Ini Aktor di Balik Tumpukan Sampah Gulungan Kabel di Saluran Air
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menduga sampah kulit kabel yang kembali ditemukan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, merupakan ulah para pencuri tembaga kabel. Dugaan ini berdasarkan pengalaman kasus serupa yang terjadi pada 2016 silam.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat Dicky Suherlan mengatakan, gulungan sampah kulit kabel yang kembali ditemukan pada Minggu lalu merupakan ulah maling yang hendak mencuri tembaga kabel yang sudah tak dipakai. Dicky pun menyamakan dengan kasus serupa yakni gulungan kabel pada Maret 2016 di titik yang sama, yakni dari depan Gedung Balai Kota hingga Lemhanas.
"Kami menemukannya dari depan gedung Balai Kota sampai Lemhanas. Jadi itu kan ada kabel-kabel yang sudah tidak dipakai lagi, si maling itu ngambilin, jalurnya melalui saluran. Mereka hanya mengambil tembaganya saja," kata Dicky kepada wartawan, Selasa (19/3/2018).
Dicky tak menduga jika petugas kembali menemukan kulit-kulit kabel yang beratnya mencapai 13 meter kubik tersebut. Padahal, para petugas rutin melakukan pengecekan sejak kulit kabel ditemukan pada Maret 2016 lalu.( Baca: Sampah Kulit Kabel Kembali Ditemukan di Drainase Merdeka Selatan )
"Kejadiannya waktu itu tahun 2016, setelah kami susuri semua Jalan Medan Merdeka, enggak ada lagi. Lalu kami cek lagi Desember 2017, clear. Ketemu lagi pas kemarin," ujarnya.
Dicky menuturkan, petugas telah melakukan penelusurusan penelusuran kembali ke gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan, Utara, Timur dan Barat hingga tak lagi menemukan gulungan kulit kabel.
Dicky mengatakan tumpukan gulungan kabel bisa berpotensi mengganggu aliran air hingga menyebabkan saluran tersumbat.
"Kemarin kami cek, ada tanah-tanah galiannya juga, namun tidak sampai menyebabkan saluran tersumbat total. Tapi kalau enggak dibersihkan ya lama-lama tersumbat hingga timbul genangan air kalau hujan," ujar Dicky.
Saat ditanya apakah akan melaporkan hal tersebut ke kepolisian, Dicky mengaku tidak akan melakukan hal tersebut."Kita hanya mengangkut saja, kita kan bukan pemilik kabel tersebut," tuturnya.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat Dicky Suherlan mengatakan, gulungan sampah kulit kabel yang kembali ditemukan pada Minggu lalu merupakan ulah maling yang hendak mencuri tembaga kabel yang sudah tak dipakai. Dicky pun menyamakan dengan kasus serupa yakni gulungan kabel pada Maret 2016 di titik yang sama, yakni dari depan Gedung Balai Kota hingga Lemhanas.
"Kami menemukannya dari depan gedung Balai Kota sampai Lemhanas. Jadi itu kan ada kabel-kabel yang sudah tidak dipakai lagi, si maling itu ngambilin, jalurnya melalui saluran. Mereka hanya mengambil tembaganya saja," kata Dicky kepada wartawan, Selasa (19/3/2018).
Dicky tak menduga jika petugas kembali menemukan kulit-kulit kabel yang beratnya mencapai 13 meter kubik tersebut. Padahal, para petugas rutin melakukan pengecekan sejak kulit kabel ditemukan pada Maret 2016 lalu.( Baca: Sampah Kulit Kabel Kembali Ditemukan di Drainase Merdeka Selatan )
"Kejadiannya waktu itu tahun 2016, setelah kami susuri semua Jalan Medan Merdeka, enggak ada lagi. Lalu kami cek lagi Desember 2017, clear. Ketemu lagi pas kemarin," ujarnya.
Dicky menuturkan, petugas telah melakukan penelusurusan penelusuran kembali ke gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Selatan, Utara, Timur dan Barat hingga tak lagi menemukan gulungan kulit kabel.
Dicky mengatakan tumpukan gulungan kabel bisa berpotensi mengganggu aliran air hingga menyebabkan saluran tersumbat.
"Kemarin kami cek, ada tanah-tanah galiannya juga, namun tidak sampai menyebabkan saluran tersumbat total. Tapi kalau enggak dibersihkan ya lama-lama tersumbat hingga timbul genangan air kalau hujan," ujar Dicky.
Saat ditanya apakah akan melaporkan hal tersebut ke kepolisian, Dicky mengaku tidak akan melakukan hal tersebut."Kita hanya mengangkut saja, kita kan bukan pemilik kabel tersebut," tuturnya.
(whb)