Laut Meluap, Sekolah dan Permukiman Warga Terendam
A
A
A
BEKASI - Sebanyak lima desa di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, terendam banjir air laut setinggi 40 centimeter. Wilayah langganan banjir di Utara Bekasi ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Akibatnya, fasilitas umum, seperti sekolah dan permukiman warga banyak terendam.
”Ada sekitar lima desa yang direndam air laut. Setiap tahun lima wilayah ini memang langganan banjir dari sungai maupun banjir dari rob air laut,” ujar Camat Muara Gembong, Fahrurozi, Selasa (7/11/2017).
Hingga saat ini kondisinya masih memprihatinkan karena air laut terus merendam wilayah itu. Adapun lima desa yang terendam banjir tersebut yaitu Desa Pantai Bahagia, Desa Pantai Sederhana, Desa Pantai Mekar, Desa Pantai Bakti, dan Desa Pantai Harapan Jaya.”Tiga desa terendam banjir akibat luapan air laut, dan dua desa karena banjir luapan sungai,” jelasnya.
Dua wilayah yang terendam banjir sungai akibat kiriman Sungai Kali Ciherang yakni Desa Pantai Mekar dan Desa Pantai Harapan Jaya. Kelima desa memang berada persis dekat dengan laut dan berada di pinggiran Sungai Ciherang maupun Sungai Citarum.
Fahrurozi memastikan korban sampai sekarang tidak ada. Untuk banjir tahun lalu memang ada beberapa warga yang menjadi korban banjir luapan laut maupun sungai.”Saat ini warga masih berada di tempat tinggalnya, dan belum perlu dilakukan evakuasi,” ungkapnya.
Menurut dia, banjir paling parah masuk pekarangan setiap sekolah yang berada di SDN 04, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong. Namun, kondisi air tidak menggangu aktivitas siswa, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya. ”Siswa masih belajar seperti biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Aspuri, mengatakan, wilayah Muara Gembong merupakan daerah langganan banjir karena letak geografisnya yang dekat dengan laut. Bahkan, dalam sebulan bencana banjir selalu dialami warga di sana.
”Banjir rob maupun banjir Kali Ciherang merupakan musibah biasa yang dialami warga Muara Gembong,” katanya.
Untuk mengantisipasi bencana banjir di kecamatan itu, pihaknya sudah mempersiapkan 40 unit perahu. Kemudian, satgas penanggulangan banjir sudah disiagakan sebanyak 50 petugas.
Aspuri menyebutkan terdapat lima kecamatan yang kini waspada banjir saat musim hujan tiba. Kelimanya adalah Cikarang Timur, Kedungwaringin, Pebayuran, Cabangbungin, dan Muara Gembong yang biasa paling parah terkena dampak dari banjir.
”Ada sekitar lima desa yang direndam air laut. Setiap tahun lima wilayah ini memang langganan banjir dari sungai maupun banjir dari rob air laut,” ujar Camat Muara Gembong, Fahrurozi, Selasa (7/11/2017).
Hingga saat ini kondisinya masih memprihatinkan karena air laut terus merendam wilayah itu. Adapun lima desa yang terendam banjir tersebut yaitu Desa Pantai Bahagia, Desa Pantai Sederhana, Desa Pantai Mekar, Desa Pantai Bakti, dan Desa Pantai Harapan Jaya.”Tiga desa terendam banjir akibat luapan air laut, dan dua desa karena banjir luapan sungai,” jelasnya.
Dua wilayah yang terendam banjir sungai akibat kiriman Sungai Kali Ciherang yakni Desa Pantai Mekar dan Desa Pantai Harapan Jaya. Kelima desa memang berada persis dekat dengan laut dan berada di pinggiran Sungai Ciherang maupun Sungai Citarum.
Fahrurozi memastikan korban sampai sekarang tidak ada. Untuk banjir tahun lalu memang ada beberapa warga yang menjadi korban banjir luapan laut maupun sungai.”Saat ini warga masih berada di tempat tinggalnya, dan belum perlu dilakukan evakuasi,” ungkapnya.
Menurut dia, banjir paling parah masuk pekarangan setiap sekolah yang berada di SDN 04, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong. Namun, kondisi air tidak menggangu aktivitas siswa, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya. ”Siswa masih belajar seperti biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Aspuri, mengatakan, wilayah Muara Gembong merupakan daerah langganan banjir karena letak geografisnya yang dekat dengan laut. Bahkan, dalam sebulan bencana banjir selalu dialami warga di sana.
”Banjir rob maupun banjir Kali Ciherang merupakan musibah biasa yang dialami warga Muara Gembong,” katanya.
Untuk mengantisipasi bencana banjir di kecamatan itu, pihaknya sudah mempersiapkan 40 unit perahu. Kemudian, satgas penanggulangan banjir sudah disiagakan sebanyak 50 petugas.
Aspuri menyebutkan terdapat lima kecamatan yang kini waspada banjir saat musim hujan tiba. Kelimanya adalah Cikarang Timur, Kedungwaringin, Pebayuran, Cabangbungin, dan Muara Gembong yang biasa paling parah terkena dampak dari banjir.
(thm)