Proyektil Peluru di Studio Soneta Biasa Digunakan Laras Panjang
A
A
A
DEPOK - Kepolisian Resor (Polres) Kota Depok masih terus menyelidiki temuan proyektil peluru di studio Soneta Record (SR) milik Raja Dangdut Rhoma Irama, di Jalan Tole Iskandar, Cilodong, Depok. Temuan terbaru polisi menyebutkan proyektil peluru yang ditemukan di Soneta Record memiliki kaliber 7,62 mm.
“Dari hasil penyelidikan sementara diketahui jenis peluru yang ditemukan tersebut adalah kaliber 7,62 mm. Peluru ini biasa digunakan untuk senjata mesin laras panjang,” ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana ketika dikonfirmasi, Selasa (6/3/2018).
Untuk spesifik jenis senjata laras panjang yang digunakan belum dapat dipastikan. Hal itu baru diketahui setelah ada hasil dari Puslabfor. “Hasil resmi menunggu labfor. Kami tidak berspekulasi karena kaliber ini ada senjata spesifiknya,” tegasnya.
Kuat dugaan proyektil peluru itu adalah peluru nyasar. Artinya, tidak sengaja ditujukan ke studio milik Raja Dangdut. Dipastikan pula tidak ada kerusakan yang terjadi di area studio.
“Tidak ada kaca pecah dan barang yang rusak di lokasi. Ada satu goresan di dinding bawah, tapi tidak ada barang rusak dan kaca pecah,” tukasnya. (Baca:Proyektil Misterius Gegerkan Studio Soneta Rhoma Irama)
Sementara itu, pasca kejadian aktivitas di lokasi sudah normal. Rhoma Irama pun sudah melakukan aktivitasnya di studio itu. “Setelah kejadian Pak H Rhoma datang dan tetap melanjutkan aktivitasnya. Menurut beliau tidak ada kendala aktivitas di sana, tetap tenang,” paparnya.
Saksi yang diperiksa dalam kasus sudah tiga orang. Antara lain karyawan dan sekuriti yang bertugas. “Sudah bertemu dengan pemiliknya juga dan sudah diberikan penjelasan. Saat olah TKP juga Pak Haji Rhoma ikut menyaksikan,” tutupnya.
“Dari hasil penyelidikan sementara diketahui jenis peluru yang ditemukan tersebut adalah kaliber 7,62 mm. Peluru ini biasa digunakan untuk senjata mesin laras panjang,” ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana ketika dikonfirmasi, Selasa (6/3/2018).
Untuk spesifik jenis senjata laras panjang yang digunakan belum dapat dipastikan. Hal itu baru diketahui setelah ada hasil dari Puslabfor. “Hasil resmi menunggu labfor. Kami tidak berspekulasi karena kaliber ini ada senjata spesifiknya,” tegasnya.
Kuat dugaan proyektil peluru itu adalah peluru nyasar. Artinya, tidak sengaja ditujukan ke studio milik Raja Dangdut. Dipastikan pula tidak ada kerusakan yang terjadi di area studio.
“Tidak ada kaca pecah dan barang yang rusak di lokasi. Ada satu goresan di dinding bawah, tapi tidak ada barang rusak dan kaca pecah,” tukasnya. (Baca:Proyektil Misterius Gegerkan Studio Soneta Rhoma Irama)
Sementara itu, pasca kejadian aktivitas di lokasi sudah normal. Rhoma Irama pun sudah melakukan aktivitasnya di studio itu. “Setelah kejadian Pak H Rhoma datang dan tetap melanjutkan aktivitasnya. Menurut beliau tidak ada kendala aktivitas di sana, tetap tenang,” paparnya.
Saksi yang diperiksa dalam kasus sudah tiga orang. Antara lain karyawan dan sekuriti yang bertugas. “Sudah bertemu dengan pemiliknya juga dan sudah diberikan penjelasan. Saat olah TKP juga Pak Haji Rhoma ikut menyaksikan,” tutupnya.
(thm)