Waspadai Pohon Tumbang di Awal Musim Hujan
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pohon bertumbangan dan menutup jalan akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda Jakarta dan sekitarnya, kemarin. Angin kencang juga merobohkan pohon di pinggir rel di kawasan Bintaro hingga membuat perjalanan kereta jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung terganggu beberapa jam. Hujan deras yang turun cukup lama kemarin juga memicu genangan di beberapa titik.
Di Kebayoran Jakarta Selatan, angin kencang disertai hujan sekitar pukul 15.00 WIB kemarin menumbangkan pohon di Jalan Bendi Besar, Jalan Panjang dekat Kompleks Setneg Cidodol, Jalan Peninggaran Barat III yang berdekatan dengan SMKN 59 dan Jalan Tentara Pelajar. Di Jalan Peninggaran Barat III, pohon tumbang menimpa satu unit mobil.
Di Jakarta Pusat, pohon tumbang antara lain terjadi di Jalan Garuda yang berdekatan dengan Stasiun Kemayoran. Sementara di Jakarta Barat, kasus serupa juga terjadi di Jalan Asia Baru, Kebon Jeruk, Jalan Panjang, dan Jalan Kincir Raya Cengkareng. Rumah pengusaha Setiawan Jodi di Jalan Raya Kemanggisan juga rusak. Garasi dan sebagian tembok rumah hancur akibat tertimpa pohon berdiameter satu meter yang ambruk. Dari seluruh kejadian tersebut, dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mewanti-wanti pemerintah daerah (pemda) di wilayah Jakarta dan sekitarnya agar mewaspadai musim penghujan yang saat ini sudah tiba. Awal musim hujan ini, hujan deras disertai angin kencang yang sering terjadi.
Untuk itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap ancaman pohon tumbang, reklame roboh dan dampak buruk lainnya.
Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo mengatakan, saat ini intensitas hujan mulai tinggi. Curah hujan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada akhir Februari - Maret menandatang. Pada waktu itu, Prabowo mengatakan hujan yang turun bisa mencapai seharian penuh dengan disertai petir. "Semakin hari, durasi akan semakin lama," ujarnya.
Pada sore kemarin, genangan air terlihat di beberapa titik. Antara lain di Jalan Kembang Abadi Puri Indah, RW. 08 dengan ketinggian 10-30 sentimeter, Jalan. Kembangan Raya, Depan Kompleks Taman Permata Buana dengan ketinggian 10-15 sentimeter, Jalan. Kartika (Terowongan Bawah Tol JORR) dengan ketinggian air 30-40 cm.
Sementara di Kebon Jeruk, air genangan terpantau Jalan Ratu Melati 1, Duri Kepa, RW. 13 dengan ketinggian sepinggang orang dewasa, jalan Patra banjir dengan ketinggian hampir 100 sentimeter, serta kawasan Green Garden yang terpantau tingginya 40 sentimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta, Jupan Royter mengatakan selain melakukan penyedotan air, petugas PPSU melalukan pembersihan saluran air. "Kami juga mengerahkan pihak kelurahan mengerahkan petugas PPSU untuk menangani genangan," tutur Jupan.
Anies Masih Cari Solusi
Guna mengatasi banjir, Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan seluruh bangunan di bantaran sungai. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, saat hujan mengguyur Jakarta, Minggu (12/11/2017), pihaknya terus memantau dan berkordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) serta BPBD DKI Jakarta. Beruntung air semuanya cepat surut dan hanya ada beberapa titik yang mengalami kebanjiran dan longsor.
Kepala Dinas SDA JAkarta Teguh Hendrawan menegaskan bahwa masalah utama mengatasi banjir di Jakarta adalah banyaknya bangunan di bantaran kali. Sebab, ketika ingin melakukan pengerukan atau normalisasi, pekerjaan terhenti akibat banyaknya bangunan. "Ya memang harus normalisasi. Saya harap Gubernur Anies segera lakukan penertiban," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Yani melihat Gubernur Anies selalu keluar dari apa yang diucapkan ketika berkampanye. Sepengetahuannya, Gubernur dan Wakil Gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki konsep penanganan banjir melalui sistem vertikal drainase.
