Merokok dan Diturunkan dari Pesawat, Citilink: Diberitahu Ngeyel
A
A
A
JAKARTA - Iwan Limau penumpang pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 165 tujuan Jakarta-Denpasar terpaksa diturunkan lantaran diduga merokok saat naik ke pesawat. Tindakan tegas itu dilakukan lantaran Iwan yang duduk di kursi 12A.
Corporate Communicator Citilink Benny Butarbutar mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu 25 Februari 2018 sesaat sebelum penerbangan terakhir Citilink Indonesia dengan jadwal penerbangan pukul 21.35 WIB.
"Menurut laporan yang kami tetima, saat keluar dari boarding gate menuju pesawat penumpang (Iwan) terlihat merokok bahkan diteruskan saat menaiki tangga pesawat. Hal itu dilihat banyak orang dan penumpang lainnya, sehingga begitu ada laporan yang masuk ke petugas keamanan bandara (aviation sevurity-avsec) bahkan dilibatkan juga petugas POM bandara untuk segera diambil tindakan," kata Benny kepada SINDOnews, Senin (26/2/2018).
Kemudian, sambung Benny, saat itu juga pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur (refueling) dan posisinya dekat dengan engine.
"Kondisi tersebut jelas-jelas sangat mengancam dan membahayakan penerbangan khususnya keselamatan dan keamanan penerbangan," tuturnya.
Masih kata Benny, saat penumpang memasuki pesawat dan duduk dibangkunya. Tidak lama datang petugas keamanan bandara bersama pihak Citilink meminta Iwan untuk turun.
"Citilink menilai perilaku penumpang itu dapat membahayakan keselamatan penerbangan sehingga terpaksa mengambil langkah tegas, terlebih saat diberitahu malah 'ngeyel' bahkan terlibat adu mulut engan petugas keamanan," pungkasnya.
Dia menilai, apa yang dilakukan Iwan sangat mengancam keselamatan penumpang lainnya. (Baca Juga: Diduga Merokok, Penumpang Citilink Diturunkan dari Pesawat
"Perilakunya jelas-jelas dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan. Dalam industri airlines kami harus bisa memastikan tidak ada satupun aturan keselamatan yang dilanggar sehingga operasional penerbangan dapat berjalan dengan aman, lancar dan nyaman," tuturnya.
Corporate Communicator Citilink Benny Butarbutar mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu 25 Februari 2018 sesaat sebelum penerbangan terakhir Citilink Indonesia dengan jadwal penerbangan pukul 21.35 WIB.
"Menurut laporan yang kami tetima, saat keluar dari boarding gate menuju pesawat penumpang (Iwan) terlihat merokok bahkan diteruskan saat menaiki tangga pesawat. Hal itu dilihat banyak orang dan penumpang lainnya, sehingga begitu ada laporan yang masuk ke petugas keamanan bandara (aviation sevurity-avsec) bahkan dilibatkan juga petugas POM bandara untuk segera diambil tindakan," kata Benny kepada SINDOnews, Senin (26/2/2018).
Kemudian, sambung Benny, saat itu juga pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur (refueling) dan posisinya dekat dengan engine.
"Kondisi tersebut jelas-jelas sangat mengancam dan membahayakan penerbangan khususnya keselamatan dan keamanan penerbangan," tuturnya.
Masih kata Benny, saat penumpang memasuki pesawat dan duduk dibangkunya. Tidak lama datang petugas keamanan bandara bersama pihak Citilink meminta Iwan untuk turun.
"Citilink menilai perilaku penumpang itu dapat membahayakan keselamatan penerbangan sehingga terpaksa mengambil langkah tegas, terlebih saat diberitahu malah 'ngeyel' bahkan terlibat adu mulut engan petugas keamanan," pungkasnya.
Dia menilai, apa yang dilakukan Iwan sangat mengancam keselamatan penumpang lainnya. (Baca Juga: Diduga Merokok, Penumpang Citilink Diturunkan dari Pesawat
"Perilakunya jelas-jelas dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan. Dalam industri airlines kami harus bisa memastikan tidak ada satupun aturan keselamatan yang dilanggar sehingga operasional penerbangan dapat berjalan dengan aman, lancar dan nyaman," tuturnya.
(mhd)