Jalan DI Panjaitan Dibetonisasi Lalu Lintas Macet 2 Km
A
A
A
JAKARTA - Kemacetan panjang terjadi di ruas Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Minggu (4/3/2018). Kemacetan diakibatkan perbaikan ruas jalan tersebut yang menggunakan sistem betonisasi.
Berdasarkan pantauan, Jalan DI Panjaitan Raya atau By Pass, tepatnya kawasan Prumpung arah Jatinegara pada Minggu (4/3) pagi terpantau macet. Padahal, lalu lintas dari arah Cawang sebelumnya sangat lengang, pengendara yang melintas pun dapat memacu kendaraannya lebih dari 80 kilometer per jam.
Tetapi sesampainya kawasan Prumpung, kemacetan sudah terlihat dari seberang SPBU Prumpung mengarah flyover Jatinegara. Kendaraan yang semula meluncur kencang seketika melambatkan kendaraannya lantaran ada penutupan satu lajur jalan yang tengah diperbaiki petugas.
Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yudi Febriadi mengatakan, perbaikan jalan yang dilakukan hingga Minggu (4/3) pagi itu karena beragam pertimbangan. Salah satunya karena jalan kerap kali rusak akibat tingginya kendaraan yang melintas.
Kerusakan jalan tersebut lanjut Yudi, seringkali menyebabkan kecelakaan, khususnya pengendara sepeda motor. Para pengendara dilaporkan terperosok lubang dan terjatuh, sementara kondisi lalu lintas di jalan yang terbentang mulai dari Cawang, Jakarta Timur hingga Kelapa Gading, Jakarta Utara itu sangat padat.
Untuk itu, kata Yudi, perbaikan menggunakan betonisasi agar cepat mengering dan jalan tidak mudah rusak. “Pekerjaan sudah dimulai sejak malam, Jalan DI Panjaitan pada sisi barat arah utara dan timur arah selatan segera dibuka apabila konstruksi dinilai telah kering sempurna,” kata Yudi saat dihubungi pada Minggu (4/3/2018).
Yudi menjelaskan, perbaikan Jalan DI Panjaitan yang banyak mengalami kerusakan badan jalan dilakukan pada malam hari mengingat lalu lintas yang sangat padat pada lokasi tersebut. Berdasarkan perhitungannya, apabila pekerjaan dilakukan pada malam hari, siang hingga sore hari jalan beton sudah dapat dilintasi kendaraan.
Artinya, penutupan hingga mengakibatkan kemacetan terkait perbaikan jalan pada Minggu (4/3) pagi hanya berlangsung singkat. Sebab, pekerjaan sudah dimulai sejak malam. “Cuma sekitar delapan-sembilan jam juga sudah ketinggian,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan yang tengah melintas dikemacetan mempertanyakan perbaikan jalan yang seharusnya dapat dilakukan pada malam hari, sehingga tidak mengganggu lalu lintas pada waktu aktivitas warga.
“Gila ini macet sampai dua kilo cuma gara gara perbaikan jalan siang hari,” ujar pengguna kendaran roda dua itu.
Berdasarkan pantauan, Jalan DI Panjaitan Raya atau By Pass, tepatnya kawasan Prumpung arah Jatinegara pada Minggu (4/3) pagi terpantau macet. Padahal, lalu lintas dari arah Cawang sebelumnya sangat lengang, pengendara yang melintas pun dapat memacu kendaraannya lebih dari 80 kilometer per jam.
Tetapi sesampainya kawasan Prumpung, kemacetan sudah terlihat dari seberang SPBU Prumpung mengarah flyover Jatinegara. Kendaraan yang semula meluncur kencang seketika melambatkan kendaraannya lantaran ada penutupan satu lajur jalan yang tengah diperbaiki petugas.
Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yudi Febriadi mengatakan, perbaikan jalan yang dilakukan hingga Minggu (4/3) pagi itu karena beragam pertimbangan. Salah satunya karena jalan kerap kali rusak akibat tingginya kendaraan yang melintas.
Kerusakan jalan tersebut lanjut Yudi, seringkali menyebabkan kecelakaan, khususnya pengendara sepeda motor. Para pengendara dilaporkan terperosok lubang dan terjatuh, sementara kondisi lalu lintas di jalan yang terbentang mulai dari Cawang, Jakarta Timur hingga Kelapa Gading, Jakarta Utara itu sangat padat.
Untuk itu, kata Yudi, perbaikan menggunakan betonisasi agar cepat mengering dan jalan tidak mudah rusak. “Pekerjaan sudah dimulai sejak malam, Jalan DI Panjaitan pada sisi barat arah utara dan timur arah selatan segera dibuka apabila konstruksi dinilai telah kering sempurna,” kata Yudi saat dihubungi pada Minggu (4/3/2018).
Yudi menjelaskan, perbaikan Jalan DI Panjaitan yang banyak mengalami kerusakan badan jalan dilakukan pada malam hari mengingat lalu lintas yang sangat padat pada lokasi tersebut. Berdasarkan perhitungannya, apabila pekerjaan dilakukan pada malam hari, siang hingga sore hari jalan beton sudah dapat dilintasi kendaraan.
Artinya, penutupan hingga mengakibatkan kemacetan terkait perbaikan jalan pada Minggu (4/3) pagi hanya berlangsung singkat. Sebab, pekerjaan sudah dimulai sejak malam. “Cuma sekitar delapan-sembilan jam juga sudah ketinggian,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pengguna jalan yang tengah melintas dikemacetan mempertanyakan perbaikan jalan yang seharusnya dapat dilakukan pada malam hari, sehingga tidak mengganggu lalu lintas pada waktu aktivitas warga.
“Gila ini macet sampai dua kilo cuma gara gara perbaikan jalan siang hari,” ujar pengguna kendaran roda dua itu.
(whb)