Dinas Sumber Daya Air: 31Titik Banjir di Jakarta Akibat Belum Normalisasi
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi banjir yang terjadi di Jakarta beberapa hari lalu. Hasilnya, 31 titik banjir yang ada akibat sungai di sekitar belum tersentuh normalisasi.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Teguh Hendrawan mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi banjir yang terjadi beberapa hari lalu di Jakarta, sedikitnya ada 31 titik banjir di sepanjang aliran sungai ciliwung yang terdampak dari siaga 1 pintu air katulampa, Bogor, Jawa Barat pada Senin (5/2) lalu.
"31 titik banjir itu rata-rata memang belum normalisasi, Gang Arus Rawajati, Pejaten, Bidara Cina dan sebagainya. Masyarakat harus membuka mata normalisasi harus bener-benar jalan," kata Teguh Hendrawan di Balai Kota Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Teguh menjelaskan, normalisasi itu harus terus berlanjut. Efektifitasnya bisa dilihat di beberapa daerah sungai Ciliwung yang sudah dinormalisasi seperti salah satunya di bukit duri yang tahun lalu menjadi viral dan kali ini tidak ada lagi yang teriak. "Inilah yang harus dipahami semuanya," terangnya.
Selain mengembalikan normal kali seperti sebelumnya dengan merelokasi warga ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bagi mereka yang tidak punya sertifikat, Teguh menyebut bahwa kapasitas sungai di Jakarta tentunya butuh sheetpile. Menurutnya, sheetpile dipilih karena kekuatannya ketimbang estetika alam natural.
Bahkan di negara Eropa, kata Teguh, memikirkan kekuatany terlebih dahulu baru berfikir estetik alam naturalisasi. Sheetpile yang dibangun itu memiliki kekuatan 40 tahun dan itu harus dipercepat pembangunannya.
"Supaya jangan lagi banjir pusing kepala. Semua nya pasti ingin secepatnya, normalisasi naturalisasi semua jalan. Kita tiap hari kerja. proses normalisasi naturalisasi juga semua artinya bukan menggusur. merelokasi warga ke tempat yang sesuai. harus dibedakan," tegasnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Teguh Hendrawan mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi banjir yang terjadi beberapa hari lalu di Jakarta, sedikitnya ada 31 titik banjir di sepanjang aliran sungai ciliwung yang terdampak dari siaga 1 pintu air katulampa, Bogor, Jawa Barat pada Senin (5/2) lalu.
"31 titik banjir itu rata-rata memang belum normalisasi, Gang Arus Rawajati, Pejaten, Bidara Cina dan sebagainya. Masyarakat harus membuka mata normalisasi harus bener-benar jalan," kata Teguh Hendrawan di Balai Kota Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Teguh menjelaskan, normalisasi itu harus terus berlanjut. Efektifitasnya bisa dilihat di beberapa daerah sungai Ciliwung yang sudah dinormalisasi seperti salah satunya di bukit duri yang tahun lalu menjadi viral dan kali ini tidak ada lagi yang teriak. "Inilah yang harus dipahami semuanya," terangnya.
Selain mengembalikan normal kali seperti sebelumnya dengan merelokasi warga ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bagi mereka yang tidak punya sertifikat, Teguh menyebut bahwa kapasitas sungai di Jakarta tentunya butuh sheetpile. Menurutnya, sheetpile dipilih karena kekuatannya ketimbang estetika alam natural.
Bahkan di negara Eropa, kata Teguh, memikirkan kekuatany terlebih dahulu baru berfikir estetik alam naturalisasi. Sheetpile yang dibangun itu memiliki kekuatan 40 tahun dan itu harus dipercepat pembangunannya.
"Supaya jangan lagi banjir pusing kepala. Semua nya pasti ingin secepatnya, normalisasi naturalisasi semua jalan. Kita tiap hari kerja. proses normalisasi naturalisasi juga semua artinya bukan menggusur. merelokasi warga ke tempat yang sesuai. harus dibedakan," tegasnya.
(pur)