Sebelum Dibunuh Kekasih Sejenis, Korban Curhat Sedang Galau
A
A
A
BEKASI - Imam Maulana pemuda yang tewas ditangan pasangan sejenisnya sempat menyampaikan curahan hati kepada seorang pedagang sebelum dibunuh. Korban mengaku kedaaan hatinya sedang tak menentu alias galau.
Wandi salah seorang tetangga tempat pelaku bekerja di jasa laundry Ruko Gate Walk Blok UR Nomor 29 mengatakan, Badrun menghabisi nyawa Imam pada Senin, 13 November 2017 dini hari. Pagi harinya Laundry Clean House buka seperti biasa melayani pelanggan hingga malam hari.
Menurut Wandi, pelaku menghabisi pasangan sesama jenisnya ketika dalam kondisi mabuk minuman keras.”Sebelumnya kejadian, malam minggu korban sempat curhat ke tukang ayam, katanya sedang galau tentang pasangannya,” kata Wandi pada Rabu (15/11/2017).
Namun, lanjut Wandi, korban tak menjelaskan apa yang sedang dipikirkan sehingga menjadi galau.Wandi menduga, kegalauan korban berkaitan dengan seorang perempuan yang disukainya.
Belakangan, hal itu membuat tersangka cemburu. Sehingga, terjadi cek-cok mulut, sebelum dihabisi dengan cara dibenturkan kepalanya ke tangga di ruko tersebut. Lalu mayatnya disimpan sehari dua malam di ruko tersebut, dengan cara dibungkus karpet, terpal, dan kain. Kemudian dibuang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Polisi akhirnya mengungkap identitas korban, dan tersangka ditangkap polisi di tempat tinggalnya di Bekasi.( Baca: Pembunuh Mayat di Kampung Rambutan Diciduk, Diduga Pasangan Sejenis )
Wandi salah seorang tetangga tempat pelaku bekerja di jasa laundry Ruko Gate Walk Blok UR Nomor 29 mengatakan, Badrun menghabisi nyawa Imam pada Senin, 13 November 2017 dini hari. Pagi harinya Laundry Clean House buka seperti biasa melayani pelanggan hingga malam hari.
Menurut Wandi, pelaku menghabisi pasangan sesama jenisnya ketika dalam kondisi mabuk minuman keras.”Sebelumnya kejadian, malam minggu korban sempat curhat ke tukang ayam, katanya sedang galau tentang pasangannya,” kata Wandi pada Rabu (15/11/2017).
Namun, lanjut Wandi, korban tak menjelaskan apa yang sedang dipikirkan sehingga menjadi galau.Wandi menduga, kegalauan korban berkaitan dengan seorang perempuan yang disukainya.
Belakangan, hal itu membuat tersangka cemburu. Sehingga, terjadi cek-cok mulut, sebelum dihabisi dengan cara dibenturkan kepalanya ke tangga di ruko tersebut. Lalu mayatnya disimpan sehari dua malam di ruko tersebut, dengan cara dibungkus karpet, terpal, dan kain. Kemudian dibuang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Polisi akhirnya mengungkap identitas korban, dan tersangka ditangkap polisi di tempat tinggalnya di Bekasi.( Baca: Pembunuh Mayat di Kampung Rambutan Diciduk, Diduga Pasangan Sejenis )
(whb)