Ini Alibi Dokter Helmi Miliki Senjata Api yang Habisi Nyawa Istri
A
A
A
JAKARTA - Polisi masih terus mendalami keterangan dari tersangka penembakan terhadap dokter Letty Sultri yang juga suami korban, dokter Ryan Helmi. Polisi juga masih berupaya menggali asal usul senjata api yang digunakan tersangka menghabisi nyawa istrinya itu.
Kepada polisi dokter Helmi mengaku membeli senjata api jenis revolver dan FN yang dipakai untuk menembaki istrinya melalui perantara. Dokter Helmi beralasan membeli senjata itu untuk jaga-jaga.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, Helmi membeli senjata api itu sejak beberapa bulan lalu. Meski begitu, dia tidak memiliki izin tentang kepemilikan senjata api tersebut.
"Itu katanya dari orang tak dikenal, dari perantara, tapi perantaranya ia tidak mengetahui. Tahunya ada orang menawarkan, dia terima, dia langsung beli," ujar Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan menyebutkan, selain membeli secara langsung, senjata api itu juga ada yang dibeli oleh tersangka secara online. Saat ini, polisi pun tengah menelusuri siapa orang yang menjual senjata api tersebut kepada dokter Helmi.
"Dia pegang itu (senjata) sejak Juli (2017) lalu, tak ada izinnya dia. Katanya ada online dan ada yang langsung," tandasnya.
Kepada polisi dokter Helmi mengaku membeli senjata api jenis revolver dan FN yang dipakai untuk menembaki istrinya melalui perantara. Dokter Helmi beralasan membeli senjata itu untuk jaga-jaga.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, Helmi membeli senjata api itu sejak beberapa bulan lalu. Meski begitu, dia tidak memiliki izin tentang kepemilikan senjata api tersebut.
"Itu katanya dari orang tak dikenal, dari perantara, tapi perantaranya ia tidak mengetahui. Tahunya ada orang menawarkan, dia terima, dia langsung beli," ujar Argo kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan menyebutkan, selain membeli secara langsung, senjata api itu juga ada yang dibeli oleh tersangka secara online. Saat ini, polisi pun tengah menelusuri siapa orang yang menjual senjata api tersebut kepada dokter Helmi.
"Dia pegang itu (senjata) sejak Juli (2017) lalu, tak ada izinnya dia. Katanya ada online dan ada yang langsung," tandasnya.
(thm)