Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, DKI Renovasi Puluhan Puskesmas
A
A
A
JAKARTA - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperbaiki layanan kesehatan dibuktikan dengan merampungkan perbaikan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Kini sudah sekitar 60% puskesmas berstandar tinggi di ibu kota.
Sekretaris Dinas Kesehatan DKI Jakarta Een Haryani mengungkapkan, tahun ini pihaknya menyelesaikan 34 bangunan puskesmas yang direhab tahun lalu. Dia pun memperkirakan bulan April-Mei mendatang puskesmas itu siap digunakan.
"Sebenarnya diperbaiki sejak tahun lalu, tahun ini hanya finishing, kita berikan waktu tambahan 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaan," kata Een saat dihubungi wartawan, Kamis (15/3/2018).
Kini, kata Een, sudah ada 60% dari 280 puskesmas yang tersebar di DKI yang telah layak dan berfasilitas baik. Puskesmas itu terfasilitasi baik, dengan kondisi bangunan bersih, rapih, serta dilengkapi dengan lift untuk mobilitas pegawai dan pasien.
Dijelaskannya, 34 puskesmas itu terdiri dari, Jakarta Timur 10 puskesmas, Jakarta Barat 8 puskesmas, Jakarta Selatan 7 puskesmas, Jakarta Pusat 5 puskesmas, dan Jakarta Utara 4 puskesmas.
Sementara untuk tahun ini, Een berencana akan mengajukan tambahan beberapa puskesmas yang direnovasi. "Nanti kita ajukan pada APBD Perubahan, tapi jumlahnya berapa belum rampung," tutur Een.
Selain perbaiki puskesmas, Dinas juga melakukan perbaikan lanjutan Rumah Sakit Umum di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kramat Djati, Cipayung, Kebayoran Lama, Cilincing dan Koja.
Sementara itu di Puskesmas Kemanggisan, pembangunan hampir selesai, bangunan empat lantai itupun siap digunakan dan melayani masyarakat.
Bangunan itu kini telah berdiri kokoh dengan empat lantai dan sejumlah ruangan. Mobilitas masyarakat, dokter, dan pegawai difokuskan pada lift dan dua anak tangga di depan dan belakang.
Kepala Puskesmas Kemanggisan, drg Rivai Arief mengatakan, selama pembangunan, pelayanan puskesmas dipindahkan ke sebuah rumah tak jauh dari lokasi proyek, rumah itu berlantai satu dan kondisi penuh sesak.
"Sudah hampir 6 bulan kami di sini," kata Rivai saat ditemui di lokasi relokasi. (Baca Juga: Bekasi Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Rivai menyebutkan saking padatnya Puskesmas itu kini tak memiliki lahan parkir. Teras rumah digunakan untuk ruang tunggu pasien bahkan hingga ke pinggir jalan depan pagar.
Dia mengakui, kondisi puskesmas sementara ini cukup buruk, selain penuh sesak, kondisi tak lagi respentatif. Meski demikian, ia mengakui kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan puskesmas awal yang banyak remukan tembok. "Setiap hari saja ada 150 pasien yang dilayani di sini," ucapnya.
Kondisi lebih buruk bahkan terpantau di Puskesmas Slipi 1, Kota Bambu Selatan, Palmerah. Kondisi puskesmas itu kian buruk dan sempit, bahkan saking sempitnya, puskesmas itu tak memiliki lahan parkir, dan hanya 8 motor yang bisa tertampung.
"Mobil kapuskes (kepala puskesmas) saja di trotoar parkirnya," ucap M Soleh, salah seorang petugas keamanan di lokasi.
Seperti kantor pos RW, sepengamatan di lokasi, kondisi puskesmas itu cukup parah. Padatnya layanan membuat ruang ruang dokter sempit. Ruang tunggu pun hanya tiga baris bangku, dua dekat loket dan satu dekat pintu masuk.
Kapuskesmas Kecamatan Palmerah, dr Linda mengakui, sembilan dari 10 kondisi puskesmas di wilayahnya mengenaskan. "Hanya Kemanggisan saja yang layak," tutur Linda.
