasi penggantian tanggal.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, makanan kedaluwarsa itu diduga bukan hanya beredar di Jakarta, baik di toko biasa maupun di supermarket.
Selain di Jawa, makanan kedaluwarsa, seperti yogurt dari Amerika Serikat bermerek Kraft, susu balita bermerek Nutrien diduga dijual sampai ke Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua oleh PT Pandawa Rezeki Semesta yang baru digerebek polisi itu.
"Untuk yang sudah kami sidik kita akan panggil swalayan-swalayan ini. Mereka (para pelaku) sudah lama mengedarkan makanan ini sampai Papua," ujarnya pada wartawan, Kamis (22/3/2018).
Polisi tambahnya, akan meminta bantuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Serta meminta semua retail atau supermarket jeli dalam memasukkan makanan ke tempat mereka, karena pelaku yang baru dtangkap itu lihai dalam memalsukan makanan.
Apalagi, kemasan yang mereka gunakan sama persis dengan yang asli. "Karena retail itu biasa memasok barang mungkin bisa diteliti lagi, dilihat dari kardusnya itu, sengaja kardusnya dipotong menggunakan cutter sehingga tidak terlihat kedaluwarsa," tuturnya.
Dia menegaskan, semua pihak untuk tidak meniru aksi tersebut, mengingat dampak terburuk yang didapatkan masyarakat saat memakan makanan kedaluwarsa bisa berujung kematian.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, makanan kedaluwarsa itu diduga bukan hanya beredar di Jakarta, baik di toko biasa maupun di supermarket.
Selain di Jawa, makanan kedaluwarsa, seperti yogurt dari Amerika Serikat bermerek Kraft, susu balita bermerek Nutrien diduga dijual sampai ke Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua oleh PT Pandawa Rezeki Semesta yang baru digerebek polisi itu.
"Untuk yang sudah kami sidik kita akan panggil swalayan-swalayan ini. Mereka (para pelaku) sudah lama mengedarkan makanan ini sampai Papua," ujarnya pada wartawan, Kamis (22/3/2018).
Polisi tambahnya, akan meminta bantuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Serta meminta semua retail atau supermarket jeli dalam memasukkan makanan ke tempat mereka, karena pelaku yang baru dtangkap itu lihai dalam memalsukan makanan.
Apalagi, kemasan yang mereka gunakan sama persis dengan yang asli. "Karena retail itu biasa memasok barang mungkin bisa diteliti lagi, dilihat dari kardusnya itu, sengaja kardusnya dipotong menggunakan cutter sehingga tidak terlihat kedaluwarsa," tuturnya.
Dia menegaskan, semua pihak untuk tidak meniru aksi tersebut, mengingat dampak terburuk yang didapatkan masyarakat saat memakan makanan kedaluwarsa bisa berujung kematian.
(maf)