Flyover Pancoran Belum Mampu Tekan Kemacetan

Rabu, 24 Januari 2018 - 20:05 WIB
Flyover Pancoran Belum Mampu Tekan Kemacetan
Flyover Pancoran Belum Mampu Tekan Kemacetan
A A A
JAKARTA - Keberadaan flyover (jalan layang) Pancoran yang diresmikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada 15 Januari 2018 lalu belum menunjukkan efek signifikan. Saat ini kemacetan lalu lintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, terlihat tidak banyak berkurang, terutama pada saat jam sibuk di pagi dan sore hari.

Polisi sebelumnya meyakini flyover Pancoran yang menghabiskan dana sekitar Rp114 miliar mampu mengurangi kemacetan di Jalan Gatot Subroto. Namun berdasarkan pantuan di lapangan, kemacetan masih saja mengular di Jalan Gatot Subroto menuju Semanggi.

Salah satu pengguna jalan, Sandi, mengakui, belum ada perubahan sama sekali dengan adanya jalan layang tersebut. "Sama saja macet. Saya pikir setelah jalan layang selesai jalanan menjadi lancar," ujar warga Tebet, Jakarta Selatan itu, Rabu (24/1/2018). (Baca: Flyover Pancoran Diprediksi Mampu Kurangi Kemacetan hingga 50%)

Sandi menyebutkan, semenjak proses pembangunan jalan layang tersebut, ruas Jalan Gatot Subroto yang biasa dilewatinya memang sudah padat. Bahkan waktunya bertambah lama di jalan.Jika sebelumnya dia hanya butuh waktu 45 menit dari rumahnya di Tebet ke tempat kerjanya di kawasan Semanggi, kini menghabiskan waktu hingga 1,5 jam. "Padahal jaraknya dekat, tapi macetnya sangat parah," katanya.

Dia mengaku juga pernah mencoba naik bus Transjakarta, tapi bukannya menjadi lebih cepat sampai kantor. "Naik bus Transjakarta malah hampir dua jam," tuturnya.

Pengendara lain, Teguh, juga merasakan ruas Jalan Gatot Subroto saat ini masih saja padat kendaraan, terutama di jalur berbelok dari arah Cawang ke arah Pasar Minggu. "Kan jalan yang di bawah jembatan itu cuma satu jalur, jadi padat. Apalagi banyak mobil yang berbelok dari pada yang lurus," tegasnya.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengakui ruas Jalan Gatot Subroto hingga kini masih cukup padat. Kondisi tersebut dikarenakan adanya pembangunan jalur kereta api ringan atau light rapid transit (LRT). Proyek LRT membuat penyempitan jalan yang berimbas berkurangnya jalur arteri.

"Kami kemarin sudah rapatkan masalah flyover Pancoran. Kami juga sudah mengundang pihak LRT dan mereka berjanji akhir Januari jalan arteri sudah bisa digunakan kembali," katanya. ( Baca: Uji Coba Fly Over Pancoran, DKI: Dievaluasi Secara Periodik )

Sebagai solusi, dia berharap pihak kontraktor bisa memperlebar jalan di sepanjang proyek pembangunan LRT. "Kan ada (space) jalan yang bisa diperlebar. Sebaiknya didiskusikan dengan kami sehingga bisa mengurangi kepadatan di jalan tersebut," tukasnya.

Diketahui, flyover Pancoran dibangun oleh PT Nindya Karya (Persero). Flyover Pancoran memiliki panjang 840 meter yang terdiri atas dua lajur dengan lebar sembilan meter.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8047 seconds (0.1#10.140)