Meski demikian terhadap kondisi bangunan yang parah, lanjut Linda, pihaknya telah mengajukan untuk perbaikan dan renovasi total. "Kami sadar bahwa tidak sekaligus, harapan kami mah sedikit demi sedikit bisa direhab," tutupnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan DKI Jakarta Een Haryani mengungkapkan, tahun ini pihaknya menyelesaikan 34 bangunan puskesmas yang direhab tahun lalu. Dia pun memperkirakan bulan April-Mei mendatang puskesmas itu siap digunakan.
"Sebenarnya diperbaiki sejak tahun lalu, tahun ini hanya finishing, kita berikan waktu tambahan 50 hari untuk menyelesaikan pekerjaan," kata Een saat dihubungi wartawan, Kamis (15/3/2018).
Kini, kata Een, sudah ada 60% dari 280 puskesmas yang tersebar di DKI yang telah layak dan berfasilitas baik. Puskesmas itu terfasilitasi baik, dengan kondisi bangunan bersih, rapih, serta dilengkapi dengan lift untuk mobilitas pegawai dan pasien.
Dijelaskannya, 34 puskesmas itu terdiri dari, Jakarta Timur 10 puskesmas, Jakarta Barat 8 puskesmas, Jakarta Selatan 7 puskesmas, Jakarta Pusat 5 puskesmas, dan Jakarta Utara 4 puskesmas.
Sementara untuk tahun ini, Een berencana akan mengajukan tambahan beberapa puskesmas yang direnovasi. "Nanti kita ajukan pada APBD Perubahan, tapi jumlahnya berapa belum rampung," tutur Een.
Selain perbaiki puskesmas, Dinas juga melakukan perbaikan lanjutan Rumah Sakit Umum di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kramat Djati, Cipayung, Kebayoran Lama, Cilincing dan Koja.
Sementara itu di Puskesmas Kemanggisan, pembangunan hampir selesai, bangunan empat lantai itupun siap digunakan dan melayani masyarakat.
Bangunan itu kini telah berdiri kokoh dengan empat lantai dan sejumlah ruangan. Mobilitas masyarakat, dokter, dan pegawai difokuskan pada lift dan dua anak tangga di depan dan belakang.
Kepala Puskesmas Kemanggisan, drg Rivai Arief mengatakan, selama pembangunan, pelayanan puskesmas dipindahkan ke sebuah rumah tak jauh dari lokasi proyek, rumah itu berlantai satu dan kondisi penuh sesak.
"Sudah hampir 6 bulan kami di sini," kata Rivai saat ditemui di lokasi relokasi. (Baca Juga: Bekasi Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
Rivai menyebutkan saking padatnya Puskesmas itu kini tak memiliki lahan parkir. Teras rumah digunakan untuk ruang tunggu pasien bahkan hingga ke pinggir jalan depan pagar.
Dia mengakui, kondisi puskesmas sementara ini cukup buruk, selain penuh sesak, kondisi tak lagi respentatif. Meski demikian, ia mengakui kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan puskesmas awal yang banyak remukan tembok. "Setiap hari saja ada 150 pasien yang dilayani di sini," ucapnya.
Kondisi lebih buruk bahkan terpantau di Puskesmas Slipi 1, Kota Bambu Selatan, Palmerah. Kondisi puskesmas itu kian buruk dan sempit, bahkan saking sempitnya, puskesmas itu tak memiliki lahan parkir, dan hanya 8 motor yang bisa tertampung.
"Mobil kapuskes (kepala puskesmas) saja di trotoar parkirnya," ucap M Soleh, salah seorang petugas keamanan di lokasi.
Seperti kantor pos RW, sepengamatan di lokasi, kondisi puskesmas itu cukup parah. Padatnya layanan membuat ruang ruang dokter sempit. Ruang tunggu pun hanya tiga baris bangku, dua dekat loket dan satu dekat pintu masuk.
Kapuskesmas Kecamatan Palmerah, dr Linda mengakui, sembilan dari 10 kondisi puskesmas di wilayahnya mengenaskan. "Hanya Kemanggisan saja yang layak," tutur Linda.
Meski demikian terhadap kondisi bangunan yang parah, lanjut Linda, pihaknya telah mengajukan untuk perbaikan dan renovasi total. "Kami sadar bahwa tidak sekaligus, harapan kami mah sedikit demi sedikit bisa direhab," tutupnya.
(mhd)