Wagub DKI Minta Keberadaan Tower BTS dan Reklame Diaudit Ulang
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan mengaudit seluruh bangunan terkait telekomunikasi, reklame, jembatan penyeberangan dan infrastruktur transportasi lainnya. Seluruh pejabat terkait harus memastikan keselamatan memasuki adanya perubahan iklim saat ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, menyikap kemungkinan perubahan iklim yang luar biasa, pihaknya telah memerintahkan seluruh jajaranya untuk memastikan bahwa bukan hanya infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi, tetapi yang lain seperti telekomunikasi, reklame, dan sebagainya dalam kategori aman. Apalagi adanya kemungkinan perubahan iklim yang luar biasa dan berakibat bahaya.
"Instalasi-instalasi yang tidak dilakukan dengan baik oleh kontraktor sehingga berpotensi menjadi bahaya bagi masyarakat harus kita antisipatif jangan sampai terjadi dulu kejadian baru bertindak. Jadi kalau bisa ada audit-audit yang lengkap," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan dan berdampak pada sanksi bagi operator yang tidak mematuhi aturan, Sandi akan terlebih dahulu meminta perangkat daerah terkait melakukan pengawasan terhadap instalasi-instalasi yang ada. "Kami ingin sebelum ada sanksi, kita benahi dahulu," ujarnya.
Sebelumnya pada Minggu, 26 November 2017 lalu, tower base transceiver station (BTS) roboh dan menimpa tiga rumah warga di Jalan Bandar Jati, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Belum diketahui pasti penyebab robohnya tower BTS tersebut. Dugaan sementara akibat angin kencang yang melanda daerah itu Minggu siang.(Baca: Tower BTS Roboh, Timpa Tiga Rumah Warga Cipayung)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, menyikap kemungkinan perubahan iklim yang luar biasa, pihaknya telah memerintahkan seluruh jajaranya untuk memastikan bahwa bukan hanya infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi, tetapi yang lain seperti telekomunikasi, reklame, dan sebagainya dalam kategori aman. Apalagi adanya kemungkinan perubahan iklim yang luar biasa dan berakibat bahaya.
"Instalasi-instalasi yang tidak dilakukan dengan baik oleh kontraktor sehingga berpotensi menjadi bahaya bagi masyarakat harus kita antisipatif jangan sampai terjadi dulu kejadian baru bertindak. Jadi kalau bisa ada audit-audit yang lengkap," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan dan berdampak pada sanksi bagi operator yang tidak mematuhi aturan, Sandi akan terlebih dahulu meminta perangkat daerah terkait melakukan pengawasan terhadap instalasi-instalasi yang ada. "Kami ingin sebelum ada sanksi, kita benahi dahulu," ujarnya.
Sebelumnya pada Minggu, 26 November 2017 lalu, tower base transceiver station (BTS) roboh dan menimpa tiga rumah warga di Jalan Bandar Jati, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Belum diketahui pasti penyebab robohnya tower BTS tersebut. Dugaan sementara akibat angin kencang yang melanda daerah itu Minggu siang.(Baca: Tower BTS Roboh, Timpa Tiga Rumah Warga Cipayung)
(whb)