Jadi Laboratorium Narkoba, Kontrakan di Kedoya Digerebek Polisi
A
A
A
JAKARTA - Rumah kontrakan di Kedoya Utara, Rt 04/08, Kebon Jeruk, Jakarta Barat digerebek petugas Satnarkoba Polrestro Jakarta Barat. Penggerebekan dilakukan lantaran rumah tersebut dijadikan laboratorium mini pembuatan narkoba.
Dari tempat itu, petugas mengamankan sejumlah bahan pembuat narkoba di antaranya jeriken zat kimia, tabunb-tabung lab, selang, hingga alat pembakar lab, serta serbuk putih seberat 30 kilogram.
Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto mengatakan, kontrakan ini diduga kuat sebagai gudang penyimpanan bahan baku narkoba.
"Di rumah ini kami temukan alat beserta cairan dan bubuk putih yang diduga untuk pembuatan narkotika,” kata Suhermanto di lokasi. Pantauan di lokasi penggerebekan ini dilakukan setelah polisi mengacak acak Kampung Boncos.
"Pemlik laboratorium mini tersebut yakni, Wastam alias S (42) saat ini sedang kami buru. Istrinya telah kami mintai keterangan, statusnya sebagai menjadi saksi,” ucap Suhermanto.
Ketua RT 04/08, Taufik mengatakan, Wastam telah bertahun tahun menempati kontrakan itu bersama anak dan istrinya. Wastam jarang bergaul dengan warga, meskipun sering mengikuti kerja bakti.
“Kerjanya seinget saya itu sopir taksi,” ucapnya.
Dari tempat itu, petugas mengamankan sejumlah bahan pembuat narkoba di antaranya jeriken zat kimia, tabunb-tabung lab, selang, hingga alat pembakar lab, serta serbuk putih seberat 30 kilogram.
Kasat Narkoba Polrestro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto mengatakan, kontrakan ini diduga kuat sebagai gudang penyimpanan bahan baku narkoba.
"Di rumah ini kami temukan alat beserta cairan dan bubuk putih yang diduga untuk pembuatan narkotika,” kata Suhermanto di lokasi. Pantauan di lokasi penggerebekan ini dilakukan setelah polisi mengacak acak Kampung Boncos.
"Pemlik laboratorium mini tersebut yakni, Wastam alias S (42) saat ini sedang kami buru. Istrinya telah kami mintai keterangan, statusnya sebagai menjadi saksi,” ucap Suhermanto.
Ketua RT 04/08, Taufik mengatakan, Wastam telah bertahun tahun menempati kontrakan itu bersama anak dan istrinya. Wastam jarang bergaul dengan warga, meskipun sering mengikuti kerja bakti.
“Kerjanya seinget saya itu sopir taksi,” ucapnya.
(whb)