Kasus Pembunuhan Gay, Polisi Periksa Driver Taksi Online
A
A
A
JAKARTA - Polisi memeriksa driver taksi online dalam kasus pembunuhan Imam Maulana yang mayatnya dibuang ke Terminal Kampung Rambutan, Jaktim usai dibunuh kekasih sesama jenisnya Badrun.
"Saksi dari taksi online kita periksa, jadi pelaku ini menyewa taksi online untuk membawa mayat korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/11/2017).
Menurutnya, pelaku memesan taksi online itu melalui aplikasi yang ada. Taksi tersebut lalu tiba di tempat Laundry yang ada di kawasan Cibubur. Pelaku pun membopong bungkusan karpet yang isinya mayat korban ke bagasi taksi itu.
"Sopir itu tak curiga karena dikira barang biasa, barang laundry. Adapun bau yang tercium saat itu oleh sopir taksi, hanya bau apek seperti cucian belum kering saja," tuturnya.
Lantas, tambah Argo, driver taksi dan pelaku sama-sama menuju ke Terminal Kampung Rambutan. Sesampainya di lokasi, pelaku lalu mengeluarkan bungkusan mayat itu sendiri dan ditaruh di dekat toilet, sedang taksi online itu dibayar seharga Rp55 ribu.
"Pas pulangnya, pelaku kembali memesan ojek online untuk kembali ke Cibubur. Sopir ojek onlinenya pun sudah kami periksa pula," katanya.
"Saksi dari taksi online kita periksa, jadi pelaku ini menyewa taksi online untuk membawa mayat korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/11/2017).
Menurutnya, pelaku memesan taksi online itu melalui aplikasi yang ada. Taksi tersebut lalu tiba di tempat Laundry yang ada di kawasan Cibubur. Pelaku pun membopong bungkusan karpet yang isinya mayat korban ke bagasi taksi itu.
"Sopir itu tak curiga karena dikira barang biasa, barang laundry. Adapun bau yang tercium saat itu oleh sopir taksi, hanya bau apek seperti cucian belum kering saja," tuturnya.
Lantas, tambah Argo, driver taksi dan pelaku sama-sama menuju ke Terminal Kampung Rambutan. Sesampainya di lokasi, pelaku lalu mengeluarkan bungkusan mayat itu sendiri dan ditaruh di dekat toilet, sedang taksi online itu dibayar seharga Rp55 ribu.
"Pas pulangnya, pelaku kembali memesan ojek online untuk kembali ke Cibubur. Sopir ojek onlinenya pun sudah kami periksa pula," katanya.
(ysw)