Dia juga kecewa dengan Dinas SDA yang lambat mengatasi kerapuhan tanggul hingga berakibat longsor. (Yan Yusuf/Bima Setiyadi)
Di Kebayoran Jakarta Selatan, angin kencang disertai hujan sekitar pukul 15.00 WIB kemarin menumbangkan pohon di Jalan Bendi Besar, Jalan Panjang dekat Kompleks Setneg Cidodol, Jalan Peninggaran Barat III yang berdekatan dengan SMKN 59 dan Jalan Tentara Pelajar. Di Jalan Peninggaran Barat III, pohon tumbang menimpa satu unit mobil.
Di Jakarta Pusat, pohon tumbang antara lain terjadi di Jalan Garuda yang berdekatan dengan Stasiun Kemayoran. Sementara di Jakarta Barat, kasus serupa juga terjadi di Jalan Asia Baru, Kebon Jeruk, Jalan Panjang, dan Jalan Kincir Raya Cengkareng. Rumah pengusaha Setiawan Jodi di Jalan Raya Kemanggisan juga rusak. Garasi dan sebagian tembok rumah hancur akibat tertimpa pohon berdiameter satu meter yang ambruk. Dari seluruh kejadian tersebut, dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mewanti-wanti pemerintah daerah (pemda) di wilayah Jakarta dan sekitarnya agar mewaspadai musim penghujan yang saat ini sudah tiba. Awal musim hujan ini, hujan deras disertai angin kencang yang sering terjadi.
Untuk itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap ancaman pohon tumbang, reklame roboh dan dampak buruk lainnya.
Kepala Pusat Informasi Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo mengatakan, saat ini intensitas hujan mulai tinggi. Curah hujan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada akhir Februari - Maret menandatang. Pada waktu itu, Prabowo mengatakan hujan yang turun bisa mencapai seharian penuh dengan disertai petir. "Semakin hari, durasi akan semakin lama," ujarnya.
Pada sore kemarin, genangan air terlihat di beberapa titik. Antara lain di Jalan Kembang Abadi Puri Indah, RW. 08 dengan ketinggian 10-30 sentimeter, Jalan. Kembangan Raya, Depan Kompleks Taman Permata Buana dengan ketinggian 10-15 sentimeter, Jalan. Kartika (Terowongan Bawah Tol JORR) dengan ketinggian air 30-40 cm.
Sementara di Kebon Jeruk, air genangan terpantau Jalan Ratu Melati 1, Duri Kepa, RW. 13 dengan ketinggian sepinggang orang dewasa, jalan Patra banjir dengan ketinggian hampir 100 sentimeter, serta kawasan Green Garden yang terpantau tingginya 40 sentimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta, Jupan Royter mengatakan selain melakukan penyedotan air, petugas PPSU melalukan pembersihan saluran air. "Kami juga mengerahkan pihak kelurahan mengerahkan petugas PPSU untuk menangani genangan," tutur Jupan.
Anies Masih Cari Solusi
Guna mengatasi banjir, Pemprov DKI Jakarta akan menertibkan seluruh bangunan di bantaran sungai. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, saat hujan mengguyur Jakarta, Minggu (12/11/2017), pihaknya terus memantau dan berkordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) serta BPBD DKI Jakarta. Beruntung air semuanya cepat surut dan hanya ada beberapa titik yang mengalami kebanjiran dan longsor.
Kepala Dinas SDA JAkarta Teguh Hendrawan menegaskan bahwa masalah utama mengatasi banjir di Jakarta adalah banyaknya bangunan di bantaran kali. Sebab, ketika ingin melakukan pengerukan atau normalisasi, pekerjaan terhenti akibat banyaknya bangunan. "Ya memang harus normalisasi. Saya harap Gubernur Anies segera lakukan penertiban," tegasnya.
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Yani melihat Gubernur Anies selalu keluar dari apa yang diucapkan ketika berkampanye. Sepengetahuannya, Gubernur dan Wakil Gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki konsep penanganan banjir melalui sistem vertikal drainase.
Dia juga kecewa dengan Dinas SDA yang lambat mengatasi kerapuhan tanggul hingga berakibat longsor. (Yan Yusuf/Bima Setiyadi)
(nfl)