MNC Peduli Salurkan Ratusan Buku ke Kampung Inggris Serpong
A
A
A
TANGERANG SELATAN - MNC Peduli kembali menyalurkan ratusan buku bacaan anak ke taman baca masyarakat di English Village, Kampung Konservasi Rimbun, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Head of CSR MNC Group Tengku Havid Ridwansyah mengatakan, penyaluran buku bacaan anak ini merupakan aksi nyata MNC Peduli dalam memajukan pendidikan anak yang dikembangkan masyarakat.
"MNC Peduli sangat mengapresiasi kegiatan di English Village dan berharap agar kerja sama yang baik ini dapat berlanjut kedepannya," kata David kepada SINDOnews, Minggu (25/2/2018).
Dia menambahkan, tingkat kecakapan anak dan masyarakat dalam berbahasa Inggris terus mengalami penurunan. Berdasarkan data 2017, peringkat berbahasa Inggris Indonesia turun dari 32 jadi peringkat 39.
"Kami berharap penyaluran buku cerita berbahasa Inggris ini dapat berkontribusi meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa Inggris, sehingga bisa bersaing dalam kompetisi global."
Co Founder Rakyat Indonesia Membangun (Rimbun) Faisal Alfansury mengaku sangat mengapresiasi langkah MNC Peduli dalam menyalurkan ratusan buku cerita berbahasa Inggris tersebut.
"Kami sangat megapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan CSR MNC Peduli, karena sangat membantu kegiatan belajar anak-anak di sini," ungkap lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.
Dia menjelaskan, pada awalnya English Village Rimbun merupakan pusat bisnis agrobisnis. Namun, dalam perjalanannya banyak masyarakat yang membawa anak-anak mereka melihat tanaman kol.
"Awalnya kami tertarik dengan peluang agribisnis yang ada di Tangsel. Ternyata, jika kita bicara alam, bisa masuk ke sektor-sektor lainnya, seperti pariwisata, industri, dan edukasi," kata Faisal.
Pada November 2017, akhirnya diputuskan untuk membuat wahana edukasi anak berbasis bahasa Inggris. Tidak disangka, animo masyarakat yang mengikuti edukasi berbahasa Inggris tersebut sangat tinggi.
"Ini merupakan program sosial. Targetnya mereka biasa dengan bahasa Inggris, tidak takut dan asing dengan bahasa Inggris. Makanya kita perkenalkan percakapan bahasa Inggis kepada mereka," jelasnya.
Dalam mengenalkan bahasa Inggris kepada anak, English Village menggunakan pendekatan belajar sambil bermain. Sehingga bahasa Inggris yang cukup sulit bisa menjadi mudah dicerna oleh anak.
"Kita coba memanfaatkan alam sebagai objek pembelajaran. Kita menyesuaikan kapasitas mereka. Misal dari pohon, warna, jenis, dan usia pohon disampaikan dengan bahasa Inggris," jelasnya.
Melalui pendekatan itu, anak-anak bukan hanya belajar tentang ilmu pengetahuan umum dalam bahasa Inggris. Tetapi juga mendapat pengetahuan religius tentang kebesaran Allah SWT melalui alam.
"Sampai saat ini, sudah ada 51 anak yang terdaftar aktif belajar di sini. Mereka berasal dari warga sekitar, terutama dari lingkungan RT 03 dan RT 04, di Kelurahan Buaran, Serpong."
Untuk tenaga pengajarnya, Faisal banyak melibatkan mahasiswa UIN Jakarta, UMJ Ciputat, dan Unpam. Jam pelajarannya pun mengikuti waktu libur volunteer, tiap Minggu sore, mulai pukul 15.00-18.00.
"Kalau ada yang mau belajar, harus ikut pendaftaran per tiga bulan. Insya Allah, nanti menjelang puasa kita akan buka member lagi. Karena saat puasa itu akan banyak kegiatan belajar," papar Faisal.
Head of CSR MNC Group Tengku Havid Ridwansyah mengatakan, penyaluran buku bacaan anak ini merupakan aksi nyata MNC Peduli dalam memajukan pendidikan anak yang dikembangkan masyarakat.
"MNC Peduli sangat mengapresiasi kegiatan di English Village dan berharap agar kerja sama yang baik ini dapat berlanjut kedepannya," kata David kepada SINDOnews, Minggu (25/2/2018).
Dia menambahkan, tingkat kecakapan anak dan masyarakat dalam berbahasa Inggris terus mengalami penurunan. Berdasarkan data 2017, peringkat berbahasa Inggris Indonesia turun dari 32 jadi peringkat 39.
"Kami berharap penyaluran buku cerita berbahasa Inggris ini dapat berkontribusi meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa Inggris, sehingga bisa bersaing dalam kompetisi global."
Co Founder Rakyat Indonesia Membangun (Rimbun) Faisal Alfansury mengaku sangat mengapresiasi langkah MNC Peduli dalam menyalurkan ratusan buku cerita berbahasa Inggris tersebut.
"Kami sangat megapresiasi dan berterima kasih atas kegiatan CSR MNC Peduli, karena sangat membantu kegiatan belajar anak-anak di sini," ungkap lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.
Dia menjelaskan, pada awalnya English Village Rimbun merupakan pusat bisnis agrobisnis. Namun, dalam perjalanannya banyak masyarakat yang membawa anak-anak mereka melihat tanaman kol.
"Awalnya kami tertarik dengan peluang agribisnis yang ada di Tangsel. Ternyata, jika kita bicara alam, bisa masuk ke sektor-sektor lainnya, seperti pariwisata, industri, dan edukasi," kata Faisal.
Pada November 2017, akhirnya diputuskan untuk membuat wahana edukasi anak berbasis bahasa Inggris. Tidak disangka, animo masyarakat yang mengikuti edukasi berbahasa Inggris tersebut sangat tinggi.
"Ini merupakan program sosial. Targetnya mereka biasa dengan bahasa Inggris, tidak takut dan asing dengan bahasa Inggris. Makanya kita perkenalkan percakapan bahasa Inggis kepada mereka," jelasnya.
Dalam mengenalkan bahasa Inggris kepada anak, English Village menggunakan pendekatan belajar sambil bermain. Sehingga bahasa Inggris yang cukup sulit bisa menjadi mudah dicerna oleh anak.
"Kita coba memanfaatkan alam sebagai objek pembelajaran. Kita menyesuaikan kapasitas mereka. Misal dari pohon, warna, jenis, dan usia pohon disampaikan dengan bahasa Inggris," jelasnya.
Melalui pendekatan itu, anak-anak bukan hanya belajar tentang ilmu pengetahuan umum dalam bahasa Inggris. Tetapi juga mendapat pengetahuan religius tentang kebesaran Allah SWT melalui alam.
"Sampai saat ini, sudah ada 51 anak yang terdaftar aktif belajar di sini. Mereka berasal dari warga sekitar, terutama dari lingkungan RT 03 dan RT 04, di Kelurahan Buaran, Serpong."
Untuk tenaga pengajarnya, Faisal banyak melibatkan mahasiswa UIN Jakarta, UMJ Ciputat, dan Unpam. Jam pelajarannya pun mengikuti waktu libur volunteer, tiap Minggu sore, mulai pukul 15.00-18.00.
"Kalau ada yang mau belajar, harus ikut pendaftaran per tiga bulan. Insya Allah, nanti menjelang puasa kita akan buka member lagi. Karena saat puasa itu akan banyak kegiatan belajar," papar Faisal.
(zik)