Kondisi Kesehatan Brigadir Rizal Taufik Membaik
A
A
A
JAKARTA - Kondisi Brigadir Taufik yang mengalami pemukulan oleh pasutri bandar sabu, Ahmad Sopian dan Siti Aisyah kondisi kian membaik.
"Saat ini sudah komunikasi, sudah mulai makan. Dan sudah dari kemarin dipindah ke ruang perawatan dari ICU (RS Polri)," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto di Jakarta, Kamis 11 Januari 2018.
Selama di ruang perawatan, Brigadir Rizal ditemani oleh istrinya Ega Wahyuningsih. Anaknya yang berumur 17 bulan. Beberapa ibu bhayangkari pun datang menemuinya.
"Saat ini, dia masih proses penyembuhan pasca-operasi setelah menjalani serangkaian perawatan medis," ucap Suhermanto.
Suhermanto mengatakan, Rizal adalah anggota yang tekun dalam bekerja. Karena rajin dan ulet banyak kasus sabu yang berhasil diungkapkan oleh pihaknya.
Kejadian pemukulan Rizal oleh bandar sabu menjadi perhatian Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi. Sebelum kejadian itu, ada beberapa kejadian polisi mengalami luka dan meninggal dunia dalam operasi penangkapan.
Saat operasi penggerebekan narkoba pada Januari 2016, di Tanjung Priok Jakarta Utara. Dalam operasi itu, bandar sabu melakukan perlawanan dengan menembakan senjata api secara membabi buta.
"Hal itu mengakibatkan Bripka Aris Dinata Terkena tembakan pada dada sebelah kanan sedangkan itu Iptu Supriyatin terkena tembakan di lengan kanan," ucap Hengki.
Kejadian itu menewaskan Aris Dinata. Namanya kini diabadikan menjadi ruang rapat di Polres Metro Jakarta Barat. (Baca Juga: Dipukul Bandar Sabu, Brigadir Rizal Taufik Gegar Otak
Hengki menilai perjuangan anggota yang terluka atau meninggal dunia patut dianggap sebagai pahlawan. Mereka berani mempertaruhkan nyawanya demi memberantas Narkoba.
"Namun demikian, polisi tidak bisa bekerja sendiri. Kita sangat perlu bantuan dan dukungan dari masyarakat untuk memberantas narkoba," ucap Hengki.
"Saat ini sudah komunikasi, sudah mulai makan. Dan sudah dari kemarin dipindah ke ruang perawatan dari ICU (RS Polri)," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto di Jakarta, Kamis 11 Januari 2018.
Selama di ruang perawatan, Brigadir Rizal ditemani oleh istrinya Ega Wahyuningsih. Anaknya yang berumur 17 bulan. Beberapa ibu bhayangkari pun datang menemuinya.
"Saat ini, dia masih proses penyembuhan pasca-operasi setelah menjalani serangkaian perawatan medis," ucap Suhermanto.
Suhermanto mengatakan, Rizal adalah anggota yang tekun dalam bekerja. Karena rajin dan ulet banyak kasus sabu yang berhasil diungkapkan oleh pihaknya.
Kejadian pemukulan Rizal oleh bandar sabu menjadi perhatian Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi. Sebelum kejadian itu, ada beberapa kejadian polisi mengalami luka dan meninggal dunia dalam operasi penangkapan.
Saat operasi penggerebekan narkoba pada Januari 2016, di Tanjung Priok Jakarta Utara. Dalam operasi itu, bandar sabu melakukan perlawanan dengan menembakan senjata api secara membabi buta.
"Hal itu mengakibatkan Bripka Aris Dinata Terkena tembakan pada dada sebelah kanan sedangkan itu Iptu Supriyatin terkena tembakan di lengan kanan," ucap Hengki.
Kejadian itu menewaskan Aris Dinata. Namanya kini diabadikan menjadi ruang rapat di Polres Metro Jakarta Barat. (Baca Juga: Dipukul Bandar Sabu, Brigadir Rizal Taufik Gegar Otak
Hengki menilai perjuangan anggota yang terluka atau meninggal dunia patut dianggap sebagai pahlawan. Mereka berani mempertaruhkan nyawanya demi memberantas Narkoba.
"Namun demikian, polisi tidak bisa bekerja sendiri. Kita sangat perlu bantuan dan dukungan dari masyarakat untuk memberantas narkoba," ucap Hengki.
(mhd)