Ratusan Pemulung Dapat Pengobatan Gratis di Bekasi
A
A
A
BEKASI - Sebanyak 400 warga di Jalan Bintara Jaya IV Dalam, RT03/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, mendapat pengobatan gratis dari Rotary Club Jakarta Metropolitan. Mayoritas yang mendapat pengobatan gratis ini adalah para pemulung yang bermukim di lingkungan setempat.
Community Service Rotary Club Jakarta Metropolitan, Atik Yunaeni mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan di Sekolah Kami, kelompok belajar anak-anak pemulung dan kaum dhuafa di lokasi. Atik sengaja menyasar wilayah setempat karena potensi terserang penyakit lebih tinggi dari daerah lain.
Hal itu terlihat dari lingkungan tempat tinggalnya yang kurang higienis dan jauh dari kategori layak. "Tempat tinggal mereka juga sangat padat dan terbuat dari bilik. Bahkan, satu bangunan saja bisa dihuni oleh satu hingga tiga Kepala Keluarga (KK) sekaligus," katanya di lokasi, Sabtu (25/11/2017).
Menurut Atik, tingginya risiko penyakit bukan hanya dilihat dari tempat tinggalnya saja, tapi pekerjaan mereka yang mayoritas sebagai pemulung. Mereka selalu mengumpulkan barang bekas dari berbagai lokasi untuk dijual kembali.
Bahkan, minimnya pengetahuan tentang bahaya penyakit dan cara menanggulanginya juga menjadi faktor lain. Bila hal ini terus didiamkan, Atik khawatir penyakit menular seperti tuberkulosis dan HIV bisa saja terjadi.
Karena itu, pihaknya menyediakan pengobatan gratis yang bertema Medical Fair V. "Ada 12 tenaga medis yang kami kerahkan. Selain tuberkulosis dan HIV, kami juga menyediakan pemeriksaan USG dan rontgen serta konsultasi," ujar Atik.
Presiden Rotary Club Jakarta Metropolitan, Shanti Poesposoetjipto berharap, melalui kegiatan ini pihaknya dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi masyarakat sekitar. Menurut dia, Medical Fair ini merupakan kelanjutan dari seri Medical Fair yang telah dilakukan oleh Rotary Club Jakarta Metropolitan sejak 2015 di Pertukangan Kampung Joglo.
Selain memberikan pengobatan gratis, pihaknya juga memberikan penyuluhan tentang kesehatan. Dia meyakini, kegiatan ini akan maksimal bila diiringi dengan penyuluhan agar mereka berperilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari.
"Setelah kesehatannya diperiksa mereka akan mendapat penyuluhan gratis dari dokter kami. Tujuannya, agar mereka memahami tentang penyakit menular yang rawa terjadi," katanya.
Community Service Rotary Club Jakarta Metropolitan, Atik Yunaeni mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan di Sekolah Kami, kelompok belajar anak-anak pemulung dan kaum dhuafa di lokasi. Atik sengaja menyasar wilayah setempat karena potensi terserang penyakit lebih tinggi dari daerah lain.
Hal itu terlihat dari lingkungan tempat tinggalnya yang kurang higienis dan jauh dari kategori layak. "Tempat tinggal mereka juga sangat padat dan terbuat dari bilik. Bahkan, satu bangunan saja bisa dihuni oleh satu hingga tiga Kepala Keluarga (KK) sekaligus," katanya di lokasi, Sabtu (25/11/2017).
Menurut Atik, tingginya risiko penyakit bukan hanya dilihat dari tempat tinggalnya saja, tapi pekerjaan mereka yang mayoritas sebagai pemulung. Mereka selalu mengumpulkan barang bekas dari berbagai lokasi untuk dijual kembali.
Bahkan, minimnya pengetahuan tentang bahaya penyakit dan cara menanggulanginya juga menjadi faktor lain. Bila hal ini terus didiamkan, Atik khawatir penyakit menular seperti tuberkulosis dan HIV bisa saja terjadi.
Karena itu, pihaknya menyediakan pengobatan gratis yang bertema Medical Fair V. "Ada 12 tenaga medis yang kami kerahkan. Selain tuberkulosis dan HIV, kami juga menyediakan pemeriksaan USG dan rontgen serta konsultasi," ujar Atik.
Presiden Rotary Club Jakarta Metropolitan, Shanti Poesposoetjipto berharap, melalui kegiatan ini pihaknya dapat membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi masyarakat sekitar. Menurut dia, Medical Fair ini merupakan kelanjutan dari seri Medical Fair yang telah dilakukan oleh Rotary Club Jakarta Metropolitan sejak 2015 di Pertukangan Kampung Joglo.
Selain memberikan pengobatan gratis, pihaknya juga memberikan penyuluhan tentang kesehatan. Dia meyakini, kegiatan ini akan maksimal bila diiringi dengan penyuluhan agar mereka berperilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari.
"Setelah kesehatannya diperiksa mereka akan mendapat penyuluhan gratis dari dokter kami. Tujuannya, agar mereka memahami tentang penyakit menular yang rawa terjadi," katanya.
(mhd)