Pengendara Diminta Tak Gunakan Jalur Alternatif
A
A
A
BOGOR - Satlantas Polres Bogor mengimbau para pengendara tidak menggunakan jalur alternatif dan tertib dalam berlalu lintas. Hal itu untuk menghindari kecelakaan dan kemacetan selama libur panjang akhir pekan, khususnya saat arus balik yang diprediksi pada Minggu (3/12/2017).
Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama mengatakan, antisipasi kepadatan saat arus balik nanti sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditentukan, sistem one way akan diberlakukan lebih awal pada siang hari.
Sementara sistem one way saat arus balik nanti pihaknya akan memberlakukan pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB dengan prioritas kendaraan dari arah Puncak menuju Jakarta.
Pihaknya mengimbau, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, para pengendara yang hendak pulang maupun menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tidak menggunakan jalur alternatif karena dikhawatirkan menimbulkan risiko kecelakaan, mengingat kondisi jalur alternatif sangat kecil dan banyak terdapat tebing terjal di sepanjang jalan.
”Jadi kami sangat menyarankan pengendara yang mau ke Puncak atau pulang dari Puncak nanti tidak menggunakan jalur alternatif. Terutama untuk sepeda motor karena sangat rawan kecelakaan,” katanya, kemarin.
Apalagi jalur alternatif yang ada tergolong daerah rawan bencana alam seperti tanah longsor karena kawasan Puncak kerap diguyur hujan pada sore hingga malam hari. ”Banyak terdapat tebingan dan jurang. Apalagi kalau malam hari minim sekali penerangan jalan di sana," katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat tetap menggunakan jalur utama dan lebih bersabar jika terjebak kemacetan di Jalur Puncak demi keamanan dan kenyamanan semua pengguna jalan. ”Lebih baik gunakan jalur utama saja. Meski macet, tapi lebih aman dan banyak fasilitas, seperti SPBU, toilet, dan tempat peristirahatan,” katanya.
Dari pantauan KORAN SINDO, hari pertama libur panjang, ribuan kendaraan dari berbagai daerah memadati jalur Puncak. Akibatnya, antrean panjang kendaraan dari kedua arah, baik arah Jakarta menuju Puncak maupun sebaliknya mengalami kemacetan sepanjang 7 Kilometer.
”Jika dibandingkan libur akhir pekan biasa jumlah kendaraan yang keluar tol Jagorawi menuju Puncak, ada peningkatan sekitar 30%. Biasanya hanya 12.000-15.000 kendaraan yang masuk Puncak, hari ini rata-rata kendaraan yang melintas tol jagorawi sekitar 17.000- 22.000 unit kendaraan,” kata Kepala Shift Gerbang Tol Ciawi (Jagorawi) Setya Budi.
Tidak hanya itu, kemacetan panjang juga terjadi diruas tol Jakarta-Cikampek. AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengatakan, Contra Flow mulai diberlakukan dari Kilometer 33 hingga Kilometer 48 arah Cikampek.”Sepanjang 15 kilometer kami berlakukan lawan arah untuk mengurai kemacetan,” katanya.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta – Cikampek Handoyono menambahkan, volume lalu lintas puncak arus mudik Libur Maulid Nabi 2017, mencapai 79.182 kendaraan atau meningkat 11% dari kondisi volume lalin normal sebanyak 71.000 kendaraan. (Haryudi/Abdullah M Surjaya)
Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama mengatakan, antisipasi kepadatan saat arus balik nanti sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditentukan, sistem one way akan diberlakukan lebih awal pada siang hari.
Sementara sistem one way saat arus balik nanti pihaknya akan memberlakukan pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB dengan prioritas kendaraan dari arah Puncak menuju Jakarta.
Pihaknya mengimbau, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, para pengendara yang hendak pulang maupun menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, tidak menggunakan jalur alternatif karena dikhawatirkan menimbulkan risiko kecelakaan, mengingat kondisi jalur alternatif sangat kecil dan banyak terdapat tebing terjal di sepanjang jalan.
”Jadi kami sangat menyarankan pengendara yang mau ke Puncak atau pulang dari Puncak nanti tidak menggunakan jalur alternatif. Terutama untuk sepeda motor karena sangat rawan kecelakaan,” katanya, kemarin.
Apalagi jalur alternatif yang ada tergolong daerah rawan bencana alam seperti tanah longsor karena kawasan Puncak kerap diguyur hujan pada sore hingga malam hari. ”Banyak terdapat tebingan dan jurang. Apalagi kalau malam hari minim sekali penerangan jalan di sana," katanya.
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat tetap menggunakan jalur utama dan lebih bersabar jika terjebak kemacetan di Jalur Puncak demi keamanan dan kenyamanan semua pengguna jalan. ”Lebih baik gunakan jalur utama saja. Meski macet, tapi lebih aman dan banyak fasilitas, seperti SPBU, toilet, dan tempat peristirahatan,” katanya.
Dari pantauan KORAN SINDO, hari pertama libur panjang, ribuan kendaraan dari berbagai daerah memadati jalur Puncak. Akibatnya, antrean panjang kendaraan dari kedua arah, baik arah Jakarta menuju Puncak maupun sebaliknya mengalami kemacetan sepanjang 7 Kilometer.
”Jika dibandingkan libur akhir pekan biasa jumlah kendaraan yang keluar tol Jagorawi menuju Puncak, ada peningkatan sekitar 30%. Biasanya hanya 12.000-15.000 kendaraan yang masuk Puncak, hari ini rata-rata kendaraan yang melintas tol jagorawi sekitar 17.000- 22.000 unit kendaraan,” kata Kepala Shift Gerbang Tol Ciawi (Jagorawi) Setya Budi.
Tidak hanya itu, kemacetan panjang juga terjadi diruas tol Jakarta-Cikampek. AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru mengatakan, Contra Flow mulai diberlakukan dari Kilometer 33 hingga Kilometer 48 arah Cikampek.”Sepanjang 15 kilometer kami berlakukan lawan arah untuk mengurai kemacetan,” katanya.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta – Cikampek Handoyono menambahkan, volume lalu lintas puncak arus mudik Libur Maulid Nabi 2017, mencapai 79.182 kendaraan atau meningkat 11% dari kondisi volume lalin normal sebanyak 71.000 kendaraan. (Haryudi/Abdullah M Surjaya)
(nfl)