Kasus Bocah Tewas Tawuran, Pengamat Sebut Masyarakat Punya Tanggung Jawab
A
A
A
JAKARTA - Peristiwa tawuran di Ciracas yang terjadi pada Minggu 11 Februari 2018 dini hari kemarin disebut sebagai fenomena mengerikan. Karena 2 bocah di bawah umur harus meregang nyawa akibat bentrok antar dua kelompok itu.
Pengamat Sosial dari FISIP Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (UHAMKA) Said Ramadhan mengatakan, dalam hal ini pihak sekolah tidak dapat disalahkan.
"Saya kira fenomena ini tidak hanya tanggung jawab sekolah atau orang tua. Tapi semua elemen masyarakat," kata Said saat dihubungi SINDOnews, Senin (12/2/2018).
Ia melanjutkan, sekolah tidak bisa penuh mengawasi sepenuh hari kepada anak didiknya. Begitu juga orang tua tak bisa mengontrol sepanjang waktu. (Baca: Tawuran Maut di Kampung Rambutan, Bocah SD dan SMP Tewas )
"Nah masyarakatlah yang mestinya berperan lebih. Tidak apatis melihat gejela-gejala yang menyimpang di lingkungannya," ujar Said.
Pengamat Sosial dari FISIP Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (UHAMKA) Said Ramadhan mengatakan, dalam hal ini pihak sekolah tidak dapat disalahkan.
"Saya kira fenomena ini tidak hanya tanggung jawab sekolah atau orang tua. Tapi semua elemen masyarakat," kata Said saat dihubungi SINDOnews, Senin (12/2/2018).
Ia melanjutkan, sekolah tidak bisa penuh mengawasi sepenuh hari kepada anak didiknya. Begitu juga orang tua tak bisa mengontrol sepanjang waktu. (Baca: Tawuran Maut di Kampung Rambutan, Bocah SD dan SMP Tewas )
"Nah masyarakatlah yang mestinya berperan lebih. Tidak apatis melihat gejela-gejala yang menyimpang di lingkungannya," ujar Said.
(ysw)