DKI Akan Lakukan Penataan di Lokasi Kebakaran Taman Sari
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan menata di lokasi kebakaran Jalan Talib II dan Talib III, RW 04, Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat. Penataan dilakukan untuk menghindari peristiwa serupa tak terulang kembali.
Hal itu diungkapkan Gubernur DKI, Anies Baswedan saat mengunjungi lokasi kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah warga di 10 RT tersebut. Anies merasa miris melihat kondisi itu, terlebih dari kunjungannya, didapti banyak bangunan warga yang di tinggali enam orang padahal bangunan itu hanya berukuran 3x4 meter.
“Begitu padatnya, jadi bisa dibayangkan bagaimana mereka mengatur tidurnya,” kata Anies di lokasi kebakaran pada Minggu (29/1/2018).
Anies menuturkan, telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Barat untuk melakukan pengecekan, mulai dari status tanah hingga kepemilikan bangunan di lokasi tersebut.
Setelah keduanya jelas, penetapan hukum akan dilakukan seiring dengan pembangunan kawasan. Anies merancang nantinya pembangunan di kawasan itu mengedepankan potensi menghindari kebakaran agar tak terjadi kembali.
Dalam pembangunan nantinya, lanjut Anies, warga akan menempati bersama warga lainnya. Sehingga pembangunan tidak terganggu dan dapat fokus menata.
Meski demikian terhadap kapan pembangunan nantinya. Anies enggan merinci hal itu. Sebab baginya fokus DKI tengah mengupayakan membangun trauma healing di kawasan itu.
Sebelumnya, Kebakaran yang terjadi di 10 RT itu membuat 1.327 warga, 386 diantaranya merupakan anak anak mengungsi. Mereka kemudian menempati di dekat Pos RW tak jauh dari lokasi terbakar. Beberapa tenda tenda pengungsian kemudian berdiri.
Hingga minggu tadi, sejumlah bantuan mulai berdatangan di kawasan itu. PMI, Dinsos, BPBD DKI Jakarta telah mengirimkan bantuannya ke tempat itu sejak Sabtu Sore. Makanan, selimut, dan obat-obatan kemudian berdatangan menumpuk di gudang untuk diberikan kepada masyarakat.
Dinkes sejak minggu tadi telah melakukan pengobatan di kawasan itu. Penyakit seperti diare, gatal, dan kulit menjadi penyakit yang paling banyak terdeteksi. “Penyakit itu cukup wajar terjadi di kawasan kebakaran,” kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo sembari menempatkan ambulans dan dokter jaga.
Kapolsek Taman Sari, AKBP Erick Frendriz menambahkan, Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengky Haryadi bersama ibu-ibu Bhayangkari juga turut memberikan bantuan di tempat itu. Bahan makanan, pakaian, hingga selimut diberikan kepada warga.
Termasuk menderikan posko di tempat itu bersama TNI demi menampung dan membantu warga. Sementara itu, terpisah, Wakapolsek Taman Sari Kompol Teguh Nugroho menegaskan Satreskrim Polrestro Jakarta Barat masih melakukan penyidikan.
Dugaan tentang peristiwa yang terbakar karena kasur yang sengaja di bakar oleh salah satu orang warga ddi RT 11 masih ditelusuri polisi. Orang itu pun telah diamankan pihaknya. “Kami masih telusuri hal ini. Sembari menunggu hasil labfor,” ucapnya.
Hal itu diungkapkan Gubernur DKI, Anies Baswedan saat mengunjungi lokasi kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah warga di 10 RT tersebut. Anies merasa miris melihat kondisi itu, terlebih dari kunjungannya, didapti banyak bangunan warga yang di tinggali enam orang padahal bangunan itu hanya berukuran 3x4 meter.
“Begitu padatnya, jadi bisa dibayangkan bagaimana mereka mengatur tidurnya,” kata Anies di lokasi kebakaran pada Minggu (29/1/2018).
Anies menuturkan, telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Barat untuk melakukan pengecekan, mulai dari status tanah hingga kepemilikan bangunan di lokasi tersebut.
Setelah keduanya jelas, penetapan hukum akan dilakukan seiring dengan pembangunan kawasan. Anies merancang nantinya pembangunan di kawasan itu mengedepankan potensi menghindari kebakaran agar tak terjadi kembali.
Dalam pembangunan nantinya, lanjut Anies, warga akan menempati bersama warga lainnya. Sehingga pembangunan tidak terganggu dan dapat fokus menata.
Meski demikian terhadap kapan pembangunan nantinya. Anies enggan merinci hal itu. Sebab baginya fokus DKI tengah mengupayakan membangun trauma healing di kawasan itu.
Sebelumnya, Kebakaran yang terjadi di 10 RT itu membuat 1.327 warga, 386 diantaranya merupakan anak anak mengungsi. Mereka kemudian menempati di dekat Pos RW tak jauh dari lokasi terbakar. Beberapa tenda tenda pengungsian kemudian berdiri.
Hingga minggu tadi, sejumlah bantuan mulai berdatangan di kawasan itu. PMI, Dinsos, BPBD DKI Jakarta telah mengirimkan bantuannya ke tempat itu sejak Sabtu Sore. Makanan, selimut, dan obat-obatan kemudian berdatangan menumpuk di gudang untuk diberikan kepada masyarakat.
Dinkes sejak minggu tadi telah melakukan pengobatan di kawasan itu. Penyakit seperti diare, gatal, dan kulit menjadi penyakit yang paling banyak terdeteksi. “Penyakit itu cukup wajar terjadi di kawasan kebakaran,” kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat, Weningtyas Purnomo sembari menempatkan ambulans dan dokter jaga.
Kapolsek Taman Sari, AKBP Erick Frendriz menambahkan, Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengky Haryadi bersama ibu-ibu Bhayangkari juga turut memberikan bantuan di tempat itu. Bahan makanan, pakaian, hingga selimut diberikan kepada warga.
Termasuk menderikan posko di tempat itu bersama TNI demi menampung dan membantu warga. Sementara itu, terpisah, Wakapolsek Taman Sari Kompol Teguh Nugroho menegaskan Satreskrim Polrestro Jakarta Barat masih melakukan penyidikan.
Dugaan tentang peristiwa yang terbakar karena kasur yang sengaja di bakar oleh salah satu orang warga ddi RT 11 masih ditelusuri polisi. Orang itu pun telah diamankan pihaknya. “Kami masih telusuri hal ini. Sembari menunggu hasil labfor,” ucapnya.
(whb)