Dinkes Tangsel Tepis Isu Tewasnya Siswi SD Akibat Vaksin Difteri

Minggu, 25 Februari 2018 - 09:24 WIB
Dinkes Tangsel Tepis...
Dinkes Tangsel Tepis Isu Tewasnya Siswi SD Akibat Vaksin Difteri
A A A
TANGERANG SELATAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menepis rumor yang beredar di media sosial terkait tewasnya Nazwa Fahira Andrean (10), siswi SDN 01 Rawa Buntu, akibat kesalahan prosedur dalam penyuntikan vaksin difteri.

"Jadi pasien atas nama Nazwa ini memang mengidap sakit asma sejak lama, keterangan itu kami peroleh dari orang tuanya. Jadi gejala yang dialami, bukan karena pengaruh dari pemberian suntik difteri kepada pasien tersebut," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangsel, Dokter Tulus, saat memberikan klarifikasi di kantornya, Jalan Rawa Buntu Raya, Ciater, Serpong, Sabtu (24/2/2018) sore.

Menurut Dokter Tulus, seseorang yang mengidap penyakit asma dapat kambuh kapan saja, apalagi ditambah kondisi fisik yang tak bugar, kelembaban udara, debu serta faktor lainnya yang memengaruhi langsung si penderita. Kondisi demikian, diduga kuat dialami pula oleh pasien Nazwa sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pagi tadi.

"Kalau kita lihat dari kronologi pasien, kondisi fisiknya sangat rentan. Apalagi ruang kelasnya berada di lantai 3 gedung sekolah SDN 01 Rawa Buntu, tiap hari pasien menaiki anak tangga, tentu hal itu berpengaruh bagi kesehatan fisiknya," ucapnya lagi.

Masih kata dia, dari historisnya diketahui bahwa pasien Nazwa sempat menjalani vaksinasi difteri pertama pada Desember 2017, lalu berlanjut tahap kedua pada awal Februari 2018. Tak ada pengaruh apapun bagi Nazwa usai mendapatkan vaksin difteri kala itu.

"Pasien sudah 2 kali mendapat vaksin difteri, tapi bukan dari sekolahnya, mungkin dari lingkungan. Jadi secara fakta dan diagnosis medis, memang korban meninggal akibat asma Anfal, tak ada kaitannya dengan pemberian vaksin difteri," kata dia.

Sementara, Kepala Puskesmas Rawa Buntu, Dokter Hartono menjelaskan, saat pasien Nazwa tiba di Puskesmas kondisinya sudah tak bernafas. Tragisnya lagi, sekujur tubuh siswi kelas IV SDNN 01 Rawa Buntu, Serpong, itu berubah menjadi biru.

"Kita mendapat keterangan, jika akhir-akhir ini asma pasien memang sering kambuh. Sehingga saat pasien tiba di Puskesmas, kondisinya sudah tak sadarkan diri, lalu meninggal dunia," ungkap Hartono.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6978 seconds (0.1#10.140)