Selidiki Ganja 1,3 ton, Polisi Sisir Rumah Pengendali Ganja
A
A
A
JAKARTA - Jajaran Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat mendatangi sebuah rumah di Jalan Pramuka Raya, Gang Masjid RT04/04, Mampang Pancoran, Depok Jawa Barat pada Kamis (4/1/2018) malam. Rumah itu merupakan milik DPO Patrik alias Luhtfi yang merupakan pengendali 1,3 ton ganja.
Penggrebekan dipimpin langsung Kanit II Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Ardhy. Beberapa petugas terlihat menyisir rumah Patrik ketika sampai dilokasi sekitar pukul 20.45 WIB.
Rumah berpagar hitam seluas sekitar 78 meter itu terlihat sepi, tak ada orang yang terlihat. Seorang tersangka Rizky terlihat dengan pengawasan ketat petugas. "Anggota jaga pintu samping, jangan sampai ada celah buat kabur," ujar Ardhy meminta anggota dilokasi.
Ketukan perlahan sampai sekeras dilakukan petugas saat memasuki rumah itu. Berkali kali pintu diketuk, pemilik enggan menjawab. Warga berdatangan. Diduga rumah ini sudah di kosongkan sejak beberapa hari lalu. "Rizky, di mana lagi rumahnya," tanya Ardhy kepada tersangka.
Rizky menjawab, rumah orang tua Patrick berlokasi di belakang rumah itu. Lokasinya tak jauh dari rumah, hanya berjalanan kaki dari rumah pertama menyisir gang gang sempit. "Di belakang bang rumah orang tuanya, jalan kaki kalau mobil gak masuk," jawab Rizky.
Dengan cepat polisi mendatangi rumah kedua. Sembari meneteng Rizky bertubuh gempal. Polisi kemudian menyambangi rumah sejarak 100 meter. Seperti pada rumah pertama, rumah kedua ini begitu senyap. Ketukan demi ketukan tak di gubris pemilik. Malahan tetangga rumah yang keluar.
Rumah berwarna hijau itu, ditinggali oleh Ningsih, orang tua patrik, sendiri. Sekalipun cukup lama meninggali rumah itu, namun tidak banyak warga mengenalinya.
"Nggak jelas juga pulangnya dia. Kadang pulang sampe jam 12 malam. Pergi nggak tahu, pulang juga ngga tahu," tutup Ketua RT 04, Adit yang ikut mendampingi penggrebekan.
Penggrebekan dipimpin langsung Kanit II Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Ardhy. Beberapa petugas terlihat menyisir rumah Patrik ketika sampai dilokasi sekitar pukul 20.45 WIB.
Rumah berpagar hitam seluas sekitar 78 meter itu terlihat sepi, tak ada orang yang terlihat. Seorang tersangka Rizky terlihat dengan pengawasan ketat petugas. "Anggota jaga pintu samping, jangan sampai ada celah buat kabur," ujar Ardhy meminta anggota dilokasi.
Ketukan perlahan sampai sekeras dilakukan petugas saat memasuki rumah itu. Berkali kali pintu diketuk, pemilik enggan menjawab. Warga berdatangan. Diduga rumah ini sudah di kosongkan sejak beberapa hari lalu. "Rizky, di mana lagi rumahnya," tanya Ardhy kepada tersangka.
Rizky menjawab, rumah orang tua Patrick berlokasi di belakang rumah itu. Lokasinya tak jauh dari rumah, hanya berjalanan kaki dari rumah pertama menyisir gang gang sempit. "Di belakang bang rumah orang tuanya, jalan kaki kalau mobil gak masuk," jawab Rizky.
Dengan cepat polisi mendatangi rumah kedua. Sembari meneteng Rizky bertubuh gempal. Polisi kemudian menyambangi rumah sejarak 100 meter. Seperti pada rumah pertama, rumah kedua ini begitu senyap. Ketukan demi ketukan tak di gubris pemilik. Malahan tetangga rumah yang keluar.
Rumah berwarna hijau itu, ditinggali oleh Ningsih, orang tua patrik, sendiri. Sekalipun cukup lama meninggali rumah itu, namun tidak banyak warga mengenalinya.
"Nggak jelas juga pulangnya dia. Kadang pulang sampe jam 12 malam. Pergi nggak tahu, pulang juga ngga tahu," tutup Ketua RT 04, Adit yang ikut mendampingi penggrebekan.
(wib)