Buru DPO Hacker, Polisi Bentuk Tim Khusus
A
A
A
JAKARTA - Polisi hingga kini masih mencari keberadaan para hacker yang masuk dalam kelompok Surabaya Black Hat (SBH). Polisi sampai membentuk tim khusus untuk memburu para DPO itu.
Direskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Adi Deriyan mengatakan, dia telah memerintahkan anak buahnya untuk memburu tiga pelaku kelompok SBH itu, yang telah meretas ratusan web di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kita kan sudah nangkep, saya tugaskan ke temen-temen yang sudah ditangkep segera diselesaikan dan yang belum ditangkap segera ditangkap," ujarnya pada wartawan, Kamis (22/3/2018).
Menurutnya, untuk menyelesaikan kasus tersebut, dia telah membagi dua tim. Tim pertama itu untuk memburu para pelaku yang hingga kini masih buron dan belum diketahui keberadaannya itu.
"Saya membentuk satu tim fokus penyelesaian perkaranya, dan tim lain mengembangkan kasusnya," tuturnya.
Adapun tim yang fokus melakukan pengembangan kasus itu, tambahnya, mengembangkan berdasarkan data yang didapatkan dari FBI. Dengan data itu, diharapkan dapat segera melumpuhkan para pelaku kejahatan cyber crime itu.
"Karena korbanya kan bukan hanya di Indonesia, tapi di luar negeri pun melaporkan telah menjadi korban atas tindakan pidana hacker itu, itu yang akan kita kembangkan ke depan," katanya.
Direskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Adi Deriyan mengatakan, dia telah memerintahkan anak buahnya untuk memburu tiga pelaku kelompok SBH itu, yang telah meretas ratusan web di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Kita kan sudah nangkep, saya tugaskan ke temen-temen yang sudah ditangkep segera diselesaikan dan yang belum ditangkap segera ditangkap," ujarnya pada wartawan, Kamis (22/3/2018).
Menurutnya, untuk menyelesaikan kasus tersebut, dia telah membagi dua tim. Tim pertama itu untuk memburu para pelaku yang hingga kini masih buron dan belum diketahui keberadaannya itu.
"Saya membentuk satu tim fokus penyelesaian perkaranya, dan tim lain mengembangkan kasusnya," tuturnya.
Adapun tim yang fokus melakukan pengembangan kasus itu, tambahnya, mengembangkan berdasarkan data yang didapatkan dari FBI. Dengan data itu, diharapkan dapat segera melumpuhkan para pelaku kejahatan cyber crime itu.
"Karena korbanya kan bukan hanya di Indonesia, tapi di luar negeri pun melaporkan telah menjadi korban atas tindakan pidana hacker itu, itu yang akan kita kembangkan ke depan," katanya.
(maf)