Semrawutnya Parkir Liar di Kota Tua, Dinas Terkait Diminta Tegas
A
A
A
JAKARTA - Maraknya parkir liar di kawasan Kota Tua Jakarta Barat membuat sejumlah pedagang yang menempati lokasi binaan (lokbin) menjadi kecewa. Untuk itu, dinas terkait diminta untuk bertindak tegas terhadap maraknya parkir liar di Kota Tua.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Menengah Kecil Mikro, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi meminta dinas terkait tegas dalam menindak parkir liar. Termasuk mengarahkan kendaraan tak parkir sembarang.
Satu sisi, diantara sekian banyak lapak parkir dirinya menyorot keberadaan parkir di gedung-gedung tua. Lapak itu seolah memutus keberadaan Lokbin Cengkeh yang dilengkapi lahan parkir.
“Ini yang menjadi keluhan PKL. Mereka sepi karena parkir aja sepi. Artinya pembeli tak datang lantaran tak ada. Imbasnya banyak PKL yang keluar,” katanya ketika dihubungi.
Mengenai hal itu, penataan PKL dilakukan pihaknya. Kantong kantong pedagang dibuatkan di beberapa titik, seperti kawasan Asemka di pintu kecil, Jalan Cengkeh, dan BNI. Dua diantara lokasi itu dikelolah oleh Sudin KUMKMP Jakarta Barat.
Mengenai penertiban, Camat Taman Sari, Firman Ibrahim mengatakan dirinya rutin melakukan kegiatan itu, salah satunya Asemka yang ditertibkan 3 hari lalu.
Selain parkir, Firman tak menampik keberadaan PKL membuat kondisi Kota Tua terkesan kumuh. Terlebih PKL yang berjualan menempati trotoar membuat sesak jalanan.
Menyikapi itu, Ia berencana akan mengajukan Loksem di sekitaran kota tua. Tujuan agar penataan lebih tersrutruktur dan membuat kumuh. “Satu yang kami ajukan di Bank BNI dan di kolong Asemka sisi timur,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Menengah Kecil Mikro, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi meminta dinas terkait tegas dalam menindak parkir liar. Termasuk mengarahkan kendaraan tak parkir sembarang.
Satu sisi, diantara sekian banyak lapak parkir dirinya menyorot keberadaan parkir di gedung-gedung tua. Lapak itu seolah memutus keberadaan Lokbin Cengkeh yang dilengkapi lahan parkir.
“Ini yang menjadi keluhan PKL. Mereka sepi karena parkir aja sepi. Artinya pembeli tak datang lantaran tak ada. Imbasnya banyak PKL yang keluar,” katanya ketika dihubungi.
Mengenai hal itu, penataan PKL dilakukan pihaknya. Kantong kantong pedagang dibuatkan di beberapa titik, seperti kawasan Asemka di pintu kecil, Jalan Cengkeh, dan BNI. Dua diantara lokasi itu dikelolah oleh Sudin KUMKMP Jakarta Barat.
Mengenai penertiban, Camat Taman Sari, Firman Ibrahim mengatakan dirinya rutin melakukan kegiatan itu, salah satunya Asemka yang ditertibkan 3 hari lalu.
Selain parkir, Firman tak menampik keberadaan PKL membuat kondisi Kota Tua terkesan kumuh. Terlebih PKL yang berjualan menempati trotoar membuat sesak jalanan.
Menyikapi itu, Ia berencana akan mengajukan Loksem di sekitaran kota tua. Tujuan agar penataan lebih tersrutruktur dan membuat kumuh. “Satu yang kami ajukan di Bank BNI dan di kolong Asemka sisi timur,” katanya.
(ysw)