Lakukan Pembunuhan, 6 Anggota Geng Gabrux Dicokok Polisi
A
A
A
JAKARTA - Enam dari delapan orang anggota geng motor Gabrux dibekuk petugas Polres Jakarta Selatan. Mereka diringkus karena mengeroyok Doni Toni Prasetyo anggota geng Belgia hingga tewas pada Minggu, 10 Desember 2017 kemarin.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pelaku yang melakukan pengeroyokam ada delapan orang namun baru enam yang tertangkap. Mereka berinisial AF, CA, IF, AN, AD, dan SJ.
"Semua pelaku masih di bawah umur, usianya mereka di bawah 16 tahun. Jadi kami langsung kordinasi dengan BAPAS untuk melakukan pemeriksaan," kata Mardiaz pada wartawan Senin, 11 Desember 2017 kemarin. Menurut Mardiaz, pengeroyokan bermula pada Minggu pagi kemarin saat para pelaku yang tergabung dalam kelompok Gabrux-Asto Boy berencana menyerang kelompk Belgia.
"Di tengah perjalanan, melintas korban dari kelompok Belgia. Tanpa basa-basi para pelaku langsung mengeroyok hingga korban tewas di lokasi," ujarnya.
Korban tewas karena mengalami luka robek di lengan kanan atas, kemudian lengan kiri atas siku, perut kiri, pinggul belakang dan lecet siku lengan kanan. Mardiaz menuturkan, tidak sampai 24 jam, pelaku berhasil diidentifikasi hingga akhirnya ditangkap dari sejumlah tempat berbeda.
Mardiaz menegaskan, kelompok ini memang kerap melakukan aksi tawuran dan sudah dalam pengawasan kepolisian. Dengan adanya kasus ini, pihaknya akan melakukan pencarian seluruh kelompok ini.
Bahkan, dua pelaku yang masih dikejar diminta untuk segera menyerahkan diri. "Kita cari semuanya, kalau anggotanya akan kita bina. Tapi pelaku pengeroyokan yang dua orang itu kita minta menyerahkan diri atau kami akan tindak tegas," ujarnya.
Salah satu pelaku, AD mengaku penyerangan itu memang sudah direncanakan. Karena dari kelompok korban sengaja mengejek kelompoknya. "Kita diejek, makanya kita serang," ucapnya.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pelaku yang melakukan pengeroyokam ada delapan orang namun baru enam yang tertangkap. Mereka berinisial AF, CA, IF, AN, AD, dan SJ.
"Semua pelaku masih di bawah umur, usianya mereka di bawah 16 tahun. Jadi kami langsung kordinasi dengan BAPAS untuk melakukan pemeriksaan," kata Mardiaz pada wartawan Senin, 11 Desember 2017 kemarin. Menurut Mardiaz, pengeroyokan bermula pada Minggu pagi kemarin saat para pelaku yang tergabung dalam kelompok Gabrux-Asto Boy berencana menyerang kelompk Belgia.
"Di tengah perjalanan, melintas korban dari kelompok Belgia. Tanpa basa-basi para pelaku langsung mengeroyok hingga korban tewas di lokasi," ujarnya.
Korban tewas karena mengalami luka robek di lengan kanan atas, kemudian lengan kiri atas siku, perut kiri, pinggul belakang dan lecet siku lengan kanan. Mardiaz menuturkan, tidak sampai 24 jam, pelaku berhasil diidentifikasi hingga akhirnya ditangkap dari sejumlah tempat berbeda.
Mardiaz menegaskan, kelompok ini memang kerap melakukan aksi tawuran dan sudah dalam pengawasan kepolisian. Dengan adanya kasus ini, pihaknya akan melakukan pencarian seluruh kelompok ini.
Bahkan, dua pelaku yang masih dikejar diminta untuk segera menyerahkan diri. "Kita cari semuanya, kalau anggotanya akan kita bina. Tapi pelaku pengeroyokan yang dua orang itu kita minta menyerahkan diri atau kami akan tindak tegas," ujarnya.
Salah satu pelaku, AD mengaku penyerangan itu memang sudah direncanakan. Karena dari kelompok korban sengaja mengejek kelompoknya. "Kita diejek, makanya kita serang," ucapnya.
(whb)