Dibobol Maling 10 Kali, Penghuni Perumahan Cendana Resah
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Penghuni Perumahan Cendana Residences di Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) merasa resah. Karena, kompleks yang seharusnya aman itu telah dibobol komplotan maling sebanyak 10 kali.
"Kita semua resahlah, sudah sering banget di sini, mungkin sudah 10 kali lebih tiga bulan terakhir ini. Cuma yang sebelum-sebelumnya biasanya malam hari, tapi kalau yang pelakunya bawa mobil begitu baru kemarin di rumah Pak Eko. Maka-nya kadang kita dari warga suka ronda bareng bersama sekuriti di sini," kata Ketua RW 023, Irfan Ahmad di Tangsel, Kamis (15/3/2018).
Irfan mengatakan, maling beraksi di rumah Eko Stephanus yang berada di Blok C 12, RT01/23, pada Rabu 14 Maret 2018, sekitar pukul 15.00 WIB hingga 15.30 WIB. Pelaku dengan leluasa membobol rumah Eko lantaran penghuninya sedang tidak berada di rumah. Eko Stephanus, kala itu sedang bekerja. Sedangkan istrinya, sekira pukul 15.00 WIB menjemput anaknya pulang sekolah.
"Ada pembantu tetangganya yang lihat, ada 2 orang yang mindahin barang-barang ke dalam mobil warna putih. Mobilnya diparkir mundur, jadi posisi belakang mobil ada di dalam halaman rumah, ya mungkin dikira tamu saja," terangnya.
Pencurian itu sendiri berlangsung sangat cepat, hanya sekitar 30 menitan. Hal demikian seolah menunjukkan, jika para pelaku mengetahui betul kondisi lingkungan sekitar. Beberapa saat kemudian, pemilik rumah yang tiba dari menjemput anaknya histeris melihat gerbang pagar rumah dan pintu depan sudah terbongkar.
"Yang dimaling itu ada piano, perhiasan, ada koleksi jam juga, sama uang katanya. Terus kita cek ke sekuriti, dan di sana memang kelihatan ada mobil warna putih yang masuk ke dalam, sesuai sama keterangan dari pembantu tetangga korban yang melihat aksi pencurian itu," jelas Irfan.
Sayangnya, pihak sekuriti tak mencatat setiap kendaraan yang keluar-masuk kompleks yang berisi 900 rumah itu. Padahal, kata dia, pengecekan harus dilakukan selama 24 jam penuh terhadap siapapun yang datang berkunjung ke perumahan yang berada persis disebelah Kantor Wali Kota Tangsel itu.
"Kemarin saat kejadian, memang enggak ada catatan tamu di pos sekuritinya, dari jam 1 siang sampai sore. Semua akses cuma bisa masuk lewat gerbang depan," ucapnya.
Sementara, Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Ahmad Alexander Yurikho Hadi mengaku, belum memperoleh informasi rinci tentang pencurian yang terjadi berulang kali di Perumahan Cendana Residence. Namun, dia menegaskan, bahwa anggotanya kini telah melakukan pengejaran kepada pelaku. "Nanti kukonfirmasi dulu ya mengenai itu," terangnya.
"Kita semua resahlah, sudah sering banget di sini, mungkin sudah 10 kali lebih tiga bulan terakhir ini. Cuma yang sebelum-sebelumnya biasanya malam hari, tapi kalau yang pelakunya bawa mobil begitu baru kemarin di rumah Pak Eko. Maka-nya kadang kita dari warga suka ronda bareng bersama sekuriti di sini," kata Ketua RW 023, Irfan Ahmad di Tangsel, Kamis (15/3/2018).
Irfan mengatakan, maling beraksi di rumah Eko Stephanus yang berada di Blok C 12, RT01/23, pada Rabu 14 Maret 2018, sekitar pukul 15.00 WIB hingga 15.30 WIB. Pelaku dengan leluasa membobol rumah Eko lantaran penghuninya sedang tidak berada di rumah. Eko Stephanus, kala itu sedang bekerja. Sedangkan istrinya, sekira pukul 15.00 WIB menjemput anaknya pulang sekolah.
"Ada pembantu tetangganya yang lihat, ada 2 orang yang mindahin barang-barang ke dalam mobil warna putih. Mobilnya diparkir mundur, jadi posisi belakang mobil ada di dalam halaman rumah, ya mungkin dikira tamu saja," terangnya.
Pencurian itu sendiri berlangsung sangat cepat, hanya sekitar 30 menitan. Hal demikian seolah menunjukkan, jika para pelaku mengetahui betul kondisi lingkungan sekitar. Beberapa saat kemudian, pemilik rumah yang tiba dari menjemput anaknya histeris melihat gerbang pagar rumah dan pintu depan sudah terbongkar.
"Yang dimaling itu ada piano, perhiasan, ada koleksi jam juga, sama uang katanya. Terus kita cek ke sekuriti, dan di sana memang kelihatan ada mobil warna putih yang masuk ke dalam, sesuai sama keterangan dari pembantu tetangga korban yang melihat aksi pencurian itu," jelas Irfan.
Sayangnya, pihak sekuriti tak mencatat setiap kendaraan yang keluar-masuk kompleks yang berisi 900 rumah itu. Padahal, kata dia, pengecekan harus dilakukan selama 24 jam penuh terhadap siapapun yang datang berkunjung ke perumahan yang berada persis disebelah Kantor Wali Kota Tangsel itu.
"Kemarin saat kejadian, memang enggak ada catatan tamu di pos sekuritinya, dari jam 1 siang sampai sore. Semua akses cuma bisa masuk lewat gerbang depan," ucapnya.
Sementara, Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Ahmad Alexander Yurikho Hadi mengaku, belum memperoleh informasi rinci tentang pencurian yang terjadi berulang kali di Perumahan Cendana Residence. Namun, dia menegaskan, bahwa anggotanya kini telah melakukan pengejaran kepada pelaku. "Nanti kukonfirmasi dulu ya mengenai itu," terangnya.
(mhd)