Hindari Jalan Rusak, Mobil Pikap Pembawa Ikan Mas Tabrak Pohon

Jum'at, 23 Februari 2018 - 20:05 WIB
Hindari Jalan Rusak, Mobil Pikap Pembawa Ikan Mas Tabrak Pohon
Hindari Jalan Rusak, Mobil Pikap Pembawa Ikan Mas Tabrak Pohon
A A A
BOGOR - Musim hujan berdampak pada banyaknya jalan rusak di Kota Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, tak sedikit pengguna jalan, khususnya kendaraan roda dua yang mengalami kecelakaan.

Bahkan, satu unit mobil pikap juga mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Sholeh Iskandar, tak jauh dari kantor Pos, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jumat (23/2/2018)

Berdasarkan Informasi petugas Dinas Perhubungan Kota Bogor Edy Sarosa kecelakaan tunggal itu disebabkan pengemudi atas nama Wawan Kurniawan menghindari jalan berlubang.

"Namun saat bersamaan ada satu unit mobil yang melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Kemudian pengemudi pikap membanting setir ke kanan hingga naik ke atas trotoar dan menabrak pohon," katanya.

Mobil pikap itu sedang mengangkut ikan mas dari Cipanas (Cianjur) yang akan dikirim ke arah Pasar Parung. Beruntung, lanjut dia, dalam kejadian itu tak ada korban jiwa. "Korban jiwa tidak ada hanya mobil mengalami rusak berat," tuturnya.

Kerusakan parah juga terlihat di sejumlah jalan raya arteri seperti Pandu Raya, Bogor Utara; Kebon Pedes, Tanah Sareal; Semplak dan Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor. Di lokasi tersebut umumnya aspal mengelupas hingga berlubang dengan diameter mulai dari 10, hingga 30 centimeter.

Kondisi serupa juga terlihat di Jalan Raya Puncak tepatnya di kawasan Gunung Mas, Pinus dan Riung Gunung. Kemudian lebih parah lagi di jalur alternatif Sukabumi-Puncak di Teluk Pinang, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Ciawi, Eko Sulistyo menjelaskan, bahwa hal itu terjadi karena kondisi air yang mengalir ke kawasan tersebut. "Volume air yang mengalir ke sana tinggi, sehingga jalan sering banjir saat hujan turun," ujar Eko.

Dia juga menjelaskan, bahwa untuk membuat saluran pembuangan air di kawasan tersebut juga sulit karena banyak pemukiman. Sementara solusi dilakukannya saat ini adalah mengurangi volume air yang mengalir ke kawasan itu.

"Pembuangan air Teluk Pinang sulit, karena banyak pemukiman, cuma bisa pembagiaan aliran air ke Teluk Pinang, agar air tidak semua ke sana," katanya.

Selain itu sampah yang kerap menumpuk di saluran air pun, menurutnya juga menjadi penyebab jalanan banjir hingga permukaan jalan cepat rusak.

Tak hanya itu, kedepannya Eko menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan perataan kemudian pembetonan di jalan tersebut jika kondisi sudah memungkinkan.

"Seberapa besar pun konstruksi (jalan) kalau kondisinya seperti itu, sulit, justru yang saya khawatirkan saat pelaksanaan (pembetonan), beton belum mateng, banjir, keangkat semua, saya harap ada normalisasi dulu supaya debit air tidak terfokus ke teluk pinang," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7236 seconds (0.1#10.140)