BNN Cari Gudang Penimbunan Sabu Berjumlah Fantastis
A
A
A
JAKARTA - Jaringan sabu internasional dengan tersangka Sadikin (40), telah beberapa kali menyelundupkan sabu asal China ke Indonesia melalui jaringan laut. Adapun pintu masuknya melalui Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Bagian Humas BNN, Kombes Pol Sulistiandriatmoko menjelaskan, jaringan internasional itu dikendalikan bandar besar yang berada di Taiwan. Sedang asal sabunya dari China berdasarkan kemasan yang berupa bungkus teh negeri Tirai Bambu itu.
Maka itu, tambahnya, BNN tengah mencari gudang utama tempat penimbunan sabu yang diduga berjumlah fantastis. Pasalnya, tidak mungkin jaringan tersebut hanya membawa sabu dengan jumlah kecil ke Indonesia.
"Yang sedang kami kembangkan gudangnya ini dimana. Tak mungkin dari China hanya bawa segitu, pasti ada lainnya," katanya di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, BNN mengamankan tiga orang, dua tersangka bernama Huang JW asal Taiwan, Sadikin asal Indonesia, dan seorang sopir taksi online berna Akbar R. Namun, hingga kini Akbar belum ditetapkan statusnya lantaran masih diperiksa petugas BNN.
"Kami belum tetapkan tersangka (Akbar), dia masih kami periksa, apakah dia ini bagian dari jaringan ini atau hanya disewa dan tidak tahu isi bawaannya" kata Arman.
Sekadar diketahui, BNN dan Ditjen Bea Cukai menciduk bandar narkoba internasional di Jalan Lodan Raya Pintu Air Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis 15 Maret 2018 malam.
Tersangka yang ditangkap sebanyak tiga orang, yakni Huang Jhong Wei (37), warga negara Taiwan; Sadikin (40), warga negara Indonesia dan Akbar Rifa'ie (25), warga negara Indonesia. Akbar merupakan sopir taksi online yang membawa barang haram itu ke apartemen di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat.
Kepala Bagian Humas BNN, Kombes Pol Sulistiandriatmoko menjelaskan, jaringan internasional itu dikendalikan bandar besar yang berada di Taiwan. Sedang asal sabunya dari China berdasarkan kemasan yang berupa bungkus teh negeri Tirai Bambu itu.
Maka itu, tambahnya, BNN tengah mencari gudang utama tempat penimbunan sabu yang diduga berjumlah fantastis. Pasalnya, tidak mungkin jaringan tersebut hanya membawa sabu dengan jumlah kecil ke Indonesia.
"Yang sedang kami kembangkan gudangnya ini dimana. Tak mungkin dari China hanya bawa segitu, pasti ada lainnya," katanya di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, BNN mengamankan tiga orang, dua tersangka bernama Huang JW asal Taiwan, Sadikin asal Indonesia, dan seorang sopir taksi online berna Akbar R. Namun, hingga kini Akbar belum ditetapkan statusnya lantaran masih diperiksa petugas BNN.
"Kami belum tetapkan tersangka (Akbar), dia masih kami periksa, apakah dia ini bagian dari jaringan ini atau hanya disewa dan tidak tahu isi bawaannya" kata Arman.
Sekadar diketahui, BNN dan Ditjen Bea Cukai menciduk bandar narkoba internasional di Jalan Lodan Raya Pintu Air Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis 15 Maret 2018 malam.
Tersangka yang ditangkap sebanyak tiga orang, yakni Huang Jhong Wei (37), warga negara Taiwan; Sadikin (40), warga negara Indonesia dan Akbar Rifa'ie (25), warga negara Indonesia. Akbar merupakan sopir taksi online yang membawa barang haram itu ke apartemen di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat.
(mhd)