Oknum Ojek Online Lakukan Kekerasan, Begini Kata Pengamat
A
A
A
JAKARTA - Maraknya aksi kekerasan yang dilakukan oknum driver ojek online diduga kuat akibat terlalu tingginya solidaritas yang digalang para pengemudi daring tersebut. Sayang, solidaritas tinggi ini justru membuat tindak anarkisme terjadi.
“Inilah yang jadi masalah. Saya menduga hal tersebut karena kurang terdidiknya pengendara ojek online,” ungkap Guru Besar Transportasi Universitas Gajah Mada (UGM), Dhanang Parakesit, Kamis, 1 Maret 2018 kemarin.
Dhanang mendorong kepolisian menindak tegas siapaun pun yang melakukan tindakan anarkis termasuk driver ojek online. Tak hanya kepolisian, Kemenhub dan Pemprov DKI memberikan sanksi kepada operator ojek online bila ada drivernya yang melakukan kekerasan.
“Harus ada tindakan tegas, termasuk kegagalan pembinaan dari penyedia platform IT terhadap perilaku pengemudi,” ujar Dhanang.
Terpisah, pengamat perkotaan dan transportasi Universitas Trisakti, Nirwono Jogo menambahkan, Pemprov DKI dan Kemenhub wajib memberikan sanksi kepada perusahaan angkutan online bila ada mitranya yang melakukan kekerasan.
“Pemprov DKI wajib menegur operator bila mereka tak tegas terhadap anggotanya,” kata Nirwono.
“Inilah yang jadi masalah. Saya menduga hal tersebut karena kurang terdidiknya pengendara ojek online,” ungkap Guru Besar Transportasi Universitas Gajah Mada (UGM), Dhanang Parakesit, Kamis, 1 Maret 2018 kemarin.
Dhanang mendorong kepolisian menindak tegas siapaun pun yang melakukan tindakan anarkis termasuk driver ojek online. Tak hanya kepolisian, Kemenhub dan Pemprov DKI memberikan sanksi kepada operator ojek online bila ada drivernya yang melakukan kekerasan.
“Harus ada tindakan tegas, termasuk kegagalan pembinaan dari penyedia platform IT terhadap perilaku pengemudi,” ujar Dhanang.
Terpisah, pengamat perkotaan dan transportasi Universitas Trisakti, Nirwono Jogo menambahkan, Pemprov DKI dan Kemenhub wajib memberikan sanksi kepada perusahaan angkutan online bila ada mitranya yang melakukan kekerasan.
“Pemprov DKI wajib menegur operator bila mereka tak tegas terhadap anggotanya,” kata Nirwono.
(whb)