Hari Ini, DKI Buka Pendaftaran OK OCE Besar-besaran di Kecamatan

Kamis, 01 Februari 2018 - 07:10 WIB
Hari Ini, DKI Buka Pendaftaran OK OCE Besar-besaran di Kecamatan
Hari Ini, DKI Buka Pendaftaran OK OCE Besar-besaran di Kecamatan
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta buka pendaftaran anggota One Kecamatan-One Eunterpreneurship (OK-OCE) secara besar-besaran pada Kamis (1/2/2018). Sebanyak 250 pelatih sudah disiapkan untuk anggota OK-OCE di 44 kecamatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, hari ini pendaftaran OK OCE dibuka secara besar-besaran di 44 kecamatan atau melalui website Okeoce.me. Untuk itu, dia telah membentuk dan memberikan pengarahan kepada 250 pelatih terbaik dari yang terbaik perwakilan perangkat daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.

"Jadi kami arahkan kepada seluruh masyarakat yang ingin gabung termasuk angkot yang menyatakan ingin gabung juga dengan OK OCE. Karena mereka ternyata bukan hanya supir angkot tapi juga pengusaha. Mereka punya keinginan untuk naik kelas," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Sandiaga menjelaskan, dirinya menginginkan pertumbuhan ekonomi terus dekati angka 7%, penganggurna dan ditekan di bawah angka sekarang 7% lebih. Termasuk ingin angka kemiskinan ditekan di bawah angka 37%. Untuk itu, selain membuka pendaftaran dengan menyiapkan 250 pelatih, dirinya juga memastikan bahwa setiap aspek terutama masalah perizinan akan dipermudah supaya gerakan ekonomi lebih terasa dan lapangan kerja bisa diciptakan.

Para pendaftar anggota OK OCE itu, lanjut Sandi nantinya harus mengikuti beberapa tahapan. Mulai dari pedanfataran, pelatihan, pendampingan, perizinan dan pemasaran. Kemudian setelah itu baru disiapkan laporan keuangan adengan daftar online baru ke asistensi dan baru difasilitasi untuk dapatkan pembiayaan. Termasuk dialihkan ke sektor mana yang sesuai.

"Di ekonomi kreatif ada 16 sektor utama, tapi kalau UMKM sangat luas, dari kuliner, kecantikan fashion bisa dari priwisata jasa perdagangan sangat luas. Jadi tinggal milih kemana dan mereka diberikan pendampingan serta pelatihan," ungkapnya.

Mantan Pengusaha itu mengklaim suku bunga 12 persen tidak pernah dipermasalhkan oleh para pelaku usaha. Sebab, pengusaha yang maju dan berkembang pembiayaannya dimana-mana dan harus membayar bunga. (Baca Juga: Langkah Awal OK OCE, Anies-Sandi Bentuk 44 Pos Kewirausahaan
Kendala utama pelaku usaha, khususnya usaha kecil menegah (UKM) itu adalah akses pembiayaan. Dimana, administrasinya simpang siur, prosesnya lama dan kelengkapannya terus berbelit belit. Untuk itu, dirinya memberikan akses pembiayaan.

"Mereka diberikan akses, mereka dapat pembiayaan ada yang 24 persen ada yang 10% perbulan, ada yang 7% perminggu jdi dapat 12% pertahun seneng banget. Dan itu sudah dirasakan, kalau nggak salah kredit card, kita kalau dapat kredit card, saya sendiri kalau tidak bayar kredit card itu diatas 12% casnya. Itu pembiayaan memang begitu," tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD, Nur Afni Sajim dari fraksi Demokrat mengatakan, setelah dirinya mendatangi dan melihat semua pelatihan OK OCE di Jakarta Barat masih perlu diperbaiki lagi. Seperti, pelatihan yang berupa pemaparan Bank DKI yang menyediakan pinjaman Rp5-50 juta dengan bunga 13% dan jaminannya sertifikat rumah. Begitu juga dengan izin usaha yang berbelit belit. "Kalau kata saya masih bagus anggota dewan reses daripada pelatihan," katanya.

Afni juga mempertanyakan bagaimana anggota setelah dilatih, terutama terkait modal usaha dan tempat usaha. Selama ini, kata dia, Dinas UMKM saja tidak pernah memikirkan tempat usaha kecuali lokasi sementara di atas trotoar dan fasilitas umum sosial.

"Kalau saja Bapak merekrut calon wirausaha yang benar-benar tidak asal-asalan mungkin itu hasilnya bagus, tetapi kalau asal-asalan sayang sekali," katanya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6307 seconds (0.1#10.